PIMP 4

31.4K 1.7K 12
                                    

'Papa Iqbaal, Mama Please'

Part 4

‪#‎No_bully‬.

Huftt...yang coment dikit nih frown emotikon jadi ga semakan buat lanjut ngetik cerbung nih..frown emotikon
Coment bawel dong! Likenya jangan lupa..

------------------------------------

"AKU GA NGELAKUIN APAPUN KE KAMU (NAMAKAMU)!! "

"Bohong!!!! Dasar om om gilla!!! Arghh!!! "

(Namakamu) kini mengerang kemudian kembali memperkuat suara isak tangisnya.

Iqbaal kini mencoba untuk mengingat apa yang sebenarnya ia lakukan. Iqbaal sangat ingat jika tadi malam ia pergi ke kamarnya saat melihat ochi dan (namakamu) sudah terlelap. Namun kenapa ini semua terjadi? Tidak mungkin rasanya jika iqbaal melakukan ini karna mengigau, itu terdengar bodoh.

Iqbaal menatap (namakamu) yang Tengah terlihat ketakutan seraya memeluk lututnya sendiri, Air mata (namakamu) sedikit membuat hati Iqbaal berdesis tak tega. Iqbaal kini sangat bingung harus berbuat apa pasalnya ia juga tak mengerti mengapa ini semua terjadi.

"Aku mohon kamu diem (namakamu) "Iqbaal merasakan telinganya pengang mendengar jerit tangis (namakamu). Dengan tatapan Marah (namakamu) menatap iqbaal tajam kemudian dengan cepat (namakamu) menyengka air matanya.

"Mulai detik ini gue berhenti untuk jadi Mama palsunya ochi!! Dan Lo jangan pernah temuin gue lagi!! Dasar brengsek! "

(Namakamu) beranjak dari atas tempat tidur kemudian meraih Tas miliknya .tak peduli dengan penampilannya yang rusuh kini (namakamu) pergi meninggalkan iqbaal yang masih terdiam.

'Brak! '

Iqbaal dapat mendengar (namakamu) membanting pintu kamar dengan sangat kencang. Iqbaal menghembuskan nafas beratnya hufh... apa yang sekarang dapat ia lakukan? .(namakamu) pergi dan itu tandanya Iqbaal harus siap melihat raut kesedihan di wajah putri sematawayangnya.

"Maafin Papa .."

Iqbaal menutup matanya bersalah. Hati iqbaal terasa tetiris seketika membayangkan bagaimana Sedihnya ochi saat tau dia kembali sendirian, karna mama impiannya. Mama yang selama ini Ia puja-puja sudah tak mau lagi ada untuknya.

Entah kenapa iqbaal merasakan rasa ini seperti rasa disaat isterinya pergi meninggalkannya untuk selamanya. Sakit . Itu yang iqbaal rasakan kali ini.

"Arghh!!! "

Iqbaal mengerang frustasi kemudian menjambak rambutnya sendiri .wajah iqbaal memerah marah hingga tanpa sadar Air mata iqbaal seketika tumpah menetes begitu saja menyusuri pipinya yang sudah lama tak terasa basah oleh air mata.

"Kenapa kamu harus pergi! Ocii butuh kamu! Kenapa waktu itu kamu Ga bisa bertahan untuk aku! Arghh!!! "

Iqbaal menatap foto mendiang isteri kesayangannya. Ingin sekali iqbaal berteriak sekarang juga tak mampu menahan rasa rindu bercampur sakit yang hampir setiap saat ia rasakan.

'Clek '

Tampa iqbaal sadari kini pintu kamar terbuka menunjukan seorang gadis kecil berambut sebahu yang kini bagian poninya di ikat lucu dan di beri pita merah. Gadis kecil itu menggunakan kacamata minus berwarna merah . tak lupa juga kini tubuh gadis kecil itu di hiasi oleh dress lucu berwarna Putih..
Dengan Ragu gadis kecil itu masuk kedalam kamar kemudian berlari menghampiri iqbaal.

"Papa! "

Seru "gadis kecil itu yang tak lain adalah Ochi. Iqbaal buru-buru mengusap air mata payahnya itu saat ochi mendekatinya hingga kini iqbaal mencoba menujukan senyumannya untuk putri kecilnya.

'Papa Iqbaal,Mama PleaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang