'Papa Iqbaal, Mama Please'
Part.34.
Hmmmmmm....
Semoga terhibur(?) :')
Votenya..--------------------------------------
Dunia tidak adil!
Dunia terasa begitu kejam!
Beginikah nasib menjadi Sampah? Jangankan untuk berharap meminta bantuan-Yang Ada Sampah justru Di injak-Tidak berguna. Langitpun Sampai menangis melihat nasib (namakamu) yang Sangat miris-Semiris Sampah.-------------------------------------
Ini Terlalu menyakitkan. Airmata Bahkan tak cukup untuk mengibaratkan rasa sakit yang kini (namakamu) rasakan saat melihat Pangerannya-Iqbaal terbaring tak berdaya dengan berbagai Alat medis yang melekat di Tubuhnya. Iqbaal begitu terlihat lemah.Rasanya sangat ingin (namakamu) memeluknya sekarang kemudian membisikan kata untuk Bertahan-(namakamu) tak ingin Iqbaal pergi meski Iqbaallah yang membuat semua penderitaannya. Bagi (namakamu) Iqbaal tetaplah Iqbaal dan cinta tetaplah cinta-Benci terhapus begitu saja Karna Benci Lebih lemah dari cinta-Sebenci apapun seseorang terhadap pasangannya namun jika ada cinta maka tetaplah Cinta itu yang akan menang. Ibarat cinta adalah Sapu yang menyapu habis semua kebencian serta dendam itu.
Hanya Airmata serta erangan tak sanggup yang saat ini mampu (namakamu) tunjukan. Iqbaal didalam sana sedang berjuang menghadapi rasa Sakit yang saat ini Ia rasakan. (Namakamu) hanya mampu terduduk diam-menangis bersama putri kecilnya yang saat ini Masig bertanya apa yang terjadi pada Papa-Iqbaal. Ochi Berada di pelukan (namakamu), ia tidak mengerti apapun. Yang ochi tau sekarang adalah Papa Iqbaal sedang sakit.
(Namakamu) bersyukur Ia sampai tepat waktu di Rumah sakit meski kini Ia terlihat sangat kacau dan kotor. Sampainya (namakamu) kerumah sakit itu berkat bantuan Seseorang yang entah siapa namun saat itu Ada pria yang menbantunya membawa Iqbaal keRumah sakit namun-Pria itu sudah tak terlihat lagi saat sampak di Rumah sakit. Setidaknya masih ada bantuan yang Tuhan berikan lewat tangan mulia pria itu-(namakamu) bahkan tak menyangka jika saat itu Tuhan masih menberinya pertolongan.
"Mama, Dingin..."bibir pucat ochi gemetar, (namakamu) yang melihat ochi mulai mengigil kemudian dengan cepat mempererat pelukannya kepada ochi.
Rasanya sangat sakit.
Bisakah saat ini (namakamu) berteriak? Semua yang ia rasakan benar-benar menyakitkan. (Namakamu) kemudian menggendong ochi, tidak peduli lagi dengan beban yang ia tanggung. "Kita telfon tante salsha ya."(namakamu) mengecup lembut pipi ochi. Hanya anggukan pelan yang kini ochi tunjukan.OoOoOoOo
"Lo harus kuat (namakamu)."
"Tuhan punya rencana yang terbaik. "
"Lo harus kuat! Iqbaal pasti bisa bertahan."
"Gue ada untuk lo, sampai kapanpun gue akan terus ada buat bantuin lo (namakamu)."
Ucapan Support dari kiki, aldi, bastian dan salsha memang cukup membuat (namakamu) merasa tenang. Saat ini (namakamu) tengah terpuruk saat Dokter baru saja mengatakan jika kondisi Iqbaal sangat kritis. (Namakamu) tersenyum kemudian menyengka Airmatanya, mencoba untuk terlihat kuat namun tidak bisa itu terasa sangat sulit.
"Kenapa tuhan kasih gue cobaan kayak gini! Nghh..hiks hiks.., Iqbaal..."Tangis (namakamu) kembali meremang membuat salsha yang kini terduduk disamping (namakamu) ikut terisak tak tega. Salsha kemudian memeluk (namakamu). "Iqbaal pasti kuat. Dia-pasti bisa, gue yakin."Salsha kemudian menyengka Airmata (namakamu).
Ochi saat ini tengah terlelap di dalam Gendongan bastian. Wajahnya terlihat begitu lelah . Bastian betul-betul tak bisa membayangkan bagaimana ochi nanti tampa adanya soksok Iqbaal, Ochi pasti semakin Menderita.

KAMU SEDANG MEMBACA
'Papa Iqbaal,Mama Please
Teen Fictionseorang anak kecil dia ochiana diafakhri yg ingin sekali mendapatkan kasih sayang dari seorang ibu yang belum pernah dia dapatkan dalam umur yang masih sangat kecil,dia hanya tinggal bersama papa dan ketiga pamannya dan pada suatu hari dia menemukan...