'Papa Iqbaal,Mama Please'
Part. 40
Tarik nafas...hufh..buang...
Okey. Happy reading smile emotikon
Jangan lupa bacotin yaaa^^_________________________________
(Namakamu) menangis merasakan rasa panas bercampur perih di sekitar punggungnya-seperti terbakar. Airmata (Namakamu) terus berderai dan suara isak tangis diiringin jeritan belum juga (Namakamu) sudahi. Iqbaal pria itu seakan tuli menghiraukan teriakan sakit yang saat ini menggema-Iqbaal bahkan tak peduli dengan suara tangisan Danish dari dalam kamar. Seolah telah dikuasai setan Iqbaal terus menyiksa (Namakamu) tampa ada kata Ampun.
Tangis serta erangan (Namakamu) mulai melemah seiring tubuh (Namakamu) yang sudah meringsut tak berdaya. (Namakamu) memejamkan matanya yang terus dibanjiri oleh Airmata,sangat sakit dan andai Tuhan memberinya satu permintaan maka (Namakamu) akan meminta untuk 'Menyudahinya' semuanya sia-sia Iqbaal tidak akan bisa berubah baik dengan kekal. Sifat Iqbaal memang seperti ini seakan cobaan yang dulu tuhan berikan telah menjadi kenangan usang untuk Iqbaal, Airmata dan Doa yang selalu (Namakamu) berikan untuk Iqbaal ternyata percuma dan tidak berarti apapun untuk Iqbaal. Semua yang (Namakamu) lakukan hanyalah Sampah dimata Iqbaal.
(Namakamu) tersentak terkejut saat merasakan Iqbaal menarik lengannya untuk bangkit-berdiri tepat dihadapan Iqbaal yang saat ini menyeringai,Iqbaal kemudian menyengka Airmata (Namakamu) dengan jemarinya bersamaan dengan gumaman yang keluar dari bibirnya. "Kasian, pasti sakit ya?cih. Ini pantes buat kamu sayang.."Iqbaal kemudian menangkup kedua pipi (Namakamu),menatap tajam manik cokelat (Namakamu) yang sampai detik ini masih memancarkan ketakutan. Iqbaal kemudian tersenyum dan langsung mengecup kedua kelopak mata (Namakamu) secara bergantian.
"Sebenernya aku ga tega liat kamu nangis tapi karna kamu udah berani ngelawan aku sekarang Airmata ini ha berarti apapun buat aku. Ga akan pengaruh sekalipun kamu nangis sampai sujut dihadapan aku,inget Aku masih suami kamu dan kamu masih isteri aku dan tugas seorang isteri harus patuh dan hargai suami tapi kamu ngelanggar itu semua jadinya ini semua-perlakuan aku tadi itu pantes buat isteri pembengkang kaya kamu (Namakamu)! "(Namakamu) hanya terdiam sesekali tersendak oleh isak tangisnya sendiri. Iqbaal kemudian menghembuskan nafasnya yang terlihat sesak, dengan gerakan sedikit kasar Iqbaal menarik lengan (Namakamu) menuju kamar dimana Danish masih menangis kencang.
__________________
(Namakamu) sudah memakai pakaian ganti dan kali ini Dress polos berwarna putih menghiasi tubuh rampingnya. Rasa sakit masih terasa dan luka di sekitar tangan dan bahu kini melekat di kulit putih bersih (Namakamu). Saat ini (Namakamu) tengah menyusui Danish yang sempat kelelahan menangis. Sekuat mungkin (Namakamu) menahan Airmata yang tak pernah lelah ingin menetes dari plupuk matanya, saat ini Iqbaal tengah duduk disampingnya seraya memperhatikannya dengan ekspersi wajah mengawasi.
"Alwan kerja?"Iqbaal mulai bertanya sementara (Namakamu) tak menjawab hanya mengangguk tampa menatap Iqbaal. Iqbaal kemudian bangkit dari duduknya lalu melangkah menuju ambang pintu kamar membuat (Namakamu) tersikap dan langsung menatap Iqbaal. "Aku mau setelah Danish tidur kamu ikut aku pulang."(Namakamu) merasa hatinya kembali terasa memanas dan mendadak luka yang sempat hilang rasa sakitnya kini mulai kembali terasa sangat sakit, tubuh (Namakamu) semakin terasa lemas bahkan nafas (Namakamu) kini mulai terengah-engah. "Aku ga mau."Akhirnya (Namakamu) buka bicara,mendengar jawaban (Namakamu) Iqbaal kemudian berdecak dan langsung kembali menghampiri (Namakamu).
"Kamu masih berani ngabantah aku? Apa yang tadi itu belum cu-
"Isteri mana yang mau pulang kerumah suaminya sedangkan dirumah itu ada isteri orang lain yang juga tinggal dirumah itu! Aku udah cape baal. Hati aku sakit, aku udah ga tahan sama semua siksaan yang kamu kasih ke aku bahkan aku ngerasa kalo kamu memperlakukan aku itu jauh dari suami memperlakukan isterinya dengan wajar!, kamu bahkan nyakitin aku, kamu pukul aku sesuka hati kamu tampa peduli rasa sakit yang aku alamin. Apa semua yang dulu itu belum cukup buat kamu ngerasa puas? Sekarang aku harus apa baal?! aku ini punya hati, aku juga mau tenang ga selalu menderita! Kalo aku ikut sama kamu semuanya semakin menyakitkan buat aku dan Danish. Kamu bahkan ga kasian sama Danish, kamu bahkan ga peduli liat aku luka dan kamu bahkan ga ngerasa bersalah denger suara tangisan aku!, itu yang namanya suami? Ya tuhan. Kamu tau beban yang selama ini aku tanggung baal? aku nanggung semua beban penderitaan itu sendiri,ada batasnya aku ngerasa ga sanggup baal. Dan sekarang aku emang udah ga sanggup dan aku mau kita berhenti sampai disini! aku cape baal!!"(Namakamu) benar-benar sudah tak tahan dengan semuanya.semua penderitaan yang Iqbaal berikan untuknya. Iqbaal berdecih kemudian menatap tajam (Namakamu).

KAMU SEDANG MEMBACA
'Papa Iqbaal,Mama Please
Teen Fictionseorang anak kecil dia ochiana diafakhri yg ingin sekali mendapatkan kasih sayang dari seorang ibu yang belum pernah dia dapatkan dalam umur yang masih sangat kecil,dia hanya tinggal bersama papa dan ketiga pamannya dan pada suatu hari dia menemukan...