Papa Iqbaal,Mama Please

23.3K 956 6
                                    

'Papa Iqbaal,Mama Please'

Part. 41

Jangan lupa dibacotin ya. Btw awas part ini Membosankan.....

Degdegdegdeg.. *Abaikan-_-
________________________________

"Gue harus bikin (Namakamu) hamil."

Iqbaal berucap seolah ucapannya itu tidak masuk dalam kata gila-saat ini kiki termangu terkejut dengan rencana bodoh Iqbaal yang sungguh tidak waras. Iqbaal bahkan kini menyeringai merasa jika setelah ini ia akan kembali mendapatkan (Namakamu) dengan rencana yang baru ia rancang sekitar beberapa detik yang lalu.

Iqbaal mengusap wajah suramnya yang terlihat mulai sedikit cerah, Iqbaal kemudian menatap kiki dengan senyuman yang mengembang."lo mau dukung guekan ki?"Kiki berdecih kemudian terkekeh membuat Iqbaal berdelik bingung dengan respon kiki. "Kalo gue dukung ide gila lo itu sama ajah gue nyari dosa baal!,lo udah gila."Iqbaal mengabaikan kiki kini ia mulai beranjak dari duduknya kemudian melangkah menghampiri putri kecilnya yang terlihat sedang asyik memandang Azura yang saat ini berada di gendongan Bastian.

"Ocii, kita pulang"Ochi terkejut saat Iqbaal tiba-tiba menggendongnya kemudian membawanya pergi keluar dari dalam ruangan.Ochi hanya dapat diam seraya mengerucutkan bibir mungilnya kesal karna akibat ulah Iqbaal Ochi tidak bisa mengecup Pipi bulat Azura.

_________________________

Malampun telah tiba. Malam ini suasana rumah sangat sepi seperti tak ada kehidupan, Iqbaal tengah merengkuh-memeluk tubuh mungil Ochi. Malam ini Iqbaal membiarkan Ochi tidur bersamanya karna memang Iqbaal yakin jika putri kecilnya ini tidak mungkin berani tidur sendiri disaat rumah sangat sepi. saat ini dirumah hanya ada Iqbaal dan Ochi karna Bastian serta Aldi berada di rumah kiki untuk membantu kiki menyiapkan kepulangan steffie dan putri pertamanya-Azura.

Iqbaal tersenyum saat melihat Ochi kini menatapnya dengan tatapan damai, Ochi kemudian memainkan jemari mungilnya menelusuri siluet wajah Iqbaal membuat Iqbaal memejamkan matanya mencoba menikmati setiap sentuhan jemari mungil Ochi.

"Papa besok ocii mau papa potong rambut ya, rambut papa udah panjang ocii ga mau kalo nanti rambut papa kaya anak perempuan. terus ini namanya apa sih pa? Kenapa di sini papa banyak rambutnya? Ih ocii geli deh"Ochi bergidik geli saat menyentuh rambut-rambut tipis disekitar rahang serta dagu Iqbaal. Iqbaal hanya terkekeh kemudian mengecup kening Ochi. "Papa sayang Ocii "lirih Iqbaal kemudian kembali mengecupi Ochi-saat ini hanya Ochilah yang Iqbaal punya. Semua kembali seperti dulu, menduda-mengurus putri kecilnya sendiri.

"Ocii juga sayang papa Iqbaal. Papa tau ga disetiap doa ocii selalu ada nama papa dan di setiap nafas ocii nama papa selalu ocii selipkan. Ocii ga mau papa pergi tinggalin ocii karna tuhan cuma izinin ocii punya papa jadinya ocii akan terus selama-lamanya mau liat matahari terbit bareng papa."airmata Ochi telah berlinang bahkan isak tangisnya kini mulai terdengar. Iqbaal paham perasaan Ochi sekarang tengah terkikis seperti perasaanya. Iqbaal tersenyum tipis kemudian menyengka airmata Ochi.
"Maafin papa ya, gara-gara papa ocii harus ngerasain yang namanya pen-

"Ini bukan salah papa!, ini salah ocii, ocii udah bandel. ocii yang bikin mama jadi sedih. ocii sayang papa. ocii cuma mau papa bahagia sama ocii sekalipun mama ga ada pa!, Papa you are my everyting. I love you! "

kedua tangan mungil milik Ochi kini melingkar memeluk hangat leher Iqbaal. Ochi menyembunyikan wajahnya di lengukan leher Iqbaal, menangis tersendu tampa suara terdengar seperti tangisan yang sangat menyakitkan bagi Iqbaal.

"I love you to sayang. Papa janji akan kasih yang tervaik buat ocii dan kall perlu papa akan bawa mama kembali lagi kesini buat temenin ocii"Iqbaal mulai merasakan tubuhnya terasa lemas,deru nafasnya juga sudah mulai tak terkontrol. Saat ini terasa begitu sesak di dadanya melihat airmata serta getaran bibir mungil Ochi yang menunjukan jika Ochi sedang merasakan sakit didalam hati kecilnya.

'Papa Iqbaal,Mama PleaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang