Chapter Thirty Seven - The Dress(es)

4.6K 319 12
                                    

"I'm a badass, remember?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"I'm a badass, remember?"

●CHAPTER THIRTY SEVEN●

She's with me. Lagi fitting baju pengantin di butik. Kesini sekarang juga, gapake lama.

Sederetan kalimat yang baru saja masuk ke kotak pesan Sam membuat laki-laki itu menggeram kesal sebelum akhirnya ia menginjakan kakinya lebih dalam pada pedal gas, meningkatkan kecepatan mobilnya.

Ia mencoba menghubungi Jace dari pukul sembilan pagi, tapi tidak ada panggilan atau pesannya yang dijawab oleh wanita itu. Selama dua jam ia mencari Jace tanpa hasil.

Sam mengakui memang sebagian besar penyebab hal ini merupakan kesalahannya, ia melupakan janjinya untuk menemani Jace melakukan final fitting baju pengantinnya.

Ia memaki dirinya sendiri karena bisa melupakan hal sepenting itu. Segala pembelaan yang ia berikan mengenai kesibukan pekerjaannya beberapa minggu ini, sama sekali bukan alasan yang pantas untuk melupakan salah satu momen penting bagi Jace.

Ketika ia tidak bisa menghubungi Jace pagi tadi, ia segera mengunjungi rumah orangtua Jace. Mengira bahwa wanitanya berada di sana, karena Jace biasa pulang ke rumah orangtuanya setiap hari Jumat malam dan kembali ke apartemennya setelah pulang bekerja di hari Senin.

Biasanya ia akan menjemput Jace pada Jumat malam untuk pulang bersama, namun kegiatan rutin itu harus dibatalkan karena ada masalah pada kasus yang ia tangani akhir-akhir ini.

Kasus perceraian mantan kekasihnya saat SMA : Evita Maharani.

Wanita yang sempat menjadi kekasihnya itu menggugat cerai suaminya yang sudah bersama dengannya selama tujuh tahun, dengan alasan kekerasan dalam rumah tangga.

Kasus seperti ini seharusnya mudah, karena terdapat bukti di seluruh tubuh Evita yang mengindikasikan terjadi kekerasan dalam rumah tangga.

Namun suami Evita melakukan banding yang menyatakan dirinya tidak bersalah, dan melakukan hal itu hanya untuk melindungi anak mereka.

Dari pernyataan yang ia dengar dari suami Evita, wanita itu selalu pulang malam dan terkadang memukul anaknya. Dan suami Evita memukuli wanita itu karena kalap mendapati Evita sedang memukuli anak mereka yang berusia enam tahun dengan kasar, saat ia pulang ke rumah.

Akhirnya selain mengurus kasus perceraian, Sam terpaksa harus mengurus kasus agar Evita tidak harus dipenjara dan hanya membayar sejumlah denda serta mengikuti program sosial dan konseling.

Sam sedikit tidak mempercayai Evita yang dulu baik dan manis itu dapat melakukan hal kejam pada anak perempuannya sendiri, namun luka yang berada pada tubuh anak itu berkata lain.

Seakan masalah yang dihadapinya belum cukup, kemarin sore Evita menelponnya untuk meminta bantuannya dalam memenangkan hak asuh anak perempuannya.

Number One (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang