CHAPTER 30

315 28 0
                                    


KEIRA'S P.O.V

Zayn memintaku untuk kembali menjadi kekasihnya, tetapi aku menolaknya. Karena aku butuh menjernihkan fikiran dan menenangkan diriku. Saat ini Harry masih berada difikiranku, bahkan setelah aku melihatnyaa berciuman dengan jalang. Itu sungguh menyakitkan.

Aku berdiri di hadapan cermin dan memperhatikan diriku yang tampak begitu kacau, make up ku yang luntur dan rambutku yang acak-acakkan seperti orang gila. Aku membasuh wajahku dengan air yang keluar dari keran dan itu sedikit membuatku lebih baik, mungkin berendam dengan air hangat dapat membuatku rileks dan membantuku mencari jalan keluar atas masalahku ini.

Sambil menunggu air hangatnya siap, aku menanggalkan pakaianku secara satu persatu, aku merasakan tubuhku begitu lemas, entah apa yang terjadi denganku. Bayang-bayang Harry bercumbu dengan jalang itu terus menhantuiku-itu sungguh menyiksaku.

Aku mulai merendamkan tubuhku didalam bathub dan merasakan kehangatan air hangat yg menyerap kedalam kulitku dan membuatku sedikit lebih baik. Dengan perlahan aku menenggelamkan kepalaku kedalam air, dan itu mampu membuatku sedikit melupakan masalahku, setelah aku kehabisan nafas, aku pun menyembulkan kepalaku dan wajahnya kembali menghantuiku. Aku mengambil nafas panjang dan menenggelamkan kepalaku selama beberapa detik, dan menyembulkannya kembali.

Wajah itu selalu menghantuiku setiap aku menyembulkan kepalaku dari dalam air, dan menghilang ketika aku mengenggelamkan kepalaku kedalam air. Aku pun terus melakukannya selama beberapa kali, dan berharap usahaku untuk melupakannya berhasil. Tetapi, semua itu sia-sia saja, wajahnya, senyumnya, kenangannya, terus terbayang di kepalaku.

" Aaaaarrgghhh! " Aku berteriak kencang dan kembali menenggelamkan kepalaku kedalam air, tidak peduli aku akan kehabisan oksigen. Aku hanya ingin dia menghilang dari kepalaku dan berhenti menghantuiku.

Setelah cukup lama berada didalam air, dan pasokan oksigenku semakin menipis, aku tetap bertahan didalam air, karena sudah kubilang tadi bahwa aku tidak peduli jika harus kehabisan oksigen, aku mulai merasakan tubuhku melemas, pandanganku memburam, dan sedikit demi sedikit mulutku mengeluarkan gelembung-gelembung yang berarti itu adalah pertanda aku sudah tidak sanggup lagi.

Aku terus bertahan sampai akhirnya aku benar-benar sudah kehabisan nafas, aku tidak peduli akan hal itu. Aku mempasrahkan tubuhku yang melemah dan mulai benar-benar tenggelam, sampai akhirnya aku merasakan seseorang mengangkat tubuhku yang telanjang bulat, aku pun dapat merasakan oksigen kembali, tetapi nafasku masih belum stabil, aku masih merasakan sesak nafas.

" Kei! Apa yang kau lakukan bodoh! " Teriak seseorang yang suaranya begitu familiar di telingaku, ia membungkus tubuh bugilku dengan dadanya yang bidang dan hangat.

" Jawab aku! Apa kau baik-baik saja! " Lanjutnya dengan suara yang terdengar semakin panik, aku sedikit membuka mataku dan mendapati Alec berada dihadapanku dan seketika semua menjadi gelap.

HARRY P.O.V

" Brengsek! " Aku melempar semua barang-barang dikamarku dengan sangat kasar, saat ini aku benar-benar sangat frustasi. Aku telah menyakitinya, aku telah membuatnya menangis, aku tidak bisa seperti ini-ini sangat menyiksaku, rasanya aku ingin meminta maaf dan memeluk tubuhnya dengan erat.

Aku mengacak-ngacak rambutku layaknya orang yang sedang frustasi, aku mendapati rambutku yang semakin lama semakin rontok dan mulai sedikit terlihat botak.

" Persetan dengan penyakitku! " Aku pun meninju kaca dihadapanku dengan kepalan tanganku, dan menyebabkan pendarahan di buku-buku jariku.

" Harry! Apa yang terjadi! " Seorang wanita dengan wajah paniknya menorobos masuk kedalam pintu kamarku.

Lalu ia menatapku dengan tatapan menyedihkannya. " Apa yang kau lakukan nak? Aku akan mengobati lukamu " ucapnya lalu mengambil kotak P3K dan mengobati lukaku.

" Aku tidak apa-apa mom, kau tidak usah khawatir " Balasku sambil sesekali meringis kesakitan ketika mom anne memberikan alkohol ke luka ku.

" Aku tahu kau sedang tidak baik sekarang, pasti karena gadis itu kan? " Ucapnya dan itu mampu membuatku terdiam. - darimana mom tau?

" Aku mom mu Harry, aku mengetahui apa yang kau rasakan sekarang, aku mengenalimu, kau ingat? kau berada dikandunganku selama sembilan bulan? " Lanjutnya.

" Tidak " jawabku singkat.

" Oh iya.. Mana bisa kau mengingatnya, dulu kau masih di dalam perutku " Balasnya sambil mengelus perutnya lalu tertawa cekikikan diikuti olehku.

Sudah berapa lama yaa.. Aku tidak merasakan keakraban seperti ini dengan ibuku?

" Harry! Dengarkan mom mu bicara.. Jangan melamun sajaa.. " Ucapan mom ku mampu membuatku kembali ke alam sadarku, aku mendapati mom yang sedang mengerucutkan bibirnya sambil melipat tangannya didada.

" Ah sorry mom, memangnya tadi mom mengatakan apa? " Jawabku diiringi dengan cengiran khasku.

" Sepertinya kau harus dirawat di luar negeri " Ucap ibuku, kembali dengan sifatnya yang egois.

" Tapi.. "

" Tidak ada penolakan, ini demi kebaikanmu Harry.. " Jawabnya dengan nada bicaranya yang tegas.

Iya benar, ini demi kebaikanku, jika aku sembuh nanti, aku bisa kembali dengan Keira. " Baiklah dimana aku akan dirawat? "

" Nanti kau juga akan tahu "

TO BE CONTINUED!

VOTE AND COMMENT PLEASEE...

15+Vote

Kecup manja dari Author :*

MY DILEMMA [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang