CHAPTER 9 - MILIKKU DIAMBIL!

489 33 0
                                    

AUTHOR P.O.V

Keira mulai bosan dengan kegiatannya yang hanya menonton TV, dia pun memutuskan untuk tidur. Baru saja Keira memejamkan matanya, dia merasakan suara aneh dijendela kamarnya. Tetapi ia menghiraukannya dan bercoba berpikir positif kalau itu hanya ulah angin. Mengingat sekarang sudah pukul 10 malam.

Keira menutup telinganya dengan bantal dan membuang jauh-jauh pikiran negatif. Tiba-tiba seseorang dengan suara serak berdehem dan Keira seperti tidak asing dengan suara tersebut. Tetapi tetap menutup telinganya, agar Keira tidak mendengar suara yang lebih terdengar seperti suara orang keselek biji salak itu.

Terdengar suara langkah kaki, Keira bisa merasakannya. Hembusan napasnya sangat terasa di leher Keira. Keira pun semakin dibuat merinding, dan tiba-tibasebuah  tangan memeluk pinggang Keira.

" Kumohon tuan Hantu.. Jangan ganggu aku " Ucap Keira sambil mengigit kukunya .

Pelukan tersebut semakin erat rambut keriting tepat di leher Keira membuat leher Keira gatal dan kegelian.

Tunggu? rambut keriting? Kata batin Keira.

Keira pun memutuskan untuk membalikkan tubuhnya karena dia sudah curiga akan satu hal.

" Ha-harry..? " Keira tidak terlalu terkejut karena ia sudah menduganya, senyuman Harry mengembang dan dihiasi dengan lesung pipinya yang indah, saat ini jarak Mereka hanya 5 cm. Sangat Dekat sekali.

" Kejutan.. " Ucap Harry sambil tersenyum.

" Aku kira kau... " Balas Keira tergagap disertai dengan rasa gugup tingkat dewa. (Authornya Lebay ah-_-")

" Kau kira aku apa? " Ucap Harry sambil mengelus puncak kepala gadis dihadapannya.

Keira pun terbangun dari posisi tidurnya walaupun kepalanya masih sedikit pusing. " By the way, kau kesini lewat mana? " Tanya Keira.

" Menyelinap " Ucap Harry, lalu Keira membayangkan aksi Harry yang menyelinap, dan ia pun tergelak diikuti juga dengan Harry.

" Lalu? " Tanya Keira lagi, sambil mengangkat alisnya dengan sarkastis.

" Aku ingin minta maaf " Jawab Harry dan kini raut wajahnya berubah menjadi menyesal.

" Untuk? "

" Untuk kejadian hari itu dan berita yang tersebar? " Jawab Harry masih dengan wajah menyesalnya.

Berita? Berita apa? Jangan-jangan kejadian malam itu... Kata batin Keira

" Berita tentang malam itu? Aku dan kau? " Tanya Keira pada Harry tentunya.

Laki-laki itu pun mengangguk." Maafkan aku Kei" lalu memeluk tubuh Keira dengan sangat erat dan memberikan kenyamanan tersendiri untuk gadisnya.

Keira hanya terdiam dan  membalas pelukan Harry dan menepuk-nepuk pundak Harry.

Entah mengapa Keira tidak marah ataupun canggung dengan Harry setelah kejadian di hari itu, mungkin dia sudah merasa nyaman berada di dekat Harry, dan yang paling terpenting dia mulai membuka pintu hatinya untuk Harry.

" Kau tidak marah padaku? " Tanya Harry. Dan Keira pun menggeleng sambil tersenyum, dan Harry pun membalas senyuman Keira.

" By the way, Ciumanku telah membuatmu mabok ya? Sampai kau menabrak tembok sekolah " Ucap Harry dengan senyum Jahilnya.

" Sedikit.. " Balas Keira dengan gugup, lalu Harry pun tergelak mendengar jawaban Keira yang begitu jujur dan polos.

" Ada sesuatu yang perlu kau tahu " Ucap Harry sambil tersenyum menyeringgai.

" Apa itu ? " Tanya Keira penasaran.

Harry pun mencondongkan wajahnya kedepan dan membuat jantung Keira berdetak tidak beraturan. " Kau yakin ingin mengetahuinya " Tanyanya lagi dengan senyum jahilnya.

" Ayolah Harry.. Cepat, jangan buat aku penasaran " Jawab Keira penasaran sambil menguncang-guncangkan tubuh Harry.

" Kalau mau tau, cium dulu dong " Ucap Harry sambil menunjuk ke pipi kanannya.

Just he cheeks Kei.. No problem.. Kata batin Keira.

Keira menarik nafas dalam lalu mencium Harry dengan secepat kilat.

" Terlalu cepat " Ucap Harry seraya mengeluh.

" Cepat katakan! " Gertak Keira dengan tatapan. Katakan, atau aku akan membunuhmu.

" Baik, tapi sebelumnya kau harus bersiap-siap memegang jantungmu " Ucap Harry sambil mengambil tanganku dan menaruhnya didadaku.

" Kenapa harus memegang jantung? " Tanya Keira penasaran.

" Karena pasti nanti kau akan terkejut, aku tidak ingin kau kena serangan jantung " Ucap Harry lalu berjalan sedikit menjauh dari Keira.

" Baiklah, cepat katakan! " Sentak Keira lagi sambil memelototi Harry.

" Aku menemukan... "

" Menemukan apa? "

" Menemukan ini! " Ucap Harry sambil menunjukkan sebuah Bra merah muda terdapat tulisan punyanya Keira.

" What is tha--! Oh my god! That's my bra! " Keira pun terkaget.

Kenapa bra ku bisa ada di Harry? Kata batin Keira.

" Kau maling ya?!! " Lanjut Keira sambil menunjuk ke arah Harry dengan tatapan curiganya.

" Apa maksudmu? " Tanya Harry kebingungan dengan apa yang dimaksud Keira dan tatapan Keira yang aneh.

" Kau maling kan?! Kau maling pakaian dalam di asrama wanita kan?! Lalu kau pelet mereka agar merekamenyukaimu kan?! " Jawab Keira masih dengan tatapan anehnya, Harry pun hanya melongo dan tidak percaya bahwa Keira akan berpikir seperti itu.

" Kau gila! " Balas Harry.

" Hey! Jangan seenaknya kau mengataiku gila! " Ucap Keira sambil memicingkan matanya. " Sudah-sudah, cepat sini kembalikan" Lanjut Keira sambil meminta pakaiandalamnya kembali, jika ia bisa berdiri dan lepas dari selang infus ini, pasti dia sudah mengejar Harry Styles.

" Ya aku memang gila! Jadi, aku tidak akan memberikan ini, kecuali kau datang sendiri kekamarku " Ucapnya lalu turun melalui tangga di jendelaku.

" Hollyshit! Kau benar-benar gila! Hei Idiot! Kembalikan milikkuu bodohh... " Teriak Keira dan Keira mendengus kesal karena Harry tidak menggubrisnya.

Tunggu aku,  aku pasti akan datang menyelamatkanmu... kata Keira dalam hati.

TO BE CONTINUED!

MY DILEMMA [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang