CHAPTER 20

370 34 0
                                    

" OH MY GOD! " Kami pun langsung menghentikan aktifitas kami ketika mendengar suara seseorang.

That's Eliza!

" Apa yang kalian lakukan? Bukankah kalian baru mendapat masalah? Dan sekarang kalian ingin mendapatkan masalah lagi karena berciuman di area sekolah " Ucapnya sambil menyilangkan tangannya di dada.

" Ma-maafkan kami, kumohon jangan sampai ada yang tahu tentang hal ini " Balasku sambil menampilkan wajah puppy eyesku.

Kulihat dari balik bulu mataku Harry hanya menundukkan kepalanya sambil menggaruk tengkuk lehernya yang sepertinya tidak gatal.

" Tapi-- " Balas Eliza yang langsung terpotong oleh ucapan Harry.

" Sudah dulu yah, kami harus pergi " Ucap Harry lalu menarik tanganku dan meninggalkan Eliza.

" Harry kita mau kemana? " Tanyaku sambil terus mengikuti langkah Harry.

Lalu Harry menghentikan langkahnya di taman belakang sekolah, aku berdiri berhadapan dengan Harry. Kulihat Harry mengeluarkan sesuatu dari saku celananya.

" Apa itu? " Tanyaku ketika melihat sesuatu yang indah keluar dari sakunya.

" Ini untukmu " Jawabnya sambil menunjukkan kalung berlian bertuliskan H♥K.

" I-itu berlian sungguhan? " Tanyaku tidak percaya. Lalu kulihat Harry menganggukkan kepalanya sambil menunjukkan senyum manisnya yang disertai dengan lesung pipinya yang indah. Membuat siapapun yang melihatnya akan dibuat meleleh. " Apa itu tidak menguras uangmu? "

" Apapun akan kuberikan untukmu. Sekalipun nyawaku sebagai taruhannya " Senyum itu, kata-kata itu, membuatku meleleh dan salah tingkah sendiri, sampai-sampai pipiku merah seperti kepiting rebus karena ulahnya.

" Cie.. Cie.. Pipinya merah.. " Lanjutnya, sambil mencolek pipiku yang sekarang ini benar-benar memerah.

Aku menutupi wajahku dengan kedua telapak tanganku seraya malu karena ketahuan pipiku merah dibuat olehnya. Tiba-tiba sebuah hembusan nafas yang hangat menyerbu telinga dan leherku.

" I Love You " Bisik Harry dengan suaranya yang serak dan terdengar seksi.

Aku melepas telapak tanganku yang menutupi wajahku dan melihat Harry yang tersenyum sangat tampan bagaikan dewa yunani.

" Biarkan aku memasangkan kalung ini di lehermu " Ucapnya lalu aku pun mengangguk kecil, dengan perlahan ia mendekat lalu memasangkan kalung tersebut dileherku.

" Ini sangat cantik " Balasku sambil memperhatikan kalung bertuliskan H♥K yang sudah tergantung dileherku.

" Jangan sampai kau hilangkan kalung ini, dan jangan sampai kalung ini jatuh ditangan orang yang salah, karena ini hanya milikmu Keira " Ucapnya lalu melingkarkan tangannya dipinggangku dan aku pun melingkarkan tanganku dilehernya, wajahnya mulai mendekat dan seketika bibirnya menyentuh bibirku. Mengulumnya, aku pun membalas ciumannya, tanganku menjalar kerambut keriting harry dan aku mendorong kepalanya seraya memperdalam ciumanku.

Aku menyukainya, menyukai caranya mengucapkan kata-kata yang membuatku meleleh, menyukai caranya mentapku, dan menyukai caranya menciumku. Bibirnya begitu lembut dan ia sangat hebat dalam berciuman. Aku ingin waktu berhenti dan membiarkan kami seperti ini untuk selamanya.

*************

Tiga bulan kemudian...

" Minggu depan aku dan teman-temanku akan mengadakan liburan musim panas, dan kau harus ikut " Saat ini kami sedang berada di taman belakang sekolah tepatnya di bawah pohon yang rindang, ini adalah tempat favoriteku dengan Harry saat istirahat, karena selain disini pemandangannya indah, disini juga jarang dilewati orang atau sepi. Tetapi bukan berarti kami melakukan hal yang tidak-tidak ya, kami hanya tidak suka jika privasi kami diganggu.

" Kenapa aku harus ikut? " Tanyaku sambil memainkan rambut keriting Harry yang saat ini sedang tiduran di pangkuanku.

" Karena kau adalah kekasihku " Kata-kata itu membuatku terkekeh dan tersenyum malu karenanya. Perlu kalian ketahui, selama tiga bulan ini aku sudah mulai mencintai Harry seutuhnya, aku juga sudah tidak marah atau cemburu jika melihat Eliza bersama Zayn. Meskipun aku sering memergoki Zayn memperhatikanku, tetapi aku selalu berfikir positif dan tidak menghiraukannya.

" Hei, jadi kau ikut atau tidak? " Ucap Harry yang membuyarkan lamunanku.

Aku mengangguk cepat lalu dapat kulihat Harry tersenyum puas. " Memangnya kita ingin kemana? "

" Hawai " Jawab Harry dan aku pun terkekeh mendengarnya.

Mulai minggu depan sekolah akan libur musim panas selama dua minggu, dan siswa-siswi diperbolehkan untuk pulang kerumah masing-masing. Oh, aku merindukan ayahku dan kedua kakak idiotku George dan Alec, dan aku juga tidak sabar untuk liburan ke hawai setelah suntuk belajar selama 3 bulan dengan tugas-tugas yang menumpuk, dan itu sungguh membuatku stres.

Tiba-tiba suara terdengar suara telepon berdering, setelah ku cek ternyata itu bukan suara handphone ku, melainkan suara handphone Harry.

HARRY'S P.O.V

" Halo mom.. "

" Harry, ada kabar buruk " Ucap Anne (ibuku) dari balik telepon, dapat kudengar suaranya yang terdengar khawatir.

" Kabar buruk? " Aku bangun dari pangkuan Keira dan mengubah posisiku menjadi duduk.

" Ya, kapan kau mulai libur sekolah? "

" Minggu depan. Memangnya ada kabar buruk apa? " Aku benar-benar kesal jika Anne berbicara terlalu berbelit-belit.

" Aku tidak bisa membicarakannya disini, aku harus bertemu langsung denganmu "

" Oh ayolah mom, kau terlalu rumit. Katakan saja disini, minggu depan aku akan liburan ke haw--" Ucapanku terpotong ketika mendengar Anne sedang berbicara dengan seseorang disebrang sana, dan tidak mendengarkan ucapanku.

" Oke Harry, sekarang aku sedang sibuk. Dan Ingat minggu depan temui aku "

" Tapi mom-- " selalu saja begitu, menutup telepon secara tiba-tiba tanpa mendengarkan penjelasanku dan persetujuanku.

" SHIT " desisku.

" Kau kenapa Harry ? " Tanya Keira sambil menatapku dengan tatapan 'Ada apa?'

" Tidak apa, aku hanya sedikit kesal dengan sifat ibuku yang selalu saja Egois " Jawabku, lalu aku merasakan tangan Keira yang mengelus kepalaku dengan lembut, sebagian orang tidak suka di pegang atau disentuh kepalanya. Tetapi entah mengapa aku menyukai jika seseorang mengelus kepalaku, aku merasa diperhatikan. Mungkin efek aku kurang perhatian dari ibuku, mungkin.. :") Tetapi Keira, ia bagaikan ibu dan kekasih bagiku, ia selalu memberikan solusi dan membuatku merasa diperhatikan layaknya seorang ibu yang memperhatikan anaknya. Dan dibalik sifat kekanak-kanakkannya, terdapat sifat dewasanya yang selalu membuatku nyaman ketika bercerita tentang apapun kepadanya.

Dia Sempurna dan Aku Mencintainya..

TO BE CONTINUED!
10 vote ajaa.. Gausah banyak2 wkwk

Thanks yaa buat 208 readers nyaa aku seneng bangett wkwkwk.. makasih Yg udah ninggalin jejak2nyaa dan Yg masih jadi silent reader... please ilangin kebiasaan kalian Yg selalu jadi silent reader dongg.. (0.0)

Salamm Author cancii.. :*

MY DILEMMA [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang