Amalya

41.2K 2K 10
                                        


##Ny. Rama pov

"Nek,,, aruna ingin Papa nek.. Aruna bosan dijemput abang ojek. Aruna juga pengen dijemput Papa kaya temen2 aruna.."

Sepulang sekolah cucuku ini tiba2 merajuk minta papa. Rupanya 1 tahun papa'a meninggal, anak ini masih belum menyadari bahwa papa tidak akan kembali lg.

setahun ini bahkan anak bungsuku, Amalya Trisanti, yang sebelumnya manja,tapi sejak ditinggal suaminya dia sama sekali belum pernah terlihat menangis.

sebelum matahari terbit dia sudah berangkat. menitipkan Aruna yabg kadang masih tertidur padaku. sekitar pukul 7 malam dia baru pulang kerja dan langsung menjemput Aruna ke rumahnya.

kadang aku dan suami merasa cemas dengannya. sudah begitu langka melihatnya tersenyum kecuali saat berbicara dengan anaknya. bercanda pun sepertinya aku sudah tak pernah melihatnya. mungkin dia belajar untuk tegar. berjuang sendirian menanggung tanggung jawab masa depan aruna dan dirinya sendiri.

kadang pula aku berpikir ingin menjodohkannya dengan seseorang, tapi sepertinya dia menutup diri untuk berbagai kemungkinan tersebut.

usianya masih 27 tahun saat suaminya meninggal. masih muda, cantik, dan energik. bagi siapapun yang belum mengenalnya mungkin akan mengira dia adalah seorang gadis.

pernah sekali kesempatan kami mengundang seorang teman dan keluarganya untuk bertamu. pak Adidja, namanya. beliau memiliki seorang anak laki-laki satu2nya bernama Bian, kalau tidak salah. anaknya baik, dan tau benar cerita kehidupan anak dan cucu kami.
Amalya yang saat itu baru pulang kerja nyatanya hanya mau bertegur sapa bersalaman, lalu dia pergi begitu saja mengajak aruna pulang ke rumahnya.

sampai pada esok hari, ketika kami bertanya pendapatnya tentang Bian, dia hanya berkata "Lya sudah punya Aruna. itu sudah cukup."

A untuk AnakkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang