Forgive me

85.3K 3.9K 40
                                    

lanjut lagi deh. comment lagi ayo! apanya yang kurang.

***

Annika merasa Refeno memeluknya dan meminta maaf padanya. apa Annika mimpi? Annika yang setengah tersadar kemabali tertidur karena lelah, sehabis menangis.

mana mungkin Refeno meminta maaf.

***

Refeno merasakan Annika bergerak menjauhkan badannya dari Refeno, entah mengapa Refeno peka sekali terhadap gerakan gerakan kecil yang Annika lakukan meskipun Refeno sedang tertidur pulas. Dan biasanya juga Refeno agak susah dibangunkan.

"mau minum, papa mau minum. haus." Annika berkata agak kencang dengan matanya yang setengah terbuka.

Refeno menyerngit. papa? Annika ngigo?

Annika mengapai gapai tangannya kesamping, ketika menemukan badan Refeno, dia berkata kencang "mau minum!"

Refeno bergegas kedapur, membawa minum dan kembali ke kamar memberikan minum kepada Annika.

Annika menghabiskannya dengan sekali tegukan, lalu memberikan gelasnya kepada Refeno.

Annika pun terlelap lagi.

Annika kenapa? emang ngigo atau apa? Refeno terbengong bengong.

Refeno kembali merebahkan tubuhnya dan memeluk Annika dari belakang karena Annika memunggi Refeno.

***

ada yang terus menerus mencium pipi Annika, yang membuat Annika terusik lalu terbangun.

"good. wake up baby girls!" suara Refeno yang berada dibelakang Annika menginterupsi.

Annika yang tidur berposisi miring dengan kaki menekuk guling, merebahkan tubuhnya lurus. melirik ke arah Refeno dengan wajah khas bangun tidur dan mengucek ucek matanya.

"ada kelas kan?"

Annika mengangguk.

"mandi!" Refeno memerintah Annika.

***

"Maaf." Refeno yang sedang menyetir, meraih tangan Annika.

"buat?"

"semalem."

Annika baru teringat, semalam Annika ketakutan dan Refeno tidak ada disampingnya.

seharusnya Annika marah, tapi Annika tak bisa.

kenapa Annika tidak bisa marah? pada siapapun itu.

***

Lihatlah kekasih kebanggaan Refeno, semalam tentu saja Refeno menyakitinya. seharusnya dia marah, tetapi hati dia terlalu baik, sehingga untuk marah pun dia tak sanggup.

bukan sekali dua kali Refeno menyakitinya atau mengecewakannya, sering.

seperti saat kemarin, Refeno baru memberitahunya tentang profesi sampingannya, yeah DJ.

harusnya Annika marah, tapi dia hanya berkata sinis, itupun sebentar saja. selanjutnya dia lupa kalo seharusnya dia marah. dia berhak marah, tentu saja.

yah terus seperti itu. tadi pagi pun seperti itu, bahkan tadi pagi dia biasa biasa saja, tidak marah ataupun berkata sinis.

gadis Refeno.....

***

Kelas selesai, semua orang bergegas keluar kelas. kecuali Annika dan Nabila.

"lo bego, harusnya lo marah. aaaaaa greget gue sama lo yang kelewat baik." Nabila berkata dengan menggertakan giginya.

SlightedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang