Tiga belas

431K 16.4K 542
                                    



*

Drrrttt... Drrrttt....

"Halo, Dad!"

"Kamu lagi apa, Sayang?"

"Lagi istirahat di kantin. Kenapa?"

"Daddy cuma mau ngasih tahu kalau nanti malam kita ada makan malam sama teman Daddy. Kamu pulangnya jangan sore-sore ya."

"Nanti malam? Di mana?"

"Hm... Nanti aja Daddy kasih tahu kalau kamu udah di rumah."

"Oke deh."

"Langsung pulang dan nggak ada mampir-mampiran dulu sama Kezia."

"Iya, Dad." Letta memutar bola matanya.

"See you!"

"See you!" ujarnya lalu menutup telepon.

"Nanti malam gue nggak bisa nemenin lo, Kez. Lo minta anterin Vino aja ya. Soalnya tadi Daddy nelepon katanya nanti malam gue sama Daddy diajak makan malam sama koleganya," ujar Letta.

Kezia cemberut. Padahal malam ini ia bermaksud membeli sebuah hadiah untuk Vino karena keduanya baru berbaikan. Masa harus dianter Vino sih? Kan aneh, pikirnya.

"Yah, masa nggak bisa sihh?" Kezia merengek kepada sahabatnya itu.

"Udahlah, Beb. Perginya sama aku aja ya. Kasihan Letta. Dia 'kan nggak bisa, masa kamu paksa sih." Vino ngusap-ngusap pundak kekasihnya itu. Kezia masih memasang wajah cemberutnya.

"Ya udah, ya udah," ujar Kezia dengan nada kesal sambil mengaduk-ngaduk orange juice-nya dengan sedotan.

"Hy," ujar Raka yang baru saja tiba di sana. Ia langsung mengecup pipi Letta.

"Ih, Raka. Jangan begitu. Malu tau." Letta mencubit lengan Raka. Kezia dan Vino hanya tertawa melihat tingkah Letta yang masih malu-malu itu.

"Aww. Ih, nggak apa-apa, 'kan aku kangen," ujar Raka sambil meringis. Entah kenapa semakin hari Raka semakin manja padanya.

"Sayang, maaf ya nanti pulang sekolah aku nggak bisa nganterin kamu. Aku ada acara, dadakan banget Papa ngasih tahunya," lanjutnya.

"Ya udah nggak apa-apa," ujar Letta.

"Kamu pulang bareng sama Vino dan Kezia aja ya. Bisa 'kan Vin?"

Vino mengangguk. "Oke deh, Rak."

"Ya udah aku pergi dulu ya." Baru ingin beranjak, tangan Raka sudah diraih oleh Letta.

"Kamu mau ke mana?" tanya Letta dengan wajah bingung.

"Aku pulangnya sekarang. Banyak yang harus aku beresin. Nggak apa-apa 'kan aku tinggal?" ujar Raka.

"Ya udah." Letta mengangguk.

***

"Thanks ya Vin, Kez," ujar Letta begitu mobil Vino tiba di halaman rumahnya.

"Iya, Let," angguk Vino.

"Ya udah, gue duluan ya." Letta kemudian turun dari BMW hitam milik Vino itu.

"Byeeee!" Letta melambaikan tangan sampai mobil Vino menghilang dari pandangannya.

"Daddy!!! Letta pulang," teriaknya begitu memasuki rumahnya.

"Kamu bisa nggak sih setiap pulang nggak usah teriak-teriak begitu. Pusing Daddy dengernya," ujar Daddy yang ternyata sedang duduk di ruang tamu dengan koran di tangannya.

I'm YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang