Chapter Twenty Five - Jerk

4.6K 362 7
                                    

"Shame on me, then

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Shame on me, then."

—CHAPTER TWENTY FIVE—

"Stef beberapa kali hubungin gue setelah itu, nggak pernah gue tanggepin lagi.."

"Not even once?"

"Sama sekali, Sam...."

Jace memandang dengan pasti ke arah Sam. Ia sudah menceritakan semuanya pada lelaki di depannya ini, lelaki yang menyelamatkannya. Sekarang semua keputusan berada pada Sam, dan Jace sudah pasrah.

Atau setengah pasrah. Yang benar saja, baru beberapa saat ia mulai bahagia dan ia sudah harus melepaskan kebahagiaan itu?

Tuhan pasti sedang bercanda dengannya.

Sam menatap Jace tepat di mata dan nampak berpikir mengenai apa yang harus ia katakan selanjutnya.

"Jadi... kamu udah tau kalau aku abangnya Stef?"

"Yap.."

"Sejak kapan?"

"Sejak pertama kali kita ketemu, di supermarket."

"Stef pasti pernah cerita tentang aku, kan?"

"Sam, muka lo sama Stef kaya pinang di belah dua. Tanpa Stef cerita pun, I knew it from the moment I saw you. Gue bahkan hampir kena serangan jantung pas liat lo, karena gue kira lo itu.... Stef."

Jace merasa ia harus membenturkan kepalanya dengan keras ke tembok saat melihat ekspresi wajah Sam berubah gelap setelah ia selesai berbicara. Kalimatnya barusan benar-benar memberikan makna yang salah pada Sam.

"Kamu masih punya perasaan ke dia?"

"Hah?" Jace tidak menyangka pertanyaan ini yang akan keluar dari mulut Sam.

"Jawab aja, Jace."

"Nggak! Gue nggak punya perasaan apa-apa lagi ke dia! Lo nggak denger cerita gue tadi? Gue bilang-"

"Stef menghilang begitu aja, dan hati kamu hancur, berserakan di lantai begitu tau semuanya. Kamu bahkan masih sayang sama dia meskipun dia-" Sam berhenti sebelum akhirnya melanjutkan kalimatnya dengan suara yang lebih gelap dari sebelumnya, "-jadiin kamu selingkuhan."

Sam menahan dirinya untuk tidak mengambil kunci mobilnya dan kembali ke rumah orang tuanya untuk menabrak Stef dengan mobilnya saat mengucapkan kata-kata itu.

Bagaimana adiknya bisa begitu kurang ajar?

Wanita di hadapannya ini dulu mencintai adiknya dengan sepenuh hati dan ia malah menjadikannya selingkuhan?

Dan adiknya memilih Bella sebagai pacarnya?

Oh, Sam tahu siapa itu Bella. Ia sangat tahu siapa wanita itu. Sam tahu bahwa meskipun wanita itu berstatus sebagai kekasih adiknya, ia memiliki laki-laki lain yang berhubungan dengannya.

Number One (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang