HARRY'S P.O.V
" Ah shitt hidungku berdarah " ucapku sambil menyeka hidungku yang terkena tinju cukup keras dari seorang wanita berkekuatan gorila.
" Emm, maaf ku-kira kau ha-hantu.. "
Suara ini...
" Keira Watson? " Tebakku.
" Harry? " Ucapnya.
" Tinjumu boleh juga, bisa sampai membuat hidungku berdarah " Balasku.
" A-astaga maafkan akuu, aku benar-benar tidak sengajaa Harry " Ucapnya dengan nada khawatir. " A-aku akan bertanggung jawab, akan kuobati " Lanjutnya.
Dia mengeluarkan kotak P3K dari tasnya dan mulai menghentikan pendarahan di hidungku. " Sepertinya hidungku patah, kau harus merawatnya sampai sembuh total, kau berhutang padaku " Ucapku
Disela-sela dia mengobati hidungku tiba-tiba dia menghentikan aktifitasnya, Kami bertatapan cukup lama, aku menatapnya tepat di manik matanya, matanya sangat indah dan membuatku ingin mencium kelopak matanya, mataku terjatuh di bibir kecilnya yang berwarna merah muda, entah apa yang merasuki tubuhku, tiba-tiba saja aku mencium bibirnya, ia hanya diam dan mungkin kaget, lalu tiba-tiba ia mendorong tubuhku jauh dan melarikan diri.
KEIRA'S P.O.V
Aku sekarang mengenalinya, Harry adalah.. bocah keriting di bandara 5 tahun lalu, Aku yakin itu dia mata nya yang indah begitu menghipnotisku sama seperti lima tahun lalu, mata dan senyuman itu yang selalu mengingatkan ku padamu,
Entah mengapa jantungku berdegup kencang ketika aku menyentuh bibirku sendiri dan mengingat Harry yang menciumku. Aku berlari dan terus berlari tanpa tahu tujuanku kemana. Tiba-tiba aku menghantam tembok dan kepalaku menjadi pusing, aku menyentuh hidungku yang kini sudah keluar banyak darah, dan seketika semuanya menjadi gelap.
*
HARRY'S P.O.V
3 Hari kemudian...
-di kantin 10.00 a.m-
" So, bagaimana keadaan Keira? " Tanya Louis lagi.
" Umm.. Kata Eliza dia masih belum bangun, ia kehabisan banyak darah " Jawabku sambil menyeruput teh panasku.
"Sepertinya kau harus menjenguknya Hazz" Ucap Niall. Sepertinya ide yang bagus, kata batinku.
" Dan meminta maaf karena kau telah menciumnya " Sambung Louis, Mereka tertawa kecuali Zayn.
Tiba-tiba Zayn membanting gelas kopinya ke meja dan membuat Louis dan Niall berhenti tertawa. " Kau mencium Keira? " Tanya Zayn dengan nada yang super aneh.
Aku pun melirik kearah dua temanku Niall dan Louis lalu terakhir ke Zayn. Tiba-tiba Zayn pergi begitu saja dengan kekesalan yang terlihat sangat jelas diwajahnya.
Apa jangan-jangan dia menyukai Keira? Kukira dia berhubungan dengan gadis yang bernama Eliza?
*
KEIRA'S P.O.V
Matahari pagi menerpa wajahku dan membuat mataku silau. Aku mengerjapkan mataku beberapa kali untuk beradaptasi dengan matahari. Aku melihat sebuah Infusan di tanganku, separah inikah aku?
" Kei, kau sudah bangun " Ucap Eliza yang baru saja terbangun dari tidurnya.
Aku pun mengangguk lalu tersenyum, Kepalaku kembali pusing ketika aku mencoba untuk duduk.
" Sebaiknya kau istirahat dulu, kau mengeluarkan banyak darah " Lanjutnya sambil membantuku untuk merebahkan tubuhku.
" Tapi aku ingin duduk El " Balasku parau dan lemah.
" Iyaa.. Aku tahu, tapi Ka- " Ucapannya yang terpotong karena tiba-tiba aku mempertegas ucapanku padanya. Aku ini gadis keras kepala, jangan coba menentangku.. Kata batinku.
" Tidak, aku mau duduk " Potongku dengan nada yang tegas.
" Baiklah, aku akan mengambilkan sarapan untukmu " Ucapnya.
Setelah ia mengambilkan semangkuk bubur, ia pun berniat untuk menyuapiku, tapi aku menolaknya. Aku janji pada ibu untuk tidak menjadi anak yang manja, aku harus menjadi anak yang mandiri.
" Umm.. El, maafkan aku jika aku menyakiti hatimu " Ucapku memecahkan keheningan, karena sedari tadi Eliza hanya terdiam.
" Iyaa tidak apa-apa Kei " Balasnya lalu tersenyum kepadaku. " Cepat habiskan buburmu, nanti keburu dingin " Lanjutnya dan aku pun menyuapkan sesendok bubur ke dalam mulutku.
" Kau mau? " Tawarku pada El, lalu ia pun menggeleng dan tersenyum.
" Eliza.. Sudah berapa hari aku tidak sadar? " Tanyaku.
" Umm.. Selama 3 hari " Jawabnya terkekeh.
" Benarkah? Cukup lama juga ya? " Balasku sambil mengganti-ganti chanel TV dan sesekali menyuapkan sesendok bubur kedalam mulutku.
" Eh Kei, Harry terus menanyakan keadaanmu " Ucapnnya.
Oh.. Dia mengkhawatirkanku.. Kata batinku.
" Lalu? "
" Tadi pagi dia juga menanyakan keadaanmu, dan sepulang sekolah nanti katanya ia ingin menjengukmu "
" What? Yang benar saja? Bagaimana caranya? Ini kan asrama wanita? "
Ucapku kaget, kok aku bisa kaget ya?" Entahlah, menurutku dia menyukaimu Kei " Balasnya dengan nada yang jahil.
" Haha.. Kau pasti bercanda, aku ini kan tomboy, jelek, berantakan. Jika dibandingkan denganmu, Kau lah yang paling cantik " Elakku sambil mencubit pipinya lalu dia tertawa geli dengan perlakuanku.
" Ahh kau ini, tadinya aku ingin membuatmu salah tingkah karena Harry. Eh, sekarang kau yang membuatku tersipu malu karena ucapanmu " Ucapnya sambil tersenyum malu.
" Tapi memang benar kok El, kau itu cantik " Balasku lalu mencubit pipinya lagi.
" Btw, apa kau tahu siapa yang menolongku? Aku harus berterimakasih padanya " Tanyaku sambil meneguk segelas air putih.
" Yang menolongmu adalah Za-- " Jawabnya terpotong, dan terdiam untuk beberapa saat. Seperti sedang memikirkan sesuatu.
" Kenapa kau berhenti? Jadi, siapa yang menolongku? " Tanyaku lagi sambil menatapnya heran, seperti ada yang ia sembunyikan dariku.
" Aku tidak bisa memberitahumu, karena dia tidak mengizinkannya " Jawabnya.
" Kenapa tidak boleh? Sok, misterius banget. Aku tidak suka dengan orang sok misterius " Elakku sambil menyilangkan tanganku didada.
" Aku ingin memberitahumu, tetapi aku tidak bisa berkhianat akan janjiku sendiri " Ucapnya lagi dengan nada memelas agar aku tidak memaksanya.
Aku menghembuskan nafasku berat. " Oke, baiklah "
TO BE CONTINUED!
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DILEMMA [H.S]
Romance[COMPLETED] " Aku menemukan... " " Menemukan apa? " " Menemukan ini! " Ucap Harry sambil menunjukkan sebuah Bra merah muda terdapat tulisan punyanya Keira. " What is tha--! Oh my god! That's my bra! " Keira pun terkaget. Kenapa bra ku bisa ada di...