Devil - 12

11.1K 632 0
                                    

"Kelinci saja, nanti kita bakar bersama. Kamu punya pisau?" tanya Rafael.

"Gak ada pisau. Tapi kuku punya" ucap Dina sambil memperlihatkan jari telunjuknya. Seketika kuku pada jari telunjuk memanjang dan meruncing.

"Salah ngomong ini. Lupa kalo dia berbeda." batin Rafael.

"Itu sudah cukup. Aku cari ranting kayu dulu nanti kita kumpul lagi di sini." ucap Rafael.

Dina menganggukkan kepalanya. Rafael pun pergi mencari ranting kayu ke arah yang berbeda.

Dina menatap sekelilingi dengan seksama. Tak ada yang luput dari pengawasan matanya. Indera pendengaran pun dia tajamkan.

"Ah, disana!" Dina melesat secepat angin.

"Dapat!" ucap Dina sambil mengangkat telinga kelinci.

"Sepertinya satu kelinci tidak cukup" sahut Dina. Dia menyeringai dan gigi taring perlahan muncul.

Di tempat berbeda, Rafael mencari ranting yang berada di tanah. Dia bersenandung kecil sambil mengambil ranting-ranting tersebut.

"Dina, kamu itu makhluk apaan ya? Kalo devil kok manis, kalo manusia kok memiliki sayap. Kamu makan apa ya? Apa kamu gak minum?" Berbagai pertanyaan berkecamuk di dalam otaknya.

Setelah menemukan ranting yang dirasa cukup, Rafael kembali ke tempat perjanjian dengan Dina. Terlihat sosok Dina dari kejauhan. Rafael seketika tersenyum.

"Lama menunggu ya? Maaf.." sahut Rafael.

"Aku juga baru datang. Oh ya dua kelinci cukup kan?" tanya Dina sambil mengangkat telinga kelinci di tangan kanan dan kirinya.

"Oh ya kamu makan apa selama ini?" tanya Rafael sambil meletakkan ranting di tanah.

"Hewan hutan" jawab Dina

"Apa kamu masak terlebih dahulu?" ucap Rafael. Dina menggeleng.

"Makan langsung saja" sahut Dina sambil menunjukkan gigi taringnya.

"Nanti coba daging yang sudah masak" ujar Rafael. Dina pun mengangguk.

"Kalo minum?" tanya Rafael

"Darah" jawab Dina. Seketika Rafael menengok ke arah Dina.

THE SWEETEST DEVIL [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang