Papa Iqbaal,Mama Please

22.8K 1K 3
                                    

'Papa Iqbaal, Mama Please'

Part. 32

Enjoy! Wkwk xD
Yang dipart ini geregth+happy bilang gue yak wkwk
Minta votenya ya ☺
----------------------------------------

"Mama Disini Sayang...

Ochi tersenyum kemudian jemari mungilnya mulai Ia pakai untuk mengusap lembut Wajah (namakamu) memastikan jika Ini nyata-mamanya Datang untuk menemuinya dan menolong Papa Iqbaal.

"Mama, papa Iqbaal hiks..

Ochi kemudian memeluk erat tubuh (namakamu) menangis kencang. (namakamu) ikut terisak hingga kini (namakamu) menggendong ochi masuk kedalam rumah dan......

'Deg'

"Iqbaal....

(Namakamu) tertegun melihat Iqbaal yang saat ini Tak sadarkan diri. Perlanan suara Tangis (namakamu) mulai meremang hingga (namakamu) menurunkan ochi dari gendongannya. Dengan Airmata yang entahlah mengapa berlinang deras saat melihat kondisi Iqbaal yang sangat menyedihkan. Dengan cepat (namakamu) menghampiri Iqbaal disusul juga dengan ochi yang kini berlari kecil menghampiri Iqbaal yang masih tak sadarkan diri.

"Iqbaal! "(Namakamu) kemudian menyangga kepala Iqbaal di pahanya. Dengan airmata yang terus menetes (namakamu) mencoba untuk membangunkan Iqbaal-menampar lembut kedua pipi Iqbaal berharap agar Iqbaal sadar.

"Mama..."Ochi menangis menatap (namakamu) yang kali ini terlihat sangat khawatir seolah kebencian untuk melihat Iqbaal menderita kini telah hilang. (Namakamu) bahkan kini memeluk Iqbaal, menenggelamkan Wajah Iqbaal kedalam dadanya berharap Iqbaal bisa merasakan detak jantungnya saat ini. "Gue udah dateng baal, bangun! Gue mohon bangun! Nghh..."Tangis (namakamu) semakin meremang saat melihat Lagi-lagi Ada Darah yang keluar dari Hidung Iqbaal. Ochi yang melihat Itu menatap (namakamu) dengan tatapan Bertanya-tanya. Kini kedua tangan mungil ochi Menggengam erat tangan kanan Iqbaal. "Papa.."Ochi memejamkan matanya berharap saat kedua mata mungilnya terbuka dia sedang berada dikamar. Bermimpi-semua ini Hanya mimpi. Ochi tak Ingin Iqbaal seperti ini, ochi tak ingin Kehilangan Iqbaal disaat (namakamu) telah kembali.

(Namakamu) mengusap darah yang menetes dari pipi Iqbaal. (Namakamu) merasakan jika Hatinya saat ini Hancur bahkan lebih hancur saat melihat Iqbaal bercumbu dengan bella. (Namakamu) membenci Iqbaal namun dilain sisi (Namakamu) tidak ingin Iqbaal seperti ini. Semua ucapannya saat itu, hanya ucapan kosong. Sebenarnya (namakamu) sangat mencintai Iqbaal namun kebencian menutup cinta itu hingga saat ini perlahan Kebencian itu mulai pergi membiarkan Cinta kini kembali menyandang hati (namakamu) untuk Iqbaal-Suami tampanya.

"Iqbaal... Bangun.."Lirih (namakamu) terus terisak. (namakamu) tak tau harus bagaimana lagi, diluar sana sedang ada Badai, tidak mungkin jika Iqbaal dibawa kerumah sakit pada saat begini. Meminta bantuan? Namun kepada siapa? Kepada Aldi, kiki, bastian? Itu tidak mungkin. Bagaimana bisa (namakamu) membiarkan keselamatan Aldi, bastian, kiki untuk datang kesini-saat sedang badai. Tapi bagaimana dengan Iqbaal? Oh Tuhan...

OoOoOoOoOoOoOo

(Namakamu) POV.

Airmataku terus berderai, lidahku seolah kelu tak lagi mampu berkata. Hanya suara tangis yang meremang didalam kamar saat ini. Tubuhku bergetar seiring isak tangis yangku yang tak bisa kutaban. Setelah membaca Ini-Hasil Diagnosa dari rumah sakit. Aku seketika Merasakan jantungku berhenti berdetak saat tau ternyata Kanker otak stadium akhir melekat dalam diri Iqbaal.

Aku memang benci dia! Sangat benci dengannya karna dia yang telah membuatku menderita seperti ini! Dia yang telah menghancurkan semua masa depanku. Dia pria kejam yang sangatku benci namum Dia tetap Suamiku..
Papa dari anak yang saat ini berada dirahimku. Rasa ini bahkan lebih terasa sakit dari semua yang telah Iqbaal lakukan padaku. Iqbaal sakit dan hasil dokter mengatakan jika Umurnya tak lebih dari 3 bulan lagi...

'Papa Iqbaal,Mama PleaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang