I love u princess 17 of 4-3

2.5K 28 5
                                    

***

Hari ke hari terus berganti, musim ke musim telah dilalui. Tidak terasa waktu setahun telah berlalu, sebentar lagi musim gugur akan tiba.

Istana Venella tetap terlihat kokoh dan megah dengan delapan menaranya yang menjulang tinggi ke langit.

Namun ada yang berubah disana, Istana Venella tidak seramai dulu lagi. Alvin telah disibukkan dengan berbagai macam tugasnya sebagai putra mahkota walaupun umurnya belum menginjak dua puluh tahun.

Sedangkan Evelyn berubah menjadi gadis pendiam. Di umurnya yang belum genap tujuh belas tahun ini, Evelyn terlihat semakin bersinar dengan kecantikannya. Namun apalah artinya kecantikan tanpa senyuman ramah yang menghiasinya. Evelyn telah berubah menjadi gadis yang sangat pendiam dan dingin. Setiap hari ia selalu menghabiskan waktunya di perpustakaan untuk belajar. Ia selalu menolak bila di ajak pepergian keluar istana.

Sudah setahun Evan juga tinggal di istana, dengan alasan menemani Evelyn belajar dan memperdalam pengalamannya dibidang ekonomi karena Evan diminta membantu tugas-tugas menteri perekonomian yang sudah lanjut usia oleh raja Kevin. Walaupun umurnya masih sangat muda Evan memang seorang yang pandai dalam bidang ekonomi.

Setiap hari Evan selalu berusaha mendekati Evelyn, menemaninya, menunjukan rasa cintanya dengan memberikan berbagai hadiah dan berusaha membuat Evelyn seceria dahulu lagi. Walaupun sikap Evelyn tetap biasa-biasa saja kepadanya, dia tidak menyerah. Bagaimanapun caranya, Evan selalu berusaha untuk membuat evelyn jatuh hati padanya.

Alvin yang sejak lama diam-diam mengetahui tentang perasaan Evan kepada adiknya hanya bisa tertawa melihat sikap Evan yang kadang berlebihan tetapi terkadang bersedih melihat wajah Evan yang murung bila sikapnya tidak kunjung membuat Evelyn tersenyum.

Laura juga sering datang berkunjung dan menginap beberapa minggu di istana untuk menemani Evelyn, karena hanya kepadanya dan kepada ibunya saja Evelyn mau banyak berbicara. Maka dari itu Ratu Nesha selalu meminta Laura tinggal di istana.

Evelyn telah berubah, kini bila Alvin menggodanya, ia tidak pernah membalasnya seperti dahulu. Alvin menjadi sering uring-uringan melihat sikap adiknya ini. Tidak ada canda tawa, tidak ada ritual kejar-kejaran yang kerap kali mereka lakukan. Entah siapa yang dapat membuat Evelyn kembali tersenyum seperti dahulu. Alvin beranggapan hanya Alex satu-satunya orang yang bisa membuat Evelyn bahagia kembali. Namun sudah setahun berlalu pedang berisi surat wasiat itu belum juga ditemukan. Bila sudah ditemukan pun entah keputusan apa yang akan diambil oleh Alex.

Sampai saat ini, Evan maupun Laura dan sebagian besar penghuni istana Venella tidak mengetahui bahwa Alex telah menjadi seorang raja. Bahkan kerajaan-kerajaan tetangga pun tidak mengetahui secara pasti apa yang terjadi di istana Naple, hanya gosip-gosip yang seperti angin saja yang diam-diam menyebar.

Raja Kevin ingin mereka yang mengetahui merahasiakan keadaan Alex, sampai ada pengumuman resmi dari pihak kerajaan Nappoly perihal raja baru mereka yang kabarnya akan dilakukan setelah semua keadaan disana terkendali.

Matahari musim panas semakin meninggi, kemegahan istana Venella menjadi tempat bersembunyi para penghuninya di siang yang sangat menyengat ini.

Hanya para pengawal berseragam putih merah saja yang bertugas berjaga. Mereka nampak berlalu-lalang di sekitar halaman dan benteng istana.

Pintu kamar tidur ditutup perlahan oleh para pelayan.

Evelyn duduk termenung sendiri di depan meja riasnya. Rambutnya yang panjang sepinggang telah ditata rapi oleh para pengasuhnya.

Gaun biru muda yang dipilihkan oleh Laura menambah hawa segar pada wajahnya. Warna biru muda yang sebiru air laut terlihat serasi dengan kulitnya yang putih kekuningan.

Namun siapapun yang melihatnya pasti merasa ada yang kurang dari wajah cantik yang kian sempurna karena umurnya hampir 17 tahun itu.

Wajah cantik dengan senyuman kaku, itulah yang terpancar dari Evelyn saat ini. entah kemana perginya senyum manis dan tawa cerianya yang dahulu selalu meramaikan suasana istana venella? Entah kemana perginya teriakan-teriakan manja yang selalu membuat tersenyum orang-orang yang mengodanya?

Perlahan Evelyn berdiri lalu melangkahkan kakinya menuju salah satu jendela kamarnya.

Tangan mungilnya bergerak menyentuh bandul kalung pemberian dari Alex. Seketika napasnya memburu, mata cantiknya memandang ke luar jendela menelusuri setiap lekuk pemandangan negrinya yang terlihat silau di pandang mata karena teriknya Matahari.

Napasnya tiba-tiba menjadi sesak, ia semakin mengenggam kalungnya erat-erat. Beberapa detik kemudian airmatanya jatuh membasahi pipinya yang mulus.

Inilah yang selalu dilakukannya saat teringat akan Alex.

"Aku benci padamu Alex...aku benci" lirihnya pelan. Rasa sakit memenuhi dadanya hingga membuat badannya merosot kelantai karena lemas.

Evelyn berpikir Alex sangat jahat dan keterlaluan padanya. Bagaimana tidak? sudah hampir setahun berlalu sejak Evelyn meninggalkan istana Naple, Alex tidak pernah mengiriminya surat sekalipun.

Alex tidak pernah memberinya kabar sekalipun. Ketika Evelyn berulang tahun, Alex tidak datang menghadiri pestanya. Hanya sebuah karangan bunga saja yang dikirimnya untuk Evelyn. Bahkan bila Alvin pulang berkunjung dari negri Nappoly, ia tidak pernah mendengar apa-apa tentang Alex. Alvin tidak pernah menceritakan apa-apa padanya. Evelyn juga enggan menanyakanya pada Alvin, dirinya terlalu takut mengetahui kabar yang tidak ingin didengarnya.

Rasa kesal, kecewa dan marah telah menguasai hati Evelyn.--

I love u PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang