"Oh well, here I come."
—CHAPTER TEN—
"I messed up, Jace.."
"Hah?"
Jace terbangun karena HP-nya bergetar karena panggilan masuk yang membuat bagian bawah bantal kepalanya bergetar –Jace meletakan HP-nya di bawah bantal lagi, tentu saja. Panggilan masuk itu dari Sam, yang diangkat dengan setengah sadar oleh Jace. Semalam setelah menurunkan Jace di depan flat-nya, Sam langsung kembali ke flat-nya. Jace sendiri langsung masuk dan membuat teh hijaunya lalu langsung tertidur tepat setelah mencuci muka, menyikat gigi, dan mengganti pakaiannya pada pukul setengah sepuluh malam.
"Kayaknya kamu harus ke sini sekarang juga deh, Jace.."
Jace langsung tersadar. "Apa?? Kenapa harus ke rumah lo? Maksud gue, ini kan masih pagi??"
"Pagi? Jace, kamu baru bangun ya? Ini udah jam sebelas siang..."
Muka Jace langsung memerah ketika ia membenarkan kata-kata Sam dengan melihat ke layar HP-nya. Pukul sebelas lewat lima menit. Kalau Nanna –neneknya dari pihak Papi- ada di sini, mungkin Jace sudah digulingkan dari tempat tidur dengan Nanna yang menarik lepas selimut yang melingkari badan Jace, atau minimal ia sudah disiram air dingin.
"Sorry, gue baru bangun. Eeh... lo ngelakuin apa?"
"Gak tau, yang jelas, masakan saya rasanya gak keruan. Dan saya rasa, I just made a hole on my pan's back..."
"HAH?! Lo- gue- lo- gue kesitu deh. Kasih gue tiga puluh menit buat... siap-siap."
"Oke, saya kirimin kamu alamat saya."
"Oke, oke.."
"Oh! Jace!"
"Apa?"
"Saya harus pinjem pan kamu kayaknya.."
"Oke, gak masalah.."
"Jace!"
"Apalagi..???"
"Safe drive..."
"Gue bahkan belom mandi.. lo sebaiknya tutup telpon sekarang ato gue gak akan berangkat-berangkat"
"Oke.."
Sambungan terputus dan Jace langsung bangkit dan melempar HP-nya ke atas ranjang, kemudian berlari menuju kamar mandi. Benar-benar berlari.
Jace keluar dari kamar mandi kurang dari lima belas menit, rekor yang mungkin bisa membuat Jerry bertepuk tangan karena Jace biasanya tidak pernah mandi kurang dari setengah jam dan Jerry harus menunggu di luar pintu kamar mandi hanya untuk mengambil sabun muka-nya yang ada di dalam kamar mandi –yang sialnya terkurung bersama Jace yang sedang mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Number One (completed)
RomanceApa pernah kalian menjadi nomor dua? No, kita tidak membicarakan nomor dua pada lomba lari atau peringkat di kelas. Tetapi nomor dua di hati seseorang. Nomor dua di kehidupan seseorang yang selalu menjadi nomor 1 di hatimu. Pernahkah? Aku pernah. Da...