I love u princess 14 of 5-1

2.7K 21 0
                                    

***

Seharian ini wajah Evelyn terus cemberut sambil sesekali melirik Alvin yang ikut masuk ke kelasnya dengan menyamar sebagai murid baru.

Laura berbisik sambil melirik genit ke arah Alvin.

"Evelyn apa murid baru itu pengawal yang menggantikan tugas Alex?" Kini laura dan evelyn duduk berdekatan sedangkan Alvin duduk di bangku Alex.

"Ya, hanya sementara" jawab Evelyn malas.

"Oh... Kapan Alex akan kembali?" Laura berbisik kembali.

"Entahlah," Evelyn nampak murung setiap waktu dirinya selalu berharap agar Alex cepat berada di dekatnya lagi.

"Rasanya... aku pernah melihat wajah Al pengawal barumu itu, tapi dimana yah?" Laura berfikir berusaha mengingat.

Evelyn tiba-tiba panik, bisa gawat kalau Laura tau bahwa Al adalah Alvin. Penyakit genit Laura akan kambuh lagi dan mungkin itu akan membuat semua orang di sekolah ini tau siapa Al sebenarnya, pikir Evelyn.

"O ya, mungkin hanya perasaanmu saja" Evelyn berusaha berkata tenang.

Laura nampak berpikir sejenak "Hmm... Kau benar mungkin hanya perasaanku saja. O ya, Evelyn Sudah lama kita tidak membuat Mrs.Angela kesal" Laura tertawa pelan.

Evelyn mengangguk "Benar, dari tadi Mrs.Angela dan semua penghuni vorge school menatap kita dengan heran. Apa kita terlihat aneh?" Evelyn mengedipkan sebelah matanya sambil tersenyum kepada laura.

Tiba-tiba sebuah tutup tinta mendarat tepat di kepala Evelyn.

Evelyn melirik dengan kesal ke bangku Alex dan melihat Alvin sedang berusaha menahan tawa melihat evelyn mendelik sambil mengelus kepalanya.

"Hei apa yang kalian bicarakan?" kata Alvin berbisik.

"Huh... Rahasia," Evelyn berkata gemas.

Laura tertawa melihatnya "Duh...senyumnya sangat menawan, dia juga sangat tampan sepertinya dia suka padamu." laura menyikut lengan Evelyn sambil melirik Alvin.

"Tidak Laura, dia memang tampan tetapi dia menyebalkan". Untuk saat ini tentunya tambah Evelyn dihati.

Laura hanya tersenyum mendengarnya, matanya terus mencuri-curi pandang memperhatikan gerak-gerik Alvin.

Saat jam makan siang tiba, Evan berjalan ke depan pintu kelas Princess Evelyn dengan wajah cemberut.

Evan sangat kesal pada pengawal baru Princess, karena telah membuat semua rencananya berantakan dan gagal.

Pengawal baru itu sudah seperti bayangan Princess saja karena selalu mengikuti kemana pun Princess melangkah.

Wajah Evan berubah gembira karena mendapati Evelyn tengah berdiri sendiri di depan pintu kelasnya.

"Selamat siang Princess, bagaimana bila hari ini kita makan siang bersama di taman sekolah?" Evan berusaha menyapa dengan ceria.

"Tentu Evan, setiap hari kita harus makan siang dan menghabiskan waktu bersama seperti kata Alex, supaya Princess kita ini tidak sedih dan kesepian. Bukan begitu Al?" Tiba-tiba Laura menyela panjang lebar, Al hanya menanggapinya dengan senyuman.

Evan menekuk wajahnya lagi karena sangat kesal.

Tadi pagi Evan gagal berangkat sekolah berdua dengan Princess karena Laura juga ikut menjemput Princess.

Mau tidak mau Evan harus berangkat berempat bersama Laura dan Al pengawal baru Princess.

"Ayo..." Laura cepat-cepat menarik tangan Evelyn, dirinya pura-pura tidak melihat mata Evan yang memandangnyadengan kesal.

Sepanjang jalan Evelyn tidak memperhatikan orang-orang di sekitarnya, dirinya terus teringat pada alex biasanya mereka selalu makan siang bersama.

'alex kau sedang apa sekarang?' bisik hati evelyn.

"Princess.. Princess..." Evan berusaha menyadarkan Evelyn dari lamunannya.

"Ya Alex, e...ap..apa? Dimana ini?" Evelyn kaget.

"Di taman sekolah, apa kau tidak sadar telah berjalan kesini bersama kami? Apa yang kau pikirkan?" Alvin sangat khawatir pada keadaan adiknya.

Evelyn hanya menggelengkan kepalanya dengan lemas, dirinya benar-benar merindukan Alex.

Alvin langsung menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan, hatinya merasa sedih. Evelyn berusaha terlihat baik-baik saja, tetapi sebagai seorang kakak, Alvin bisa melihat bahwa sebenarnya Evelyn terus memikirkan dan mengkhawatirkan Alex.

Evan menatap Evelyn dengan perasaan sedih dirinya mulai menyadari sesuatu, sedikit pun Evan tidak bisa menggantikan posisi alex.

"Walau bagaimanapun aku tidak akan menyerah" bisik hati evan menguatkan keinginannya.

"Makan siang datang...." Laura menghampiri mereka bertiga dengan ceria.

Para pelayan meletakan baki-baki penuh dengan berbagai makanan di atas kain bercorak yang berada di atas rumput.

"E... Terimakasih Laura, tapi sepertinya kau terlalu banyak memesan makanan siang ini" Evelyn berusaha tersenyum ceria dan pura-pura tidak memperhatikan dua pria di hadapannya yang tengah menatap dengan khawatir pada dirinya.

"Benarkah? Padahal aku hanya memesan makanan kesukaan kita bertiga. O ya, maaf tadi aku lupa bertanya padamu Al. Apa kau suka puding coklat?" Laura tersenyum genit sambil menyodorkan semangkuk kecil puding ke hadapan Alvin.

"Tentu, aku sangat suka puding coklat." Alvin tersenyum kaku melihat Laura yang mulai bertingkah genit di hadapannya, lalu segera memakan pudingnya.

Evan duduk di samping Alvin sambil memakan roti dan sup kesukaannya tanpa berbicara sedikitpun. Sesekali Evan melirik kesal ke arah Evelyn yang sedang memandang Alvin sambil memainkan sendoknya.

"Apa Al dan Alex bersaudara?" Laura berbisik pada Evelyn.

"hmm... Apa?" Evelyn kaget.

"Lihat, Al sangat tampan sama seperti Alex dan cara makannya benar-benar mirip dengan Alex yah?" Laura kembali berbisik sambil memainkan rambutnya dengan genit.

"Kau benar, aku baru menyadarinya" Evelyn tersenyum lemas.

"Hei makanlah, lihat supnya dingin" Alvin mengaduk sup milik Evelyn sambil tersenyum lalu hendak menyuapinya.

I love u PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang