Jangan lupa VOTE sebelum membaca!
VOTE
VOYE
VOTE
" ASTAGA! " Ucap orang-orang idiot yang menyebalkan secara bersamaan.
" Keiraaaa " Niall berlari lalu memeluk tubuhku. Dan yang lainnyaa hanya melongo tidak jelas.
" Keira apa kau membawa makanan? Aku sangat lapar " Ucap Niall sambil mengobrak-abrik barang bawaanku.
" Tidak ada! Kau menyebalkan! Bermain PlayStation tanpa aku " Balasku sambil mengerucutkan bibirku. " Dan kalian tidak menyambutku juga " Lanjutku.
" Tadi aku menyambutmu Kei, aku tadi memelukmu " Jawab Niall dengan wajah Puppy Eyesnya.
" Bodo Amat! " Ucapku lalu berangsur ke kamarku yang berada di lantai 2.
Menyebalkan sekali, mereka semua tidak menyambutku. Terlebih lagi Alec, kakak ku sendiri. Kata batinku.
Aku mengambil ponselku dan terkejut ketika melihat notification 25 misscall dan 101 messege belum terbaca. Aku segera membukanya, dan ternyata itu semua ulah Harry.
Aku pun memutuskan untuk menelfonnya, tanpa menunggu lama Harry langsung mengangkatnya. Oh tuhan.. Kenapa aku jadi merindukannya..
" Baby, kau sudah sampai di London? " Tanyanya dari balik telfon.
" Sudah Harry " jawabku sambil mengganti pakaianku dengan kaos yang agak longgar dan hotpants, aku mengapit ponselku diantara bahu kananku dan kepalaku bagian kanan agar ponselku tidak jatuh.
" Oh Kei, aku benar - benar sangat merindukanmu Ken, cepatlah kembali "Ucapnya dengan nada frustasinya.
" Ya ampun Harry, aku baru meninggalkanmu beberapa jam saja. Kau tidak usah berlebihan "
Dari balik telpon aku dapat mendengarnya mendengus kesal. " Baiklah, sekarang kau sedang apa? "Tanyanya.
" Aku sedang mengganti pakaian " Jawabku dengan sangat santai.
" Benarkah? Maukah kau memperlihatkannya padaku? "Ucapnya semangat dan aku langsung membayangkan cengiran seringgainya.
" Dasar gila " Balasku lalu menutup telfonnya secara sepihak. Aku benar-benar sangat unmood sekarang, sepertinya aku membutuhkan moodboaster.
" Hei, kau belum tidur? " Ucap Zayn yang muncul dari balik pintu kamarku dan membuatku jantungan setengah mati.
Kukira siapa..
" Bisakah kau mengetuk pintu sebelum masuk ke kamarku? Kau membuatku terkena serangan jantung " ucapku sambil naik keatas ranjang lalu menyelimuti tubuhku sampai batas pinggang.
" Hehe maaf, apa kau sudah mau tidur? " Tanya Zayn.
" Umm.. Belum, memangnya ada apa? "
" Bolehkah aku disini sebentar? Aku ingin bercerita banyak padamu "
" Oke, baiklah " jawabku lalu mempersilahkannya masuk kedalam kamarku.
Hampir satu jam lebih kami bercerita, dan zayn mengeluarkan lelucon-lelucon yang mampu membuatku tertawa terbahak-bahak dan unmoodku hilang. Menurutku sekarang Zayn lebih mahir membuat lelucon, mengingat dulu dia orang yang garing seperti kerupuk, tidak ada leluconnya yang berhasil membuatku tertawa.
" Zayn " panggilku.
" Hmm " sahutnya yang saat ini sedang duduk disebelahku dan bahunya menjadi sandaranku.
" Maukah kau menemaniku sampai aku tertidur dan menyanyikan lagu ninabobo untukku? " Tanyaku dan aku pun melirik kepadanya, aku melihat wajahnya yang terkejut, tetapi sedetik kemudian kembali lagi seperti biasa.
" Baiklah " Jawabnya dan dengan ituu gadis batinku bersorak ria. Perasaanku sudah benar-benar hilang untuk Zayn, dan sekarang ini aku lebih menganggap Zayn itu kakakku, dan begitu pula dengan Zayn yang menganggapku adiknya.
Mungkin...
TO BE CONTINUED!

KAMU SEDANG MEMBACA
MY DILEMMA [H.S]
Romansa[COMPLETED] " Aku menemukan... " " Menemukan apa? " " Menemukan ini! " Ucap Harry sambil menunjukkan sebuah Bra merah muda terdapat tulisan punyanya Keira. " What is tha--! Oh my god! That's my bra! " Keira pun terkaget. Kenapa bra ku bisa ada di...