maafkan kalo makin ngawur. aku gak maksa buat vote, seridonya aja. tapi yg udah biasa vote dan comment, tetap pertahankan ya. baca cerita baruku yang REGRET dong siapa tau aja suka. eh iya buat yang mau nanya nanya ke aku, bisa tanya di
ask.fm/Nikanistia***
Annika POV
jika Refeno menginginkan aku yang mandiri dan tak cengeng, baiklah, lets play.
Refeno menyusulku ke kamar tak lama setelahku. Refeno langsung saja berbaring di sampingku.
"ganti baju dulu." kataku, terserah jika Refeno berpikir aku bawel.
Refeno diam.
aku bangkit menuju lemari Refeno, membawa baju tidurnya.
"nih cepet, ganti sebentar aja kok." Refeno menerima, mengganti baju di tempat dan menyerahkan baju kotornya padaku. aku dengan mencoba ikhlas, membawa baju itu ke tempat baju kotor.
sabar, Annika. pahalanya gede, ngeladenin suami macam si eno.
***
Refeno yang gelisah, terus saja bergerak gerak dalam tidurnya membuatku terganggu untuk tertidur lelap.
ketika mataku sudah hampir terpejam sempurna. baru saja aku akan memasuki dunia mimpiku, Refeno tiba tiba saja menciumi wajahku lalu leherku.
aku tahu apa yang diinginkan Refeno. tapi haruskan? aku sedang ingin tertidur lelap. yaampun Eno, selalu saja menjengkelkan.
jika keinginannya aku tolak tentu saja dosa dan Refeno pasti akan marah besar. jika aku turuti, dia pasti tak akan membiarkanku tidur.
mau tak mau aku harus mau mengikuti keinginan suamiku tercinta.
Aku membalikan tubuhku menghadap Refeno, menangkup wajahnya dengan kedua tanganku.
Refeno memegang salah satu tanganku yang ada diwajahnya, lalu dia menyampingkan wajahnya mencium tanganku.
"cape ya?" tanyaku mengusap keningnya, wajah Refeno terlihat sangat lelah sekali
dia hanya tersenyum tipis. meraih tubuhku untuk mendekat, lalu mencium bibirku.
Refeno tak malu? sudah marah padaku, dengan watados dan tanpa malu ataupun minta maaf, dia melakukan ini.
entah efek hamil atau apa, aku yang tadinya ngantuk malah jadi yang paling nafsu terhadap Refeno, lantas Refeno hanya tersenyum senang saja ketika melihat aksiku yang tak seperti biasanya.
hingga aku lelah dan tertidur memeluk Refeno erat tak peduli Refeno yang tak balas memelukku karena dia tertidur terlentang dan wajahnya tak menghadap padaku.
***
Refeno mencium puncak kepalaku berkali kali, aku semakin mengeratkan pelukanku padanya.
dari tadi kita sudah bangun, tapi mata kita masih terpejam, menikmati saat saat seperti ini. sebelum....
"ayah, nda." gedoran kecil menginterupsi. apa kataku sebelum bocah kecil itu menggedor pintu, sang ayah tetap memelukku erat. sampai ketika sang ayah mendengar gedoran kecil dipintu sumbernya adalah kedua tangan kecil jagoannya.
Refeno bangkit meraih pakaiannya, memakainya dengan cepat dan akupun melakukan hal yang sama.
"morning jagoan." Refeno membuka pintu dan meraih Reno kedalam gendongannya.
"ayah sekalang kita pegi main iyah?" tanya Reno, karena ini hari libur maka Reno meminta diajak main.
"tentu saja. mau kemana?" tanya Refeno.

KAMU SEDANG MEMBACA
Slighted
RomantikAku terlanjur mencintai nya. Mencintai pria brengsek yang sering merusak wanita. Semua yang kuinginkan dalam diri suamiku kelak ada padanya, kecuali brengseknya. Akankah aku mendapatkannya? Akankah dia berubah ketika aku mendapatkannya. Bisakah aku...