MESKIPUN REFENO UDAH AGAK BAIK KE ANNIKA TETAP SAJA BAKAL BANYAK RINTANGAN. GAMBAR DI ATAS ANGGEP AJA ITU ANNIKA LAGI TIDUR SAMA BABY ARJUN. :D
HAPPY READING :)
Annika POV
Keponakan Refeno sungguh menggemaskan, tampan. Ada mirip sedikit dengan Refeno, mungkin anak ini mirip papahnya, papahnya kan kakak Refeno. Mungkin Refeno dan kakaknya mirip.
"Tatatata." Arjun, nama bayi itu. Terus saja berceloteh.
"Apa? Mamam udah? Ganti popok udah? Mau apa lagi ajuuuuun? Mau main gak sama om nya?"kata Annika berceloteh, Arjun itu type anak yang suka diajak ngobrol.
Dia menjerit "mamamamama." lalu mengangkat tangannya keudara.
Refeno yang tertidur disamping Arjun memegang seluruh wajah arjun dengan satu tangannya.
"Berisik, mau tidur. Jerit jerit aja kayak cewek." kata Refeno
Annika reflek menarik tangan Refeno, dan memukulnya kencang.
"Jangan kelewatan sama anak kecil, ih liat dia kecil gitu, mentang mentang tangan kamu gede main asal jeplok." Annika berkali kali memukul Refeno. Refeno malah pura pura tertidur. Arjun hanya menatap Annika dan Refeno bergantian dengan wajah polosnya.
Refeno dari tadi hanya memerhatikan Annika mengurusi Arjun, duduk lalu tertidur. Terus seperti itu.
Gak guna! Bodoh sekali Annika mencintai lelaki seperti ini!Annika menggendong Arjun, membawanya keluar kamar, menuju ruang tengah yang ada sofa dan tv nya. Annika lalu duduk dan menyalakan tv nya, Arjun menyender didada Annika dan terus saja berceloteh. Gemas sekali bayi 10 bulan ini.
"Ngapain diluar, dikamar ada tv juga!!" Refeno berteriak dari dalam kamar.
Annika sama sekali tak menanggapi.
Refeno keluar kamar dengan wajah bantalnya.
"Ke kamar lagi!" perintah Refeno.
"Gamau ih. Ya, sayang?" Annika malah melirik Arjun yang berada di pelukannya, padahal sebenarnya Annika menghindari tatapan Refeno yang membuat jantungnya maraton.
"Tidur. Jam 9." kebiasaan Refeno ngomong tak lengkap.
"Iya yah udah jam 9, kalo Arjun tidur aku mau pulang ya." kata Annika
"Gak bisa." kata Refeno
"Kenapa? Nanti juga kan mamanya jemput. Kamu gak bisa anterin aku juga gapapa, aku bisa naik taxi."
"Gimana kalo ngga? Nangis tengah malam?" Refeno, wajahnya uhh sitampan yang sinis.
"Yaudahh, aku izin dulu nginep sama mama papa." Annika mengalah
"Tapi aku tidur dimana? Kan apart ini kamarnya satu?" tanya Annika
"Bertiga."
"Ih gamau, emang kita keluarga bahagia? Engga kan. Eno tidur di sini aja ya aku sama arjun di kamar?" Pinta Annika
"Gak!" kata Refeno galak.
***
Benar saja sudah jam 11 mamanya Arjun belum datang, sedangkan Arjun tadi menjelang tidur rewel sekali.
Arjun gak mau tidur di kasur, Arjun maunya badan Annika yang menjadi kasurnya. Arjun tidur tengkurap di badan Annika. Annika memeluknya, tetapi Refeno malah membawa Arjun ke tengah tengah kasur.
Lantas Arjun terbangun dan menangis kencang. Annika melotot ke arah Refeno. Refeno ini kelakuannya, pengganggu. Gimana kalo dia punya anak?
Annika meraih Arjun, mengembalikan Arjun tertidur diposisi tadi, tangannya yang kecil memegang tangan Annika. Wajahnya memerah, tangan Annika yang satu lagi mengusap kepala Arjun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Slighted
RomanceAku terlanjur mencintai nya. Mencintai pria brengsek yang sering merusak wanita. Semua yang kuinginkan dalam diri suamiku kelak ada padanya, kecuali brengseknya. Akankah aku mendapatkannya? Akankah dia berubah ketika aku mendapatkannya. Bisakah aku...