pulang kampung

107K 4.3K 154
                                    

hai aku balik lagi. maaf kalo makin amburadul. keep comment and vote. sorry kalo banyak typo. coba liat image nya, duh itu sigemay Reno. lagi lucu lucunya. baca cerita baruku yang Regret yuk✌

***

Annika POV

entah mengapa tadi ketika dipesawat aku merasakan mual, tak seperti biasanya. aku sempat beberapa kali ke toilet dipesawat.

"pusing." kataku ketika kita duduk di mobil yang menjemput kita.

"kenapa? sakit ya? ke dokter dulu mau?" ucap Refeno lembut, tangan kanannya yang bebas membawa kepalaku ke dada kanannya, sedangkan tangan kirinya dipakai untuk memegangi tubuh Reno yang semakin besar yang sedang tertidur nempel pada dada kiri Refeno.

aku menggeleng lemah.

"jangan, kan mau ketemu temen temen dulu. kasian udah pada nungguin." jelasku, yang tadinya diprotes oleh Refeno akhirnya menyetujuinya.

***

"ANNIKA!!!" Jerit Nabila ketika aku, Refeno dan Reno yang masih tertidur digendongan Refeno memasuki rumah, tempat kumpul teman Refeno waktu dulu pada saat masih zaman kuliah.

aku sedikit berlari kecil kearah Nabila yang berada di gerombolan perempuan, sedang ngerumpi sepertinya.

"jangan lari kaya anak kecil." teguran Refeno membuatku mendengus kesal.

"REFENO SINIIN KEPONAKAN GUE." Jerit Nabila lagi ketika Refeno akan menghampiri gerombolan pria yang sedang berada di luar, di taman rumah ini, sepertinya sedang membakar makanan, terbukti dengan wangi makanan yang tercium dari arah taman.

"sini Reno nya, no." aku berbalik ingin membawa Reno.

Refeno menyuruhku duduk di dekat Nabila dan memberikan Reno yang masih betah tidur ke pangkuanku.

Reno sedikit menggeliat tapi tetap tertidur. dan Refeno pun berlalu ke taman setelah pamit denganku mencium keningku dan Reno bergantian. dibalas ledekan dari banyak teman perempuan, entah istrinya teman temannya Refeno atau tunangannya atau pacarnya.

"aaaaaa ponakan gue ganteng banget." Nabila berteriak dan menghujami Reno dengan ciuman.

"bil kamu bikin anak aku bangun." kataku kesal, karena Reno memang terbangun tapi dia hanya terduduk dipangkuanku menatap satu persatu perempuan yang ada disini, menunjukan wajah garangnya yang dituruni Refeno, anakku tak menangis sedikitpun.

"maklumin aja deh Annika. soalnya dia lagi hamil muda, jadi agak aneh dan anarkis gitu deh." ucap Citra, salah satu pasangan dari teman Refeno. yang dulu cukup mengenalku baik.

"iiiiiiii liat kaya bapaknya ya, bangun tidur bukannya nangis malah pasang muka gitu. aaaaaa cool banget lah anak Annika. sukaaaaaa dehhh." Nabila tak menghiraukan ucapan Citra dan tatapan terkejutku, dia malah mencium anakku lagi.

Reno menjauhkam wajah Nabila dengan tangan kecilnya, dan menyerngitkan wajahnya menatap Nabila dan aku secara bergantian. seolah meminta penjelasan siapa tante yang satu itu.

"itu tante Nabila. say hai!" kataku ke Reno.

"hai anteu mbiy!" seru Reno tak jelas.

"masa yang disapa tante nabila doang?" ledek yang lainnya.

"kenalin diri dong ke tante tante yang ada disini." suruhku

"hai anteu cemua, my name is Leno." ucap Reno, dengan bicaranya yang masih terbatas, cadel.

"Reno sayang bukan Leno." koreksiku.

"iya nda, L Lr...Reno, eno nda." Reno dengan susah payah menyebut namanya.

SlightedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang