Dari kejauhan evander terus memperhatikan evelyn,entah mengapa evan selalu ingin melihat senyumannya,dan kini evan melihat alex dan evelyn yang saling berbisik dan tertawa bersama membuat hatinya tidak bisa menahan rasa cemburu yang selalu berhasil membuat dadanya sesak.sewaktu evan melihat senyum manis evelyn kepada pangeran alvin.evan berusaha menekan rasa cemburunya yang besar.dengan langkah besar dan tatapan yang tajam,evan terus berjalan menghampiri alex dan evelyn yang sedang tertawa.evan tidak memperhatikan sekitarnya padahal sudah 4 orang yang membentaknya karena evan menginjak kaki mereka dengan keras."evelyn apa kau menyukai pangeran alvin?"evan berbisik di sebelah evelyn,bisikannya sengaja di keraskan supaya alex mendengarnya.
"ya evan,aku sangat menyukainya."evelyn tersenyum pada evan.alex tersenyum namun ada rasa cemburu melihat evelyn tersenyum kepada evan.
"bagaimana denganku,apa kau suka padaku?"evan bertanya lagi.alex kaget mendengar pertanyaan evan,hatinya mulai sesak karena cemburu,"evelyn,bagaimana dengan ku?"alex mulai merajuk.lalu evan memandang tajam pada alex.
Evelyn bingung melihat sikap keduanya yang kembali seperti anak kecil.lalu evelyn menjawab"ya,aku juga menyukai kalian berdua" lalu kembali memperhatikan alvin.
Dari atas podium alvin melihat semua ketegangan antara alex dan evan.alvin sudah dapat menduga sebab kedua pria itu bersitegang.mereka sedang memperebutkan evelyn.ah.. Padahal adikku baru akan berumur 15 tahun.alvin berkata di dalam hati.
Acara di lanjutkan dengan jamuan makan siang.saat akan berpamitan pulang,alvin berbisik sesuatu pada alex lalu mengangguk dan mereka berdua tersenyum.
Alvin pulang begitu saja tanpa pamit kepada evelyn.evelyn kesal sekali dia memasang muka super cemberut,"princess bagaimana kalau sekarang kita pergi ke tepi sungaì,"
"terserah kau saja alex,aku sedang sebal pada alvin"
"mungkin pangeran masih mempunyai urusan penting" "ya,dan aku sebal karena dia tidak mengangapku penting"alex hanya tersenyum melihat evelyn yang masih cemberut.
Hamparan rumput hijau sejauh mata memandang membuat evelyn tersenyum,air sungai rine tampak tenang,angin bertiup menerpa rambut evelyn yang panjang sepinggang,mereka berjalan dan duduk di bawah pohon besar yang menghadap ke arah sungai.alex merebahkan badannya,kedua tangan menyangga kepalanya.dan perlahan menutup matanya,evelyn duduk di samping alex dia memperhatikan wajah pria tampan yang sudah di kenalnya sejak kecil.alex memiliki rambut yang hitam agak berantakan,beriris mata hitam ke biruan,berkulit putih,pungungnya lebar,badannya tinggi,hidungnyamancung,"princess,kenapa melihat ku dengan tatapan seperti itu?apa aku terlihat tampan?"alex tersenyum manis sambil membuka matanya.
Hanya wanita tidak normal yang berkata alex tidak tampan,kau sungguh tampan alex,evelyn berkata di dalam hati."eh lihat itu ada angsa"evelyn menunjuk ke arah sungai.entah mengapa evelyn sangat gugup.
"princess?"alex memanggil,saat evelyn menengok tiba tiba 'hhuuuhh' alex meniup bunga dandelion tepat ke wajah evelyn,alex tertawa melihat evelyn yang menutup mata karena kaget.
"ale..x,awas akan aku balas!"evelyn mencabuti rumput lalu meniupnya hingga rumput itu menempel di rambut alex.alex membalasnya tapi tidak kena karena evelyn langsung berlari menghindar.mereka tertawa sambil terus berlari tanpa sadar dari kejauhan ada yang tersenyum melihat keduanya. :-)
