I love u princess 14 of 5-5

2.6K 25 2
                                    

"Sembunyi" katanya panik. Samar-samar Alex mendengar suara langkah sepatu yang beradu dengan lantai kayu. Alex segera bersembunyi di belakang pintu sedangkan paman Gheral bersembunyi di bawah meja.

Kemudian dari arah pintu datang dua orang pria tinggi besar, yang seorang berambut ikal dan berwajah kejam sedangkan yang seorang lagi bergigi ompong.

'Braak...'

Salah satu dari mereka menendang sebelah daun pintu dapur yang tertutup.

"Huh, kalian bikin kaget saja" gerutu bibi Yoan sambil pura-pura mencuci sayuran untuk menyembunyikan rasa gugupnya.

"Hei bibi pelayan, kami membawa tugas dari Sang Raja. Sediakan makanan yang lezat sekarang juga untuk seorang tamu" kata Si Rambut Ikal sambil mengupil.

Bibi Yoan mengangguk lalu segera memasak sambil terus menanyakan segala informasi.

Seorang di antara mereka memulai pembicaraan.

"Kasihan sekali gadis itu" kata Si Ompong sambil mengambil apel dari keranjang.

Bibi Yoan bertanya "gadis yang mana?"

Si Rambut Ikal menjawab sambil terus mengupil "ya tamu itu".

"Gadis cantik berambut ungu tepatnya, sepertinya dia bukan golongan rakyat biasa" Si Ompong menambahkan.

Alex mengepalkan tangannya kuat-kuat "apa yang terjadi pada Princess?" pikirnya.

Bibi Yoan mengatur suaranya agar terdengar tidak terlalu serius bertanya "Memangnya dia kenapa? Apa Raja melakukan hal buruk padanya?"

"Menurut kabar dia membuat Raja Alfard marah dan kesal sehingga Raja mengurungnya di suatu tempat" jawab Si Ompong sambil berbisik.

"Apa?" kata Alex tanpa suara. Rahangnya mengeras karena menahan emosi.

"Benarkah?" bibi Yoan pura-pura tidak percaya.

"Tanyakan saja padanya, aku tidak bohong tadi aku sempat melihat Raja Alfard memasang wajah kesal sambil duduk di singasananya" kata Si Ompong meyakinkan.

Alex berusaha menahan emosinya agar tidak meledak karena mendengar nama mendiang ayahnya di sebut-sebut.

"Aku juga mendengar tamu itu menangis tadi sore sambil terus berguman menyebut nama emm... Al-Alex ya dia terus mengumankan nama itu" kata Si Rambut Ikal serius.

Alex terdiam di tempatnya, dengan napas memburu.

Batinnya tidak tenang, membayangkan hal-hal buruk yang telah membuat Princess menangis.

"Kasihan sekali gadis itu, mungkin alex itu salah satu keluarganya atau...kakaknya" kata Si Ompong sambil memakan apelnya.

"Tidak kawan, menurutku dia pasti kekasihnya" Si Rambut Ikal menimpali.

"Tega sekali Raja kita itu, bagaimana kalau kita tolong saja dia?" kata bibi Yoan bersemangat sambil meletakan sepiring kue di atas meja.

"Caranya?" tanya Si Ompong sambil memasukan dua buah kue ke dalam mulutnya sekaligus.

"Apa kalian sudah bosan hidup? Raja Alfard akan marah bila mengetahuinya" Si Rambut Ikal memasukan kue ketiga ke dalam mulutnya.

Bibi Yoan mendesah "benar juga kenapa tidak terpikir olehku? Ah...kau memang pintar" katanya sambil mulai berhitung di dalam hati.

Satu...

Dua...

Tiga...

Tidak lama kemudian mereka berdua mendengkur di tempat duduknya. Mulut mereka penuh dengan sisa-sisa kue yang belum tertelan.

Bibi Yoan berkata pelan "Pangeran, Gheral keluarlah, sudah aman" katanya.

Paman Gheral dan Alex keluar dari tempat persembunyiannya.

"Apa yang kau lakukan pada mereka?" tanya paman Gheral sambil menunjuk dua orang prajurit yang tengah mendengkur dengan mulut penuh dengan kue.

"Sepertinya mereka akan tidur sampai besok siang. Lihat aku terlalu banyak memasukannya" kata bibi yoan sambil menunjukan botol obat yang isinya tinggal setengah.

"Itu obat apa?" tanya Alex heran.

Bibi Yoan tertawa "obat susah tidur, aku semakin tua Pangeran sehingga bila malam tiba mataku sulit untuk tertidur. Ayo cepat antarkan makanan ini dan selamatkan gadis itu"

Paman Gheral tersenyum, "ah... Untunglah mereka datang kemari".

Alex mengangguk lalu menghampiri dua prajurit itu.

"Aku pinjam seragam kalian" katanya pelan sambil melucuti seragam mereka.

"Dan untung kau bertindak cepat Yoan. Jaga mereka di sini, kami akan masuk ke istana" kata paman Gheral.

Bibi Yoan berkata "hati-hati, keadaan di sekitar istana sedang genting. Di dalam banyak prajurit yang bersiaga".

"Terimakasih atas nasihat dan bantuannya bibi" kata Alex sambil

Memakai tutup kepalanya.

"Jangan sungkan Pangeran, maafkan hamba karena tidak bisa membantu banyak" kata bibi Yoan.

Alex menanggapinya dengan senyuman.

"Kami pergi dulu, berhati-hatilah Yoan" paman Gheral mengecup punggung tangan bibi Yoan.

"Kalian juga" kata bibi Yoan.

Alex mengangguk lalu melangkahkan kakinya melewati tangga-tangga batu. Ternyata dapur Istana Nappoly terletak di bawah tanah dan terhubung langsung dengan ruang makan Istana.

Alex berjalan mengikuti paman Gheral sambil melihat ke sekelilingnya, banyak pengawal istana berjaga di setiap tempat.

"Hei kalian" suara seorang pengawal dengan seragam berbeda menghentikan langkah mereka berdua.

Paman Gheral memberi hormat lalu memandang Alex supaya memberi hormat pula.

"Siap Mr.Scot" kata paman Gheral setelah berusaha membaca nama sandi yang tertera pada bajunya.

"Apa kalian yang diperintahkan untuk membawa makanan itu langsung ke menara istana?" tanya Mr.Scot.

"Benar" jawab paman Gheral.

Alex mulai menebak-nebak "jangan-jangan Princess di kurung di tempat itu sendirian" katanya di hati.

"Kalau begitu ini kuncinya, paksa gadis itu makan dan Ingat jangan sampai dia kabur" kata Mr.Scot tegas.

"Siap laksanakan" paman Gheral menerima kunci itu lalu melanjutkan langkahnya di ikuti oleh Alex yang berpura-pura menampakan wajah bodoh sambil membawa nampan di tangannya.

"Kita beruntung Pangeran, mungkin gadis yang di maksud adalah Princess" bisik paman gheral-

I love u PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang