Devil - 30

8.3K 442 0
                                    

"Masih merasa lengket di wajah?" tanya Rafael.

"Sedikit" jawab Dina sambil memegang wajahnya.

"Ya uda kita cari air dulu, biar wajahmu gak lengket" sahut Rafael.

Mereka pun menuju kran air yang tidak terlalu jauh dari posisi berdiri. Rafael membasahi sapu tangannya dengan sedikit air lalu mengusapkan ke wajah Dina.

"Sudah gak lengket kan?" tanya Rafael. Dinapun menganggukkan kepalanya. Sejak tadi tanpa disadari, mata Dina selalu memandang wajah Rafael.

"Kita ke permainan itu ya sambil makan gula kapas ini" ajak Rafael.

Mereka pun menuju ke permainan bianglala. Ikut mengantri seperti yang lain. Rafael tidak lupa menyuapi gula kapas ke Dina. Banyak mata yang melihat ke arah Rafael dan merasa iri ke Dina.

Saat di depan petugas bianglala, Rafael menyerahkan dua tiket lalu masuk ke dalam salah satu "sangkar" bianglala. Perlahan bianglala bergerak naik, pemandangan desa pun perlahan dapat dinikmati dari ketinggian.

"Ini namanya bianglala. Perlahan naik lalu kembali turun. Kita bisa melihat daerah sekitar dari sini" Rafael menjelaskan sambil menyuapi gula kapas ke Dina.

Tangan kanan Dina bergerak mengambil sedikit gula kapas lalu menuju ke Rafael.

"Aaaaa...." ucap Dina. Rafael tersenyum dan mengerti kemudian membuka mulutnya. Tangan kecil itu pun menyuapi gula kapas.

Setelah keluar dari wahana bianglala, mereka kembali menikmati suasana pasar malam.

"Itu permainan apa?" tanya Dina.

"Namanya lempar gelang" jawab Rafael.

"Bagaimana cara mainnya?" sahut Dina.

"Kalau bisa memasukkan gelang ke dalam gelas akan mendapatkan hadiah sesuai nomer gelasnya. Mau coba?" tanya Rafael.

"Iya.." sahut Dina.

THE SWEETEST DEVIL [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang