CHAPTER 35

314 28 2
                                    

Entah sudah berapa jam aku berada disini, menekuk lututku dan menenggelamkan kepalaku disana. Angin malam yang dingin menyeruak tubuhku, membuat tubuhku kedinginan, tetapi aku tidak bisa bergerak sedikit pun, otot-ototku seperti sudah tidak ada lagi. Tiba-tiba aku merasakan kehangatan, aku merasakan sebuah selimut menyelimutiku, aku mengangkat kepalaku untuk memastikan siapakah orang yang berbaik hati memberikan selimut untukku.

" Kei " panggilnya, suara seraknya yang dalam dan sangat khas begitu familiar di telingaku.

" Kei " Panggilnya sekali lagi, dan aku hanya menatapnya tanpa membuka mulutku sedikit pun, aku menahan air mataku yang sepertinya akan terjatuh lagi.

" Kei aku merindukanmu " Ucapnya lalu memeluk tubuhku dengan sangat erat, dadanya yang bidang membuatku hangat dan merasakan kenyamanan yang sudah lama tidak aku rasakan.

Air mataku kembali terjatuh, lalu Harry menangkup wajahku dan menatap mataku dengan sangat dalam, aku pun juga melakukan hal yang sama dengannya.

" Kau menangis? " Tanyanya, dan aku pun menggeleng, dengan ibu jarinya yang besar ia menghapus air mataku. " Jangan pernah menangi-- " Ucap harry yang terpotong oleh ucapanku.

" Kenapa kau meninggalkanku! Kenapa?! Kenapa kau berciuman dengan jalang itu? Kenapa?! Jawab Harry! Kenapa kau melakukan itu! " Ucapku dengan penuh emosi, aku tidak bisa menahan emosiku lagi, aku sakit hati saat dia meninggalkanku, aku cemburu saat dia berciuman dengan jalang itu, aku sendiri tanpanya, dan itu hal terburuk yang pernah kurasakan di dalam hidupku.

HARRY'S P.O.V

Brengsek! Rasa bersalah itu kembali muncul menghantuiku, aku tidak tau apa yang harus aku lakukan, mau tidak mau aku harus menjelaskan yang sebenarnya dengan Keira, agar dia mengerti akan kondisiku sekarang.

" Ma-maafkan aku Kei, kau harus mengerti. Aku melakukan ini untuk kebaikanmu juga, aku tidak mau kau sedih dan merasa kehilangan nantinya " ucapku sambil terus memeluknya dan mengelus puncak kepalanya, aroma shamponya yang harum adalah salah satu wewangian favorite ku.

" Kebaikanku apa harry? Itu sama sekali tidak baik untukku, aku hancur, aku sakit, aku tidak bisa hidup tanpamu, aku mencintaimu " balasnya dengan tatapan sendunya, matanya yang bengkak dan merah membuatku ingin mencium kedua kelopak matanya yang indah, aku sungguh tidak kuat melihatnya dalam keadaan seperti, hatiku hancur.

Aku menangkup wajah cantiknya dan mengusap air matanya yang terus mengalir " Maafkan aku kei, aku akan menjelaskan semuanya, tetapi kumohon berhentilah menangis. Aku sangat tidak kuat melihatmu menangis, kumohon jangan mengangis lagi. Aku juga mencintaimu " ucapku lalu menarik tubuh kecilnya kedalam dekapanku.

Tiba-tiba ia mendorong tubuhku dan melepas pelukanku, aku menatapnya bingung. " Ada apa, Kei? Kau meragukanku? " Tanyaku kepada gadisku yang menundukkan kepalanya seperti enggan melihat wajahku.

Iya mendongak dan terdiam sambil menatapku tepat dimanik mataku dan aku pun melakukan hal yang sama dengannya

" Buktikan jika kau masih mencintaku " ucapnya dan itu membuat tenggorokanku tercekat, ternyata gadisku meragukan cintaku.

" Bagaimana caranya? " Tanyaku sambil menaikkan sebelah alisku.

" Kiss Me "

TO BE CONTINUED!

Kurang greget kurang greget woy :v -.-

Oh Iyaa btw Happy Birthday Louis Tomlinson dan sesepuh gw Uciha Madara Wkwkwk... gw berharap yang terbaik aja buat kaliann mwahh :*

Gambar di mulmed hanya untuk pemanis yaa :*

MY DILEMMA [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang