CHAPTER 39

312 26 0
                                    

VOTE nya dulu dong.. jangan lupa.. VOTE gk kaya ngurus STNK yg susahnya naujubillah kok, tekan bintang di sudut kiri bawah, tekan sampe berubah jadi warna orange.. gw baek noh, takut ada yg lupa cara vote. Gw kasih tau caranya :v

Oh iya CHAPTER kali ini gw dedikasiin buat siti342 karena dia yg minta update lagi hahaha...

⭐⭐⭐⭐⭐⭐

Sudah 2 minggu aku di London, aku sedang mencoba menghubungi Harry yang sejak empat hari yang lalu tidak menghubungiku, aku mulai khawatir karenanya yang tidak memberikanku kabar, aku pun memutuskan untuk pulang ke New York hari ini. Aku takut ada apa-apa dengan Harry.

15 menit lagi pesawatku akan lepas landas, setelah berpamitan dengan Ayah dan kedua kakakku. Aku pun langsung bergegas menuju ke pesawatku, aku tidak mau tertinggal dan menunggu penerbangan selanjutnya.

Aku sudah masuk ke dalam pesawat dan mendapatkan kursiku, aku duduk tepat di samping jendela. Aku menatap keluar melalui jendela sambil memikirkan Harry, aku merasakan kursi disampingku bergoyang, yang menandakan adanya seseorang yang baru saja mendudukinya. Aku menolehkan kepalaku seraya melihat siapa orang yang duduk disamppingku tersebut.

Mataku terbelalak ketika melihat seseorang itu adalah...

" Zayn!! "

Author P.O.V

" Zayn!! " Ucap Keira dengan sedikit berteriak karena kaget.
" Sedang apa kau disini?! " Lanjutnya.

Zayn pun tertawa kecil. " Sedang naik pesawat " jawabnya.

Keira mendengus kesal. " Iya aku tahu, maksudku. Kenapa kau bisa disini? Disampingku? Dan yang pastinya ingin ke New York juga "

" Ayahmu yang mengutusku, ia ingin aku menemanimu " Jawab Zayn dengan sangat santai sambil melipat tangannya didada.

Aku memutar bola mataku sambil didalam hati berkata. Yaampunn ayahh... Rasanya sekarang aku ingin berteriak.

Setelah dua jam berlalu kami pun sampai di New York. Aku menarik tangan Zayn dan membuatnya berlari kecil, ia nampak bingung dan terus bertanya-tanya tetapi aku tidak menghiraukannya. Aku langsung memberhentikan taksi ketika taksi lewat di hadapan kami.

" Antar kami kerumah sakit " ucapku kepada driver taksi tersebut dan ia pun menganggukkan kepalanya.

"Rumah sakit? Mau apa kita ke rumah sakit?" Tanya Zayn.

" Diam. Nanti kau juga akan tahu " Balasku.

ZAYN'S P.O.V

"Diam. Nanti kau juga akan tahu" balasnya, aku hendak membalasnya tetapi Keira langsung menatapku tajam seakan-akan berkata Diam!.

Sekitar 30 menit kami memutari kota New York yang selalu padat ini, akhirnya taxi kami pun berhenti disebuah gedung yang kutebak adalah rumah sakit, Keira langsung menarik tanganku sambil berlari dan membuatku berlari kecil untuk menyeimbangi langkahnya agar aku tidak terjatuh.

Aku tidak tahu sama sekali kenapa Keira mengajakku kerumah sakit dan aku juga tidak sadar jika sekarang kami sudah ada di dalam Lift.

Langkah Keira semakin cepat ketika pintu Lift terbuka, di lantai ini lorongnya sangat sepi dan hanya ada beberapa pasien botak dan menggunakan kursi roda bersama Seorang perawat sedang berlalu lalang disini.

Sampai Akhirnya kami sampai disebuah pintu kamar bernomor 502 , aku sempat melihat Keira menarik napas dahulu sebelum memasuki kamar tersebut.

Dengan perlahan Keira memutar kenop pintu tersebut dan...

" ASTAGA! Bagaimana bisa?! " Ucapp Keira dengan sangat terkejut.

TO BE CONTINUED!

Yeay 1 chapter lagi yaa gaess..hamdalahh alhamdulillahh... :)

MY DILEMMA [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang