CHAPTER 25

305 32 0
                                    

" MENJAUHLAH DARIKU JALANG! " Ucap Harry membuatku tersentak. Kenapa ia menjadi kasar seperti ini? Bukankah sebelumnya ia adalah laki-laki yang lembut, dan sekarang ia telah menyakitiku.

Tanpa sadar air mataku jatuh begitu saja, tubuhku seperti hancur berkeping-keping seperti ribuan pisau menyayat tubuhku tanpa ampun.

" Ha-harry.. Kau menyakitiku.. " Ucapku parau sambil menghapus air mataku yang berjatuhan.

Lalu Harry menghentikan pekerjaannya dan tertawa sinis.
" Tidak sadarkah kau, Kau yang telah menyakitiku! Kau berciuman dengan Zayn! SAHABATKU SENDIRI! " Balasnya dengan wajah yang bertambah seram ketika ia mengucapkan nama Zayn.

" Ak-aku bisa menjelaskan semuanya, babe " Ucapku dan air mataku terus saja berjatuhan dan semakin lama semakin deras.

" STOP! Jangan panggil aku seperti itu, itu menjijikkan! Dan aku tidak perlu mendengarkan penjelasanmu, karena aku sudah melihatnya dengan mata kepalaku sendiri! "

Aku merosot dikakinya, aku menangis dibawahnya dan dia hanya terdiam dengan wajahnya yang menyeramkan. " Kumohon.. Dengarkanlah penjelasanku.. " Ucapku sambil menangis sesegukan.

" KUBILANG, MENYINGKIRLAH DARIKU JALANG! " Teriaknya lalu meninggalkanku dengan keadaan yang menyeramkan dan berantakan.

" Maafkan aku.. " Desisku dan tangisku semakin besar dan deras, aku harus menjelaskan semuanya kepada Harry.

HARRY'S P.O.V

Tidak kuat rasanya jika harus meninggalkannya dengan keadaannya yang terlihat buruk, matanya yang bengkak, rambut coklatnya yang berantakkan, membuatku ingin memeluknya dan menenangkannya. Aku mencintainya tetapi aku juga membencinya, karena ia sudah membohongiku, ia tidak pernah cerita jika Zayn adalah masa lalunya, dan lebih parahnya ia berciuman dengan Zayn didepan mataku. Ya tuhan.. Kali ini aku benar-benar GILA karenanya!

Aku menghiraukan suara tangisan Keira yang semakin lama semakin kencang, serta suara teman-temanku yang terus menerus memanggil namaku, emosiku benar-benar sedang membludak saat ini, aku tidak bisa mengontrol emosiku ini.

" Kau mau kemana? " Tanya Zayn yang sekarang berada dihadapanku dan mencengkram lenganku.

" Menyingkir dariku " Ucapku dengan nada yang dingin.

" Ada apa denganmu, kau ingin meninggalkan Kei-- " Balasnya yang langsung terpotong dengan ucapanku.

" Stop! Jangan sebut nama jalang itu dihadapanku. Kau menginginkannya kan? Kau menginginkan jalang itu kan? Ambillah, aku tidak membutuhkannya lagi " Ucapku, saat ini emosiku benar-benar tidak terkendali, api merah dan panas telah menggebu-gebu didalam jiwaku.

" Apa maksudmu? Aku tidak mengerti " Balasnya sok polos, dia benar-benar menyebalkan.

Aku memutar mataku dan tertawa sinis kepadanya. " Kau menginginkanya kan? Kau menginginkan Keira? Ambillah, tiduri dia semaumu, aku sudah tidak peduli dengan jalang itu " Ucapku lalu baru saja aku melangkahkan kakiku, tiba-tiba Zayn meninjuku tepat diwajahku membuat wajahku berkedut dan memar.

" DIA BUKAN JALANG! " Sentaknya membuatku sedikit terkaget, karena sebelumnya Zayn tidak pernah semarah ini, ia selalu bisa mengontrol emosinya.

" Woahh.. Seorang Zayn Malik yang bodoh, ternyata bisa marah juga " Ucapku dengan sangat tenang sambil tepuk tangan, saat ini wajah Zayn benar-benar terlihat marah dan menyeramkan, dan itu membuatku ingin tertawa.

" Kau telah menyakitinya Harry! Kau tidak pantas untuk hidup! Aku sudah mengalah untukmu! Tetapi kau tidak bisa menjaganya dengan baik! Aku benar-benar menyesal telah mengalah untukmu! " Balasnya kali ini membuatku kembali ingin tertawa, mengalah katanya?

Aku tertawa sinis lagi padanya. " Apa? Mengalah katamu? Kau bilang kau mengalah untukku, tetapi semalam kau menciumnya didepan mataku. Berhentilah menjadi laki-laki yang naif Zayn,Aku sudah mengetahui semuanya " Ucapku dan kali ini dia hanya terdiam dan tidak menjawab. Sepertinya ia sudah kehabisan kata-kata, ahh sudahlah masa bodo, yang terpenting aku harus menjauh dari orang-orang brengsek ini.

" Minggir, aku harus pergi " Lanjutku lalu aku melangkahkan kakiku untuk pergi dari sini, tetapi tiba-tiba sebuah tangan mungil menahan lenganku, membuatku kembali membalikkan tubuhku. Betapa terkejutnya aku melihat penampilannya yang hancur berantakkan.

"Kumohon Harry, dengarkan penjelasanku" Ucapnya parau dengan matanya yang sangat bengkak dan rambut coklatnya yang berantakan. Aku benar-benar tidak kuasa melihatnya, aku ingin memeluknya didalam dekapanku, mengelus rambut indahnya dan mengecup puncak kepalanya serta menghirup aroma shamponya yang sangat aku sukai.

Aku menarik nafasku lalu menghembuskannya secara perlahan, mencoba menetralisir emosiku yang benar-benar sudah membakar jiwaku. " Baiklah jelaskan "

" Ak-aku sangat mencintaimu Harry, aku sudah memberikan hatiku padamu. Dan aku.. Aku Sudah melupakannya, aku sudah melupakan masa laluku. Kumohon, jangan tinggalkan aku Harry, aku membutuhkanmu, aku menyayangimu, aku ingin bersamamu, aku ingin kau selalu berada disisiku, kau memberikan suatu kehangatan tersendiri untukku " Jelasnya lalu mencium punggung tanganku, aku benar-benar tidak kuasa melihat gadisku, cinta pertamaku seperti ini. Aku pun menariknya kedalam pelukanku, aku bisa merasakan betapa bahagianya ia sekarang, tetapi aku tetap saja tidak bisa kembali padanya. Karena penyakitku, aku tidak ingin mem buatnya khawatir dan bersedih jika aku harus pergi dari dunia ini, aku harus tetap meninggalkannya dan membiarkannya bahagia dengan orang lain.

Aku pun menarik wajahnya dan hendak mencium bibirnya untuk yang terakhir kalinya, tetapi aku takut penyakitku akan tertular kepadanya, jadi aku menghentikan niatku untuk menciumnya. " Aku tidak bisa " Balasku membuatnya kembali menampakkan wajah sedihnya.

" Kenapa? Kau tidak menginginkanku lagi " Tanyanya dengan parau dan air mata kembali turun dari mata indahnya.

Oh tidak, tentu aku masih menginginkanmu sayang, tetapi aku tidak bisa. Kata batinku..

" Tidak, aku tidak menginginkanmu lagi " Jawabku dengan sangat dingin, tetapi didalam hatiku penuh dengan permintaan maaf yang terus terlontar dibatinku, batinku menyesal mengatakan jika aku tidak menginginkannya, karena kenyataannya aku masih menginginkannya.

Dengan berat hati aku meninggalkannya, melangkahkan kakiku dengan cepat. Aku masih bisa melihatnya yang berlari mengejarku dan akhirnya ia terjatuh, tetapi ia kembali bangkit dan mengejarku lagi, aku pun mempercepat langkahku. Ketika aku menoleh kebelakang, kulihat Keira terjatuh kelelahan, ia hanya bisa menerikkan namaku, dan menangis. Aku percaya ia memang mencintaiku, tetapi cepat atau lambat ia harus melupakanku. Karena aku tidak selalu ada untuknya..

Maafkan aku Keira...

TO BE CONTINUED!

Hello gaess.. Maaf yakk.. Kalo konfliknya baru muncul sekarang dan mungkin kurang greget atau bagaimana.... Ini FF ku yang pertama, jadi belum ada pengalaman buat nulis, apalagi bikin sudut pandang cowo dengan bagus...

Aku berharap kalian tinggalin jejak kalian dengan cara Vote atau Comment, karena aku membutuhkannya..

Salam ちあ、ありがとう。:* ({})

MY DILEMMA [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang