CHAPTER 40

659 38 4
                                    

terkadang suka miris klo Liat Fanfiction gw yg baca 2K yg VOTE cuma 250... yaelah.. sesulit itukah nge VOTE? Wkwkwk

Vote⭐

Vote⭐

Vote⭐

Gw saranin lu dengerin lagu
Britney Spears - Everytime pas baca CHAPTER ini biar kerasa wkwk...

1588 word

⭐⭐⭐⭐⭐⭐

" ASTAGA! Bagaimana bisa?! " Teriaknya dengan sangat histeris membuat jantungku rasanya ingin meloncat keluar dari dalam tubuhku.

" Apa yang terjadi Kei? " Tanyaku bingung.

Tetapi ia tidak menghiraukanku, ia hanya mondar-mandir layaknya orang gila yang sedang  kebingungan dan sesekali menarik rambutnya dengan frustasi.

Berkali-kali aku memanggil Namanya tetapi ia tetap saja tidak menoleh, aku semakin gemas dan kesal dengan sikapnya yang seperti ini, setahuku Keira tidak pernah seperti ini, ia tak pernah se-frustasi ini, ia terlihat seperti kehilangan sesuatu yang penting baginya.

Aku pun langsung menariknya yang sedang frustasi kedalam dekapanku, suasana menjadi hening. " Kei sebenarnya apa yang terjadi? Beritahu aku, jangan membuatku bingung seperti ini " ucapku memecahkan keheningan.

Lalu aku merasa tubuhnya bergetar dan dadaku terasa basah. Apa dia menangis? Kata batinku.

Aku melepas dekapanku untuk melihat wajahnya, dan benar saja sekarang ia sedang menangis. Aku pun menghapus air matanya dengan ibu jariku.

" Jangan menangis Kei, air matamu sangat berharga bagiku, aku tidak bisa melihatmu menangis seperti ini, itu sangat menyakitkan bagiku " Ucapku Lalu aku mengecup keningnya, mengecup kedua kelopak matanya yang bengkak yang didalamnya terdapat bola mata indah, yang selalu membuatku terpukau saat menatap matanya. Lalu berlanjut ke kedua pipinya yang membuatku Selalu ingin mencubit pipinya yang menggemaskan, dan terakhir aku melumat Bibirnya aku ingin memberikan kenyamanan baginya, aku mencintainya lebih dari apapun.

Ia pun membalas ciumanku, ia membuka mulutnya dan mengizinkanku untuk mengakses rongga mulutnya. Aku melepas ciumanku secara sepihak karena aku ingin tahu sebenarnya apa yang terjadi selama ia di New York. Ia mendesah kesal saat aku melepas ciumanku, itu membuatku tersenyum dan senang karena tandanya ia menikmati ciumanku.

" Jadi, Apa yang terjadi selama kau di New York? " tanyaku, Sambil mengajaknya duduk di kursi panjang yang tersedia di Rumah sakit.

" Harry.. " ucapnya kembali meneteskan air matanya dan dengan sigap aku langsung menghapus air matanya.

" Harry? Ada apa dengan Harry? Apa Harry ada di sini? Di New York? "

" Iya, 2 minggu yang Lalu dia disini, dia dirawat disini tapi kenapa sekarang tidak ada? Aku sangat Takut Zayn.. aku Takut terjadi sesuatu padanya " Ucapnya sesegukan Lalu kembali menangis, aku pun mendorong kepalanya kearah dadaku, ia menenggelamkan kepalanya dan menumpahkan air matanya disana, aku pun mengelus puncak kepalanya Lalu mengecupnya.

" Tenanglah. Aku yakin Harry baik-baik saja, ayo kita tanya Suster untuk mengetahui lebih pastinya " Balasku Sambil terus mengecup puncak kepalanya dan mengelus punggungnya agar ia merasa lebih baik.

Seorang Suster baru saja keluar dari lift Lalu aku pun memanggil Suster tersebut, dan ia pun berjalan kearah kami.

" ya tuan, ada yang bisa saya bantu? " Ucap Suster tersebut Sambil tersenyum ramah.

" Suster apakah masih ada pasien  bernama Mr. Harry Styles disini? Awalnya ia dirawat di kamar 502, tetapi baru saja kami lihat ruangan tersebut kosong "  Tanyaku Sambil mengelus puncak kepala Keira dan Keira masih tetap memeluk tubuhku dengan sangat erat.

MY DILEMMA [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang