CHAPTER 10 - MISSION POSSIBLE

527 29 1
                                    

Keesokan Harinya...

10.00 pm

Setelah aku menceritakan masalahku Bra ku yang menggelikan dan mengesalkan dengan Eliza, akhirnya Eliza mau membantuku menyusun rencana terhebat sepanjang masa.

" Kau yakin Kei bisa melakukannya sendiri? " Tanya Eliza meyakinkan, saat ini aku sedang bersiap-siap untuk menyelinap ke asrama laki-laki, jangan perpikir negatif dulu! Aku kesana untuk mengambil Bra ku yang diambil oleh Harry-Idiot-Styles.

" Ya! Aku sangat yakin! Kau tidak perlu khawatir " Jawabku dengan mantap dan penuh semangat. Setelah mencari tahu tentang seluk beluk dan letak kamar Harry, akhirnya hari ini datang juga! Hari dimana aku harus menyelinap.

Aku mengendap-endap keluar dari pintu asrama perempuan, jika pengawas tau aku keluar malam-malam seperti ini, tepatnya jam sepuluh malam. Pasti aku akan kena skors.

Jangan berpikir bahwa aku akan menyelinap lewat pintu depan asrama laki-laki, itu cari mati namanya! Kali ini aku mempunyai rencana yang lebih bagus. Berhubung jendela kamarnya menghadap ke taman belakang yang sangat sepi dan jarang orang datang kesana, maka aku akan masuk lewat jendela kamarnya, karena kamarnya berada di lantai dua, aku akan masuk dengan menggunakan tangga yang telah disiapkan. Itu ide yang cemerlang bukan?

Semua ide cemerlangku berhasil, aku berhasil masuk ke kamarnya. Aroma tubuhnya yang khas tetapi langka itu langsung menyeruak kedalam hidungku. Mataku menyusuri kamar tersebut dan langsung tertuju dengan seorang laki-laki berambut keriting yang sedang tidur dengan keadaan shirtless Tubuhnya penuh dengan tatto, dan salah satu tatto yang menarik perhatianku adalah tatto berbentuk kupu-kupu di perutnya. It is very nice and hot! I love it!

Aku tidak memperdulikan bentuk tubuhnya yang.. Ughh.. Buang pikiranmu kotormu jauh-jauh Kei, aku terus menggelatak dan mencari di setiap sudut yang pasti kutebak akan disembunyikan disana. Tetapi alhasil sama sekali nihil, Bra ku tidak ada dimana-mana. Oh SHIT! Dimana ia meletakkannya?

Mataku langsung membelalak ketika melihat tali merah mudah yang berada dibawah bantal yang sedang ditiduri oleh Harry.

Jangan-jangan itu Bra ku! Tapi kenapa ia menyimpannya dibawah bantal? Ahh masa bodo, yang penting aku harus mendapatkannya! Ya. Harus! Kata batinku.

Aku pun mengendap-endap seperti maling dan mendekatinya yang sedang tertidur, tanganku menyelinap masuk ke bawah bantalnya dan dia pun mengubah posisi tidurnya menghadapku, dan tidak sengaja keningnya tersentuh dengan punggung tanganku.

Kok panas? Apa dia sakit? Kata batinku.

Karena aku anak baik, aku pun berniat untuk menyelimuti tubuhnya yang bertelanjang dada itu dengan selimut. Tetapi sontak aku terkejut ketika ia tiba-tiba saja terbangun dan mencengkram pergelangan tanganku.

" Penyelinap " Ucapnya yang tiba-tiba saja terbangun dan membuatku kaget. " Keira nakal ya? menyerang orang yang sedang sakit " Lanjutnya dan itu membuat mataku membelalak.

Apa-apaan! itu kan namanya mesum! Kata batinku.

" Kamu mau ambil ini kan? " Ucapnya sambil tertawa cekikikan dan menunjukkan bra merah mudaku.

Itu milikku.. Kata batinku

" Aku tidak menyangka kalau kamu akan melewati jendela " Lanjutnya.

Aku pun mengambil Bra ku yang sudah tiga hari ini menginap di kamarnya. I miss my Braa

" Umm.. Apa perlu aku panggilkan seseorang untuk merawatmu? " Ucapku, kali ini aku benar-benar khawatir dan tidak tega. Jelas saja, tubuhnya panas sekali.

" Tidak perlu, aku lebih suka sendiri " Balasnya lalu membalikkan tubuhnya dengan posisi membelakangiku.

" Tapi.. "

" Urusanmu sudah selesai kan? Cepat kembali sebelum ketahuan " Ucapnya masih dengan posisi membelakangiku.

AUTHOR P.O.V

Harry sudah merasakan kepergian gadis itu dari kamarnya, ia pun memejamkan matanya kembali. Sebelumnya ia sudah minum obat dari ibu pengawas, dan ia yakin jika ia minum obat lalu beristirahat selama beberapaa jam maka ia akan cepat pulih.

Tiba-tiba Harry merasakan pergerakan diranjangnya, dan sontak ia terkejut ketika merasakan seseorang berada di sampingnya dan memberikan sebuah kain di atas keningnya.

" Maaf aku kembali, aku membawakan ini untukmu "

Dia kembali lagi.. Kata batin Harry.

Keira kembali ke kamar Harry dengan membawa banyak obat-obatan yang George berikan sebelum ia pergi ke asrama, ia meletakkan kain basah di kening Harry untuk menurunkan suhu tubuh Harry yang sangat panas.

" Sini, putar tubuhmu " Ucap Keira. Lalu Harry pun memutar tubuhnya seperti yang diperintahkan Keira, Harry tidak tahu apa yang akan dilakukan Keira. Hanya saja ia percaya pada Keira.

" Sebelumnya aku minta maaf " Ucap Keira lagi, lalu ia membaluri punggung Harry dengan sebuah minyak Herbal, dan membuat Harry merasa lebih baik sekarang.

" Hangat " Ucap Harry ketika Keira sedang membaluri tubuhnya dan sesekali memijat tubuhnya.

Harry membalikkan tubuhnya lagi ke posisi semua. " Baluri yang ini juga dong " Ucap Harry sambil menunjuk ke bagian perutnya.

" Kau pasti bercanda " Balas Keira tidak percaya sambil menaikkan sebelah alisnya.

" Aku tidak bercanda kok " Ucap Harry, dia memang senang mengerjai Keira. Entah mengapa Harry ingin lebih mengenal Keira, karena ia yakin bahwa Keira adalah cinta pertamanya, yang ia temukan di bandara dan ia cium pipinya pada saat ia berumur enam tahun.

" Baluri tubuhmu sendiri " Balas Keira dengan dingin. Gila saja! Masa aku membaluri tubuhnya! Kata batin Keira.

" Aduh.. Kepalaku pusing, tolong baluri aku " Ucap Harry tiba-tiba sambil memegangi kepalanya dengan dramatis. Sebenarnya ia hanya berpura-pura, karena ia ingin mengerjai dan melihat ekspresi wajah Keira. Hihi..

" Huft baiklah.. " Keira memutar matanya lalu mulai mebaluri tubuh harry, ada rasa canggung di dalam hatinya. Apalagi setelah menyentuh tatto kupu-kupu di perut Harry yang sedari tadi menarik perhatiannya.

" Nervous ya ? " Tanya Harry dengan senyum jahilnya.

" Ti-tidak " Jawab Keira dengan tergagap.

" Lalu, mengapa wajahmu merah seperti kepiting rebus? " Tanya Harry jahil.

Keira pun berhenti membaluri tubuh Harry lalu ia membereskan semua obat-obatannya. " Aku harus pergi " Jawab Keira dingin, Keira tidak menyukai topik pembicaraan Harry. secara, memang sedari tadi ia malu dan gugup ketika membaluri tubuh Harry.

" Tunggu! " Dengan Cepat Harry mencengkram tangan Keira.
" Terimakasih " Lanjutnya, lalu ia menarik tubuh Keira ke dalam pelukannya.

" Harry what are you doing? " Tanya Keira yang masih didalam dekapan Harry.

" Ternyata ukuran A ya? " Jawab Harry dan itu sedikit membuat Keira tersentak.

" Setidaknya besarkan dong, sampai ukuran C , ini demi pacarmu kelak lho " Lanjutnya dengan senyum seringgainya.

Keira pun mendorong tubuh Harry dengan sangat keras, ia benar-benar tidak menyangka bahwa Harry akan berkata hal menjijikan dan memalukan seperti itu.

" Lepaskan aku! Dasar otak mesum! " Ucap Keira lalu meninggalkan Harry dengan mulutnya yang masih menganga.

Sepertinya aku salah bicara.. Kata batin Harry.

Keira turun dengan sangat cepat menggunakan tangga di jendela yang ia gunakan untuk masuk tadi. Sampai akhirnya...

BRUKK!!

"Aduh.. Kenapa pake jatuh segala sih?" Desis Kiara sambil mengelus bokongnya yang sakit.

" Are you oke? " Tanya Harry yang tiba-tiba muncul dari jendela kamarnya.

Keira hanya menatap Harry dengan tatapan tajam, lalu berjalan tanpa mengucapkan sepatah kata apapun pada Harry.

TO BE CONTINUED!

MY DILEMMA [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang