He is DJ

89.4K 4K 25
                                    

Hai aku lanjut nih. happy reading. comment and vote saya tunggu. haha. maaf kalo typo, gak nge feel, dan gak nyambung. yuk baca. oh iya di media ada gambar, anggep aja itu gambar pas bagian Refeno ngegigit bibir Annika kenceng, meskipun gambarnya kaya yang gak gigit kenceng, ya anggap saja begitu ya haha.

***

"Pacar lo semalem tidur sama gue." permempuan yang tak Annika kenal menghentikan langkah Annika, menghalangi Annika.

"Yaterus?" tanya Annika acuh.

"Katanya lo udah berhasil bikin Refeno berubah? Apa buktinya? See? Dia masih bisa tidur sama gue bahkan cewek lain." perempuan itu berkata dengan nada yang menjijikan.

Annika sungguh ingin menagis, mati matian Annika menahan tangisnya.

Annika berlalu melewati perempuan itu, tanpa menghiraukan pertanyaannya.

"Mau kemana lo? Asal lo tau aja ya, dia itu kalo udah nafsu suka kehilangan kontrol, dia sampai lupa memakai pengaman. Bagaimana kalo gue hamil ya? Ah biarkan saja, biar Refeno menikahi gue." perempuan itu mencekal tangan Annika. Annika melepaskan cekalannya dan berlari pergi.

Karin memang sudah tak ada, tapi masih banyak perempuan yang seperti karin yang menggoda Refeno.

Sungguh Annika muak, bukan kali ini saja ada perempuan yang melabraknya dan berkata seperti itu. Sudah genap 6 bulan Annika mempunyai hubungan dengan Refeno, semenjak itu pula banyak perempuan yang melabrak Annika seperti tadi.

Tapi Annika berusaha tak mempercayainya. Annika mempercayai Refeno.

***

"No tadi ada yang labrak aku lagi, katanya kamu kemarin tidur sama dia terus......"

Ucapan Annika terpotong dengan kecupan singkat Refeno pada bibir Annika.

Annika yang duduk disamping Refeno sontak langsung memeluknya menyembunyikan wajahku pada dada bidangnya, Annika malu. Sungguh ini di kantin, banyak orang.

"Jangan percaya."

"Jangan dengerin apa kata orang, Annika." kata Refeno, lagi.

"Tapi no bukan sekali dua kali, udah banyak."

"Kamu gak percaya aku?" Refeno berkata tajam.

***

Refeno tak kunjung mengubungi Annika sejak kejadian di kampus tadi. Apakah dia marah?

Annika hubungi, tidak nyambung.

Kemana dia? Annika cemas. Dan Annika takut, Annika dirumah sendiri, mama papaknya sedang diluar kota, pembantunya pulang kampung karena anaknya melahirkan cucunya. Hanya ada satpam dan supir.

Tetap saja Annika takut, mereka lelaki. Annika perempuan seorang diri. Siapa yang tahu, bisa saja mereka jahat.

Annika Valencia
Eno dimana?

Eno kemana?

Eno aku takut..

Eno aku dirumah sendiri.

Eno dirumah cuma ada satpam sama supir.

Gimana kalo mereka macem macem?

Kamu kesini dong.

Nginep disini.

ENO IHHHHH :'(

Annika mengirimkan banyak pesan di line kepada Refeno, tapi tak kunjung dibalas satupun. Dibaca saja tidak.

***

Annika menyuruh supir mengantarkannya ke apartement Refeno, Annika akan menginap saja diapartemen ini. Lebih baik Annika tinggal sendirian, daripada ditemani dua pria asing dengan keadaan selalu was was. Untung Refeno memberikan kode apartemennya kepada Annika.

SlightedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang