Refeno berubah?

88K 3.9K 135
                                    

Makin ngawur ngaler ngidul. keep vote and comment.

***

Annika POV

setelah 2 bulan pindah ke bandung Refeno super sibuk!!!!! bagaimana tidak sibuk dia menjalankan dua pekerjaan, setelah berhasil menuntaskan kekacauan yang disebabkan abangnya, sekarang Refeno sibuk merintis usaha kecil nya, ya sebuah Cafe.

sangat sedikit waktunya untukku dan Reno, aku bisa memakluminya, tapi Reno tak bisa, dia kadang rewel ingin ayahnya, tapi untungnya ada ayah Refeno yang wajah dah sifatnya tak beda jauh dari Refeno, jadilah Reno bermain dengan sang kakek. ya kami memang tinggal dirumah orang tua Refeno sejak dua bulan yang lalu.

Refeno pun sama frustasi seperti Reno, ketika pulang kerja larut malam tak jarang dia malah masuk ke kamar Reno dan tertidur memeluk anaknya itu. bahkan aku pernah sempat kelimpungan mencarinya, jadilah terkadang aku membawa Reno tidur denganku agar Refeno ketika pulang kerja tak repot ke kamar kita dan Reno untuk mengcek.

"mam aku titip Reno ya lagi tidur." kataku menghampiri mama Refeno yang sedang menonton tv.

"mau kemana sayang?"

"aku pengen beli sesuatu."

"beli apa? suruh Refeno aja sayang."

"gak ah mam, kasian eno lagi sibuk hehe."

"hati hati loh."

aku mengangguk, menyalami mama dan pergi dengan taxi.

aku ingin membeli rujak!! you know rujak? rujak yang ada diperpempatan SMA ku dulu, huh sepertinya lezat sekali. mungkin aku ngidam, tapi aku sudah biasa membelinya sendiri seperti dulu hamil Reno.

ketika sampai, aku menyuruh supir taxi menungguku karena aku tak akan lama, hanya membeli rujak saja, 5menit kurang juga udah.

aku membawa rujak yang diwadahi ke dalam taxi, selama diperjalanan aku lahap memakannya. ini makanan favorite ku dijaman abg, bukan makanannya sih tapi pedesnya, duh aku tuh suka banget pedes, sampe mama papa kewalahan melarangku.

suapan demi suapan dari buah beserta bumbunya membuat mulutku panas, pedas. aku lupa bawa minum, aku menyuruh supir taxi berhenti di starbucks, dan menyuruhnya pergi.

Aku meminum pesananku, tapi malah semakin pedas karena minumanku dingin.

aku mencegat taxi, hendak pulang. tapi diperjalanan perutku sakit, mulas. jika mulas sekali, aku paham mungkin ini efek makan pedas. tapi perutku sakit melilit, aku tak tahu karena apa, aku takut kandunganku kenapa kenapa.

tapi aku ingat perutku sakit mungkin karena aku belum makan dari pagi dan malah langsung makan makanan pedas di siang bolong. semenjak hamil, aku memang tak bisa makan pagi, selalu dimuntahkan.

aku merutuki kebodohanku. Jika Refeno tahu mungkin dia akan marah besar.

sebaiknya aku mampir ke rumah makan dahulu sebelum pulang.

***

sebuah tangan memeluk tubuhku, lebih tepatnya perutku erat. membuatku yang hampir tertidur terbangung sepenuhnya.

aku membalikan badanku, Refeno! masih lengkap dengan pakaian kantornya. aku memeluknya erat.

"miss u!!!" kataku manja manja ee kucing.

"iya." Refeno tersenyum memelukku semakin erat, mengelus rambutku.

"bau acem."

"siapa?"

"kamu!"

"masa?"

"iya."

"tapi tetep dipeluk." gerutu Refeno kesal.

SlightedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang