I love u princess 11 of 5-2

3.1K 22 0
                                    

Laura duduk di sisi ranjang sambil tersenyum.evelyn terus memperhatikan senyum laura yang lain dari pada biasanya.'ada apa dengannya?laura jadi terlihat lebih dewasa,kemana perginya senyum genit yang selalu melekat di bibirnya?'kata evelyn di dalam hati.

"bagaimana keadaanmu evelyn?apa sudah membaik?"laura tersenyum.

"begitulah,terima kasih karena kau sudah menanyakannya."evelyn membalas senyumnya.

"syukurlah,aku sangat khawatir.yah.. Walau tidak terlihat sekhawatir dua pria yang mengejarmu."laura melirik alex.evelyn hanya diam tidak mengerti pria mana yang mengejarnya.

"kalau begitu,terimakasih karena kau sudah mengkhawatirkan aku."evelyn berusaha menutupi rasa tidak taunya.

"berhentilah berterimakasih padaku,karena seharusnya aku yang berterimakasih padamu,kalau tidak ada kau disana entah akan bagaimana nasibku sekarang.aku juga mau minta maaf,karena jujur saja selama ini aku benci padamu.tapi kau tenang saja aku berkata tulus,bukan karena semata-mata tau statusmu.bolehkah aku menjadi teman mu dan tetap memanggilmu evelyn?"laura tersenyum tulus.

"tentu saja,aku sudah memaafkan mu,maafkan aku juga karena jujur saja selama ini aku juga sebal melihat tingkah genitmu,aku senang menjadi teman mu."evelyn tersenyum lalu laura memeluk evelyn pelan.

"jadi bagaimana?apa sekarang kita tidak bisa bertengkar lagi?kau tau aku senang bertengkar dengan mu,aku kesepian,orangtuaku selalu sibuk bekerja mereka hanya memberi apa saja yang aku butuhkan,tapi mereka tidak pernah bisa memberi aku perhatian.tapi setelah kejadian kemarin mereka jadi perhatian padaku,aku senang sekali."

Laura tertawa ceria.

"syukurlah aku senang mendengarnya,mungkin kita masih bisa bertengkar tapi tentunya berbeda karena tiada kebencian di dalamnya."mereka tertawa ceria.alex hanya tersenyum lalu berdiri tapi tiba-tiba pandangannya kabur,alex jatuh pingsan.evelyn dan laura panik.evelyn turun dari tempat tidur.

"alex,bangun kau kenapa?"evelyn menepuk lembut pipi alex.

"evelyn,alex kenapa?"laura panik.

"cepat panggil seseorang,alex demam."evelyn mulai menangis.laura menyangka evelyn menangisi alex,padahal evelyn menangis karena menahan rasa sakit di lukanya.

Laura berlari keluar.lalu masuk bersama evan dan alvin.

"alex,alex..?kenapa alex?"alvin panik.

"aku tidak ta...u.."tiba-tiba evelyn pingsan.noda darah memenuhi perban di bahunya.untung evan segera menangkapnya.mereka bertiga benar-benar panik.evan segera mengendong evelyn lalu membaringkannya di tempat tidur.

"ayo cepat angkat alex kesana."alvin menunjuk ke tempat tidur.

"ta..tapi,princess..alex..."evan mengacak rambutnya.

"evan bukan saat yang tepat untuk cemburu,sudah tidak ada waktu kamar alex ada di lantai dua,cepat panggil dokter luke sekarang juga.cepaa...t" alvin berteriak

"iya..iya.."evan panik lalu berlari keluar.

"pangeran aku.."laura tersenyum-senyum,sebelum selesai berkata-kata,alvin sudah memotongnya.

"maaf jangan di teruskan,aku sedang panik kau mengerti"alvin berjalan mondar mandir.laura mengangguk lemas.

"ah.. Kenapa lama sekali"alvin masih terus mondar-mandir,laura sampai pusing melihatnya,padahal baru dua menit mereka menunggu.

Dokter luke datang dengan langkah cepat.

"permisi,maaf pangeran silakan menunggu di luar."dokter luke sibuk mengeluarkan isi tasnya.

"tapi alex...princess...tempat tidur ah!"evan terlihat frustasì.

"sudah.. Sudah cepat keluar..cemburunya nanti saja."alvin menarik tubuh evan keluar secara paksa.

Evan sangat kesal tetapi tidak berani melawan pangeran,dadanya sesak karena cemburu,mana boleh begitu.alex dan princess tidur di satu tempat tidur yang sama.yah walaupun keduanya pingsan.aku tidak bisa membiarkannya.!!! Kata evan di dalam hati sambil menjengut-jengut rambut pirangnya.

"hentikan evan,masa kau cemburu pada yang pingsan,"alvin memandang evan aneh.

"aku tidak cemburu"kata evan tidak mau mengaku.

"lalu kenapa kau menarik-narik rambutmu seperti itu?"alvin menunjuk rambut evan.

"oh.. Em.. Rambut ku gatal,gataa...l sekali."evan menjenggut rambutnya dengan gemas.

Laura dan alvin hanya geleng-geleng kepala.

"kok lama sekali dokter ini..."alvin mulai berjalan mondar-mandir padahal mereka baru menunggu 5 menit.

Laura juga khawatir tetapi malah ingin tertawa melihat tingkah dua pria di hadapannya,yang satu mondar-mandir sambil menggerutu yang satu menjenggut rambutnya sendiri sambil kadang-kadang menggigit kerah kemejanya,tanpa sadar laura tertawa.evan dan alvin memandang tidak suka pada laura.

"maaf,aku tidak bermaksud.."kata laura menunduk,

tiba-tiba "diam..!!"kata alvin dan evan bersamaan lalu mereka sibuk bergerak kembali.

Laura hanya memandang sambil menahan tawanya.

"maaf pangeran,silakan masuk alex sudah siuman."dokter luke menurunkan gulungan lengannya.

Mereka bertiga bergegas masuk kekamar evelyn.

"syukurlah kau sudah sadar,kenapa alex pingsan tiba-tiba dokter.dan bagaimana evelyn"alvin memandang khawatir lalu bertanya pada dokter.

"sepertinya,alex kurang istirahat dan belum makan dari kemarin,sedangkan princess

luka di bahunya terbuka kembali tapi tidak parah,anda tidak perlu khawatir pangeran sekarang princess sudah di beri obat tidur."dokter luke membetulkan kacamata.

"klo begitu,ayo alex istirahat di kamarmu."alvin membantu alex berdiri.

"maaf pangeran,saya bisa sendiri."kata alex lemah.

"jangan membantah alex,"alvin tetap memaksa membantu.lalu memandang laura.

"sebaiknya kau pulanglah dulu,evan maukah kau mengantar nona ini ke bawah?"alvin memandang evan.

"baik pangeran.ayo laura."evan tersenyum.

"permisi pangeran,alex semoga lekas sembuh."laura tersenyum tulus.

I love u PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang