Maaf kalo ganyambung, aku amatiran dan maaf kalo tulisan nya acak acakan atau typo. Sekali lagi maaf aku amatiran. Baru pertama kali bikin cerita soalnya.
Selamat membaca.
***
Annika kira setelah Refeno mengantarkannya, Refeno akan langsung pulang, ternyata tanpa sepengetahuan Annika, Refeno malah duduk ganteng di ruang tamu rumah Annika, bernincang dengan mama Annika.
"Ih ngapain ada disini?" Tanya Annika sewot, padahal kaget dan senang melihat Refeno berinteraksi dengan mama Annika.
"Orang dari tadi juga disini. Kamu nya aja maen nyelonong masuk ke kamar, Refeno nya ditinggal dibelakang." Kata mama Annika menjelaskan.
"Ya kan aku buru buru mau siap siap ke kampus, mana aku tau dia mau ngikutin aku masuk ke rumah." Kata Annika menujuk Refeno dengan dagunya. Belaga songong, padahal Annika grogi.
"Ehhh yang sopan, jangan nunjuk nunjuk orang gitu. Mama gak pernah ngajarin kaya gitu loh." Mama Annika melotot marah, kearah Annika.
Annika hanya cengengesan.
***
Refeno memarkirkan mobil nya diparkiran kampus, orang orang disekitar parkiran melihat kearah mobil ini yang kebetulan kacanya terbuka. Heran Refeno punya mobil? Haha Annika tertawa dalam hati.
Keluar dari mobil, Refeno menggenggam tangan Annika, reflek Annika langsung menepisnya. Refeno menariknya lagi, tangan Annika terus berbelit.
Refeno melotot, dengan wajah garangnya. Dan menggenggam tangan Annika, lagi.
"Ihh apasih no, kalo ada pacar kamu gimana?" Annika masih terus melepaskan genggamannya, tapi genggamannya kuat.
"No, gak gini caranya. Oke aku salah, aku minta maaf. Tapi jangan putusin aku no. Please banget. Aku gabisa hidup tanpa kamu. Aku kemarin cuma......" Dan benar saja Karin pacar Refeno tiba tiba muncul dan menghalangi jalan mereka berdua, dengan perkataannya yang tak dapat Annika pahami.
Refeno mengangkat tangannya, menyuruh Karin berhenti berbicara.
Lalu menarik tangan Annika meninggalkan Karin.
"No, kamu gak bisa gitu aja ninggalin aku dong. Kamu gak bisa putus dari aku, Katanya kamu..."
"Shut up bitch!" Sentak Refeno keras, Annika sampai tegang sendiri. Refeno menarik tangan Annika lagi, entahlah Refeno akan membawa Annika kemana.
Putus? Kenapa? Annika menyerngitkan keningnya. Kok Refeno jadi terkesan ikut ikutan Annika. Annika menengadahkan kepalanya menatap Refeno meminta penejelasan. Dan terus mengimbangi langkah kaki Refeno.
***
Refeno membawa Annika ke belakang kampus.
"Eno putus? Kenapa? Udah lama pacarannya kan, sayang banget."
"Kok bisa tiba tiba."
"Kamu mah ngikutin aku ya?"
"Ih eno jawab!" sentak Annika kesal, karena tak kunjung di tanggapi oleh Refeno.
Refeno melirik ke arah Annika, memerhatikan bibir Annika yang suka terlalu banyak bicara. Tapi Refeno senang memerhatikannya, rasanya ingin melahapnya habis, terus menenerus.
Lalu Refeno meraih tengkuk Annika, merenggut bibir Annika yang tadi asik mengoceh, lalu menghisap bibir bawah Annika. Ketika Annika hendak protes, Refeno malah menerobos mulut Annika dengan lidahnya itu. Refeno benar benar mencium bibir Annika dalam.
"Apa sih ih kenapa cium cium." Annika mendorong tubuh Refeno dengan segala upaya, menutup bibirnya dengan tangannya. Dan mata Annika berkaca kaca.
![](https://img.wattpad.com/cover/49131205-288-k444790.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Slighted
RomanceAku terlanjur mencintai nya. Mencintai pria brengsek yang sering merusak wanita. Semua yang kuinginkan dalam diri suamiku kelak ada padanya, kecuali brengseknya. Akankah aku mendapatkannya? Akankah dia berubah ketika aku mendapatkannya. Bisakah aku...