Chapter Nine - A Woman

5.6K 380 1
                                    

"I wish I'm just a 5 years old girl again"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I wish I'm just a 5 years old girl again"

—CHAPTER NINE—

"Teh? Mana teh gue? Bagus, gue lupa beli teh." Rutuk Jace saat mencari teh hijau-nya dan menyadari bahwa ia tidak membeli satu boks pun. Jace tidak bisa hidup tanpa teh, terutama teh hijau.

Biasanya pagi hari setelah sarapan, siang hari sebelum sarapan, saat ngemil, sebelum tidur, akan ia lengkapi dengan meminum segelas teh hijau panas -yang ternyata terlupakan selama dua hari ini karena Sam.

Laki-laki itu baru saja masuk ke kehidupannya kemarin dan sudah merusak rutinitasnya selama bertahun-tahun. Apa yang akan terjadi bila Jace mengijinkan laki-laki itu ada di hidupnya sejak dulu?

"Gue harus belanja lagi deh. Kalo begini caranya, satu supermarket bisa kenal sama gue."

Jace melirik ke arah jam dinding, jam 07.30 malam. Ia menghela napas dan berjalan ke arah kamar tidur dan mengambil sweaternya yang tergantung di belakang pintu, memakainya di atas tanktop hitamnya dan berjalan ke arah meja rias -mengambil dompet, kunci mobilnya dan HP-nya yang ternyata memiliki satu pesan Line yang belum dibuka. Jace membuka pesan itu dan menaikan salah satu alisnya.

Sam.

Samuel J. Sinaga
•Jace, kamu yakin kan tidak ada bahan yang kita lupakan?
•Entah kenapa saya deg2an utk besok
•Jangan sampai saya meledakan flat saya
•Kamu sedang apa?

Jace tertawa kecil membaca pesan dari Sam. Laki-laki ini benar-benar tidak tahu cara memasak. Jace hanya berharap laki-laki itu tidak akan memasukan sesuatu yang aneh ke dalam masakan orangtuanya besok.

Jace mengetikan balasan dengan cepat dan meletakan HP-nya di meja, mengambil ikat rambutnya dan mulai mengikatnya menjadi satu kunciran tinggi di atas kepalanya. Membuat rambutnya yang sepunggung terlihat hanya sepundak.

Jace Joanne Wijaya
•Nope. mreka gak akan meledak kalo lo gak ngaco masaknya.
•Gue mau ke supermarket, ada yg mau dibeli.
•Kemaren lupa.

Jace mengambil HP-nya yang bergetar karena balasan yang masuk, membacanya, dan hampir tersedak karena kaget.

Samuel J. Sinaga
•Keluar semalam ini? Sendirian?
•Wait. Saya kesana. Biar saya temanin
•Taking my car right now
•Jangan berangkat duluan!

Laki-laki ini benar-benar tidak bisa meninggalkannya sendirian, dan Jace sudah cukup tahu bahwa melawannya akan percuma.

Akhirnya Jace meletakan kembali kunci mobilnya dan berjalan keluar kamar tidur, menutup pintu dibelakangnya, dan memutuskan menunggu di luar rumah akan lebih praktis daripada harus menunggu di dalam dan berlari keluar bila laki-laki itu datang.

Number One (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang