Dia sudah ada yang punya

112K 5K 76
                                    

Annika Valencia, sudah beberapa bulan mengendalikan rasa yang meletup letup ketika berpapasan dengan Refeno Abliano.

Annika berusaha menghapus rasa cintanya, agar dirinya tak terlalu sakit hati ketika berpapasan dengannya yang tengah bermesraan dengan pacar barunya.

Yang baru 2 bulan belakang ini mereka resmi jadian, awet kan mereka? Ya, lumayan.

Karin Dwi Agustina, nama pacar baru Refeno.

Entah, entah mengapa dia mau maunya menjalani hubungan dengan wanita itu.

Ya, kau kira laki laki mana yang mau berpacaran dengan wanita yang banyak bekas jamahan lelaki lain?

Apakah ada lelaki yang mau? Ada, iya Refeno.

2 bulan terakhir hubungan Annika dengan Refeno hanya sebatas teman yang jika bertemu saling sapa.

Teman pun tidak terlalu dekat.

Ya sebatas tau, iya Refeno yang hanya sebatas tau wajah dan nama Annika.

Maka ketika papasan Refeno akan menyapa Annika, Refeno mengganggap Annika teman barunya.

Jika Annika, bukan hanya sebatas tahu Refeno, tapi tahu banget!

Setiap Refeno menyapa Annika, pasti Annika akan gugup tapi Annika pintat menutupinya dengan wajah datarnya atau senyum simpulnya dan balik menyapa.

*****

"Annika kenapa disini? Gaada yang jemput?" tanya Galih, teman se Fakultas Annika.

"Gatau, telat kayanya." Annika mengembungkan pipiku.

"Bareng aja yu?" tawar Galih dengan motor sport nya.

Annika hanya menggeleng dan tersenyum, "gausah repot repot"

Dan setelah Galih pergi, datang yang lain bergantian, sekitar 3 orang, teman sekelasnya, menanyai Annika pertanyaan yang sama,

"Kenapa bla bla bla" yang ujungnya ngajak pulang bareng.

**

1 jam berlalu, jemputan belum datang.

"Tinn.. Tinn... Tinn..."

Annika menoleh, melihat Risyad dengan mobil mewah nya.

Jika dia akan menawari Annika pulang bersama dia orang ke 5 yang menawari Annika pulang bersama.

"Ayo lah mending bareng gue, dari tadi diperhatiin gaada yang jemput. Udah sore, lo mau kenapa kenapa? Cepet masuk!" Risyad, orang kaya. Kaya banget. Dan Annika benci orang kaya yang pake banget. Suka pada belagu.

Nih contohnya Risyad. Suka memerintah. Aku. Ga suka. Diperintah.

Annika pun memutuskan tetap diam.

"Jangan batu jadi orang, hei! Jangan sok jual mahal! Cuman ditawarin pulang bareng aja gamau." Risyad ternyata turun dari mobilnya dan menarik pergelangan tangan Annika, Annika meringis menahan sakit.

Beberapa orang melihat Annika dan Risyad. lebih tepatnya melihat Risyad yang hits banget dikampus ini, dia ketua senat. Dan yah apa kata Annika tadi, dia, Risyad kaya banget.

Annika dipaksa masuk kedalam mobilnya, lalu kemudian Risyad lari dengan cepat memutari mobil dan masuk lalu menguncinya.

"Tai banget sih ka! Gak sopan! Aku gak suka di paksa!" kata Annika membentak Risyad.

"Shut up baby." kata Risyad tenang menyalakan kemudi.

***

Tanpa disadari Annika sedari tadi ada yang terus mengawasinya, Refeno. Ya dia! Mengawasi perilaku Annika yang jauh lebih punya harga diri dibanding Karin.

SlightedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang