BALIKAN

87.1K 3.9K 140
                                    

Hai semua aku lanjut nih. maaf maaf aja kalo makin gak nyambung. minta vote sama comment nya, yuk capcus baca ceritanya.

***

"Annika!"

Annika mendengar teriakan Refeno dari arah belakang.

"apa?" Annika membalikan tubuhnya, dan melihat Refeno dengan muka yang memang kata Dito, kurusan terlihat tirus. dan Refeno menampilkan wajah terkejutnya.

Annika tahu Refeno terkejut, mungkin dia terkejut mengapa Annika tidak menghindarinya.

Annika hanya ingin bersikap normal dengan Refeno, menyelesaikan apa permasalahannya, apa yang ingin Refeno omongkan. supaya tak bermain petak umpet mulu.

"aku mau bicara sesuatu." Refeno menautkan alisnya, menanti jawaban Annika.

"yuk." Annika mengangguk dan menarik tangan Refeno menuju taman belakang kampus, dan Refeno makin menyerngitkan keningnya.

***

"ngomong apa?" Annika menatap Refeno yang duduk disamping kanannya.

"soal liburan kemarin. kamu tuh salah paham."

"tentang?"

"semuanya." kata Refeno menatap Annika serius.

"bisa dijelaskan?" tanya Annika.

Refeno mengangguk dengan tegasnya.

"Pertama, kita tuh cuma break bukan putus. kedua kamu tuh gak berhak deket sama cowo lain, terutama Dhika, apalagi sampai mempunyai hubungan lebih. Ketiga, cewek yang aku bawa tuh bukan siapa siapa aku, dia itu gak lebih dari cewek yang cuma ngehangatin aku doang diranjang, selama liburan." Refeno berbicara panjang lebar, tumben.

"pertama, aku tahu kita cuma break. tapi kenapa kamu cuekin aku? kedua, kalo kamu bisa deket sama cewek lain kenapa aku enggak? ketiga, kamu gak mikirin perasaan aku pas ngomong kaya gitu? tidur dengan wanita lain, buat kamu hal sepele. buat aku, hal besar." Annika membalikan kata kata Refeno.

"Aku cuekin kamu, jauhin kamu, karena itu kemauan kamu. puas?" jawab Refeno tajam.

"dan kamu jangan pernah deket sama cowok lain karena kamu milikku, hanya miliku!" sambung Refeno.

"lalu kenapa kamu bawa bawa cewek terus ke ranjang kamu, bahkan terang terangan di hadapanku." Annika mulai emosi.

"aku udah bilang, kamu gak akan ngerti."

"ga akan ngerti gimana?" sentak Annika.

"aku gak mungkin nodai kamu, dan aku gak bisa berhenti main cewek. aku sayang sama kamu, tapi aku juga mempunyai kebutuhan yang harus dipuaskan, dan aku gak mungkin ngelampiasin nya ke kamu. jadi tolong mengerti." jawab Refeno santai.

"MENGERTI KAMU BILANG? MASIH BISA BILANG SAYANG?" Teriak Annika menggebu gebu.

"sttt, denger. ini tuh kebutuhanku. kamu harus ngerti." Refeno membekap mulut Annika, Annika sontak menggigitnya dan Refeno menggeram.

"ya terus kalo aku ngerti?" tanya Annika penasaran.

"kita balikan, kasih aku kesempatan kedua." katanya tenang.

"BALIKAN KAMU BILANG? JANGAN HARAP!"  Annika hendak beranjak dari duduknya. Refeno menahan tangannya.

"lalu mau kamu apa? mau aku berubah?" tanyanya.

"tentu saja." kata Annika yakin.

"silahkan ubah aku jika kau bisa, maka dari itu jadilah miliku lagi. kekang aku semaumu, atur aku semaumu, buat hidupku lebih hidup lagi."

SlightedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang