KEIRA'S P.O.VMatahari pagi menyapu kulitku, membuat mataku silau karena sinarnya. Aku mengerjapkan mataku beberapa kali lalu aku mengucek mataku dengan kedua tanganku. Aku pun mulai tersadar jika aku berada di sebuah kamar, bukankah tadi malam aku tidur di dekat tempat Ski?.
" AKKKKKKHHHHHHHHHHH!!! " Aku langsung bangun dan berteriak sekencang-kencangnya.
Lalu muncullah Harry dari dalam kamar mandi dengan balutan handuk putih di pinggangnya.
" AKKKKKHHHHHHHHHHH!!! " Teriakku sambil menunjuk kearah Harry, lalu menutup mataku dengan kedua telapak tanganku.
" Ma-maaf Kei, habis tadi aku panik mendengarmu berteriak. Jadi-- " Ucap Harry lalu terpotong dengan ucapanku.
" Sudah-sudah.. Cepat pakai bajumu, sebelum handuk itu melorot " Balasku masih dengan mataku yang tertutup.
Lima belas menit kemudian...
" Sudah belum? " Tanyaku masih dengan tanganku yang menutup kedua mataku.
" Belum, sebentar lagi " Jawabnya.
" Jangan lama-lama, tanganku pegal nih " Gerutuku kesal.
" Sudah selesai.. " Ucapnya lalu aku membuka mataku dan melihatnya sudah memakai pakaian lengkap, dengan kaos putih polos dan celana jeans hitam panjang.
" Btw, kenapa kita bisa berada disini? Kau menculikku, ya? " Ucapku sambil menatapnya dengan tatapan mengintimidasi.
" Sembarangan! Tadi malam kau demam, tubuhmu sangat panas, jadi aku membawamu ke apartemen milik ayahku "
Ohh jadi ini milik ayahnya... Kata batinku.
" Yasudah aku ingin mandi dulu, kau jangan mengintip! " Ucapku lalu berjalan menuju kamar mandi.
Harry pun mengangguk. " Aku akan menyiapkan sarapan " balasnya.
Aku menanggalkan pakaianku lalu mulai merendamkan tubuhku di dalam bathub yang berisi air hangat, aku menyelupkan kepalaku kedalam air dan menyembulkannya kembali. Setelah sekitar lima belas menit aku berendam, aku pun bangkit dan mencari handuk untuk menutupi tubuhku. Oh.. Shit! Tidak ada handuk!
" Harry... " Teriakku sambil menyembulkan kepalaku dari balik pintu.
" Ada apa Kei? " Sahutnya yang tiba-tiba muncul dari pintu kamar.
" Umm.. Ak-aku.. Butuh handuk " aku menggigit bibir bawahku seraya gugup.
Harry pun melesat kearah lemari pakaian dan menggeledah seisinya sampai akhirnya ia menemukan handuk yang ia cari, lalu ia memberikannya padaku.
" Thanks " Ucapku langsung kembali masuk kedalam kamar mandi dan membalut tubuhku dengan handuk putih tersebut. Aku keluar kamar mandi dan baru tersadar jika aku tidak mempunyai pakaian yang harus kupakai. Shit! Bagaimana ini?
Aku menggeledah lemari baju Harry dan menemukan sebuah kemeja putih yang terlihat kebesaran ditubuhku serta sebuah Hotpants wanita. tunggu? Hotpants wanita? Ini Hotpants siapa? Apa ini hotpantsnya wanita yang pernah tidur disini? Maksudku... Ah Masa bodo! Yang penting aku pakai baju.
Aku keluar dari kamar tidur lalu menuju kedapur tempat Harry sekarang berada, Harry yang sedang menata makanan dimeja makan pun langsung teralih kepadaku dan menatapku dengan tatapan aneh.
" What? Ada yang salah denganku? " Tanyaku sambil melihat diriku sendiri.
" Ti-tidak apa, kau cocok memakai kemejaku dan terlihat... " Ia memotong perkataan dan ragu-ragu untuk melanjutkanya " Sangat cantik "
Aku pun tersenyum malu mendengar ucapan Harry, lalu menggaruk tengkuk leherku yang sebenarnya tidak gatal.
" Ayo sarapan " Ucapnya lalu menarik sebuah kursi untukku, dan aku pun berjalan mendekat dan duduk dikursi tersebut.
Kami duduk saling berhadapan dan dimeja makan terlihat dua piring pancake yang dilumuri oleh madu dan itu terlihat sangat enak, tanpa berpikir panjang aku menyantap pancake tersebut. Suasana pagi ini sangatlah canggung, hanya ada keheningan yang mengelilingi kami.
" Kei.. "
" Hmm.. " Aku mendongak kearahnya yang mulai bangun dari tempat duduknya lalu mendekatkan wajahnya kearahku, sangat dekat dan semakin mendekat, sampai akhirnya menyisakan jarak sekitar 10 cm. mata kami bertemu aku menatapnya tetap dimanik matanya yang berwarna hijau emerald. Itu sangat indah!
" Ada madu disudut bibirmu " Ucap Harry lalu menyentuh sudut bibirku dengan ibu jarinya, dan perlahan kembali ke posisi semulanya yaitu duduk sambil memakan pancakeknya.
Ya tuhan... Dia benar-benar sudah membuatku berdebar-debar.
Dan setelah itu suasana menjadi sangat awkward, karena kami saling diam dan tidak ada topik apapun yang ingin kami bicarakan. Sedangkan aku, lebih tepatnya sedang menenangkan diriku sendiri atas perlakuan Harry yang telah membuatku berdebar.
Setelah menghabiskan sarapan, kami pun membersihkan diri lalu dengan berat hati kami kembali kesekolah.
Ini akan menjadi masalah besar!
*************
Benar saja! Ini benar-benar masalah! Setelah dimarahi kepala sekolah habis-habisan, kami pun diberikan skors selama dua minggu dan dilaporkan kepada kedua orang tua kami. Ya tuhan... Bagaimana reaksi ayah nanti jika Ia tahu aku melanggar peraturan?
" Ini semua salahmu Mr. Styles " Ucapku sambil memelototinya.
" Bukankah menyenangkan " Balasnya sambil tersenyum jahil.
" Kau gila! Benar-benar gila! " Aku pun berjalan meninggalkannya, lalu tiba-tiba ia menarik tanganku dan mencengkram tanganku dengan sangat kuat.
" Apa kau bilang? Aku gila? " Ucapnya sambil terus menyudutkanku ketembok dan membuatku terus mundur dan akhirnya punggungku menabrak tembok.
" Iya! Kau gila! Sangat sangat gila! " Sentakku. Lalu ia semakin mendekat dan terus mendekat. "A-apa yang kau inginkan?"
" Aku ingin menunjukkan artinya gila padamu " Jawabnya lalu terus mendekat dan aku bisa merasakan hembusan nafasnya yang menyerbu diwajahku, aku pun memejamkan mataku.
Lalu aku merasakan sebuah benda basah menyentuh bibirku, melumatnya tanpa ampun dan membuatku kehabisan nafas. Tangannya menjalar kerambutku, menekan kepalaku seraya memperdalam ciumannya. Aku tidak bisa menolak karena aku sendiri pun menikmatinya.
Bagaimana bisa seorang Harry Styles mempunyai bibir selembut ini?
Harry melepas ciuman kami, lalu mata kami saling bertemu. Harry menatapku dalam, tepat dimanik mataku, begitupun denganku.
" I LOVE YOU "
" I LOVE YOU TOO HARRY " Tanpa aku sadari aku mengucapkan kata sakral yang selama ini selalu menggangguku dan membuatku dilema, sekarang aku sadar bahwa aku mencintai Harry. Walaupun didalam hatiku masih ada Zayn, tapi aku akan mencoba untuk sepenuhnya mencintai Harry.
Aku mengalungkan tanganku dilehernya, melumat bibirnya dengan lembut dan aku bisa merasakan sebuah senyuman terukir dibibirnya.
TO BE CONTINUED!
Salam author sintingg.. ;)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DILEMMA [H.S]
Romance[COMPLETED] " Aku menemukan... " " Menemukan apa? " " Menemukan ini! " Ucap Harry sambil menunjukkan sebuah Bra merah muda terdapat tulisan punyanya Keira. " What is tha--! Oh my god! That's my bra! " Keira pun terkaget. Kenapa bra ku bisa ada di...