Devil - 51

7.8K 426 1
                                    

Dina berjalan ke kamar Rafael setelah mengunci pintu.

"Apa kamu mau buah?" Dina memasuki kamar Rafael dengan plastik yang berisi buah-buahan.

"Iya. Aku jadi lapar setelah banyak muntah tadi" Rafael terkekeh. Dina pun duduk di tepi tempat tidur di samping Rafael.

"Sudah tidak ada racun di tubuhmu. Muntahan tadi itu puncaknya" Dina memberikan buah pir ke Rafael. Rafael menerimanya.

KRAUUKK

Rafael menggigit buah pir, mengunyah perlahan dan menelannya.

"Apa kamu manusia?" tanya Dina.

UHUKKK

Rafael tersedak mendengar ucapan Dina.

"Kenapa kamu tanya itu?" Rafael menepuk dadanya.

"Sistem tubuhmu aneh. Jika manusia biasa, racun sudah tersebar hampir memenuhi tubuhnya. Sedangkan kamu hanya bagian tangan" jawab Dina.

"Mungkin aku mempunyai bakat menjadi bagian bangsamu" Rafael kembali menggigit buah pir. Dina terhenyak dan menatap Rafael.

"Dina..." sahut Rafael setelah menghabiskan buah pir.

"Ini tentang perjanjian itu..."

"Aku harap kamu tidak memotongnya" ucap Rafael menatap tajam ke arah Dina.

Dina yang ingin bersuara kembali diam.

"Aku sudah memutuskan banyak hal. Pertama dua minggu lagi aku akan pergi dari sini. Aku memilih dua minggu lagi karena bertepatan dengan upah yang aku terima. Upah itu akan aku gunakan untuk keperluanku di tempat lain. Kedua aku akan membawamu pergi. Kita nggak akan ke kota sesuai keinginanmu. Kita bisa tinggal di desa lain. Ketiga jika kamu terdesak dan butuh bantuan, ubahlah aku sepertimu. Walau aku tak sekuat kamu, setidaknya berdua lebih baik daripada satu"

Rafael menjelaskan dengan tatapan tajam dan penuh keyakinan. Dina mendengarkan sambil menunduk. Air mata kembali menumpuk di pelupuk mata. Dina tak menyangka Rafael akan bertindak dengan menyangkutpautkan dirinya.

"Jangan menunduk. Aku ingin melihat bola mata cantikmu" Rafael mengangkat dagu Dina.

TEESSS

Air mata kembali mengalir bertepatan dengan dagu yang terangkat.

"Jangan menangis lagi. Apa aku menyakitimu dengan kata-kataku? Jika iya, maafkan aku" Rafael menghapus linangan air mata Dina.

Dina menggelengkan kepala.

"Kamu nggak salah. Aku yang salah. Aku menyeretmu dalam masalahku. Aku minta maaf"

Dina memeluk Rafael dan menenggelamkan wajah di dada Rafael.

"Aku sendiri yang ingin mengikutimu. Jadi kamu nggak perlu minta maaf"

Rafael membalas pelukan Dina.

"Apakah kamu bisa berjanji akan hal itu? Ikut aku pergi dari desa ini dan mengubahku menjadi sepertimu" tanya Rafael.

Dina hanya diam dan memeluk erat Rafael.

"Ini keinginanku agar kamu ikut bersamaku dan aku menjadi sepertimu. Jika aku tetap menjadi manusia, aku tak bisa menjagamu" kata Rafael.

"Aku tak ingin kamu terluka karena aku" Rafael bersuara pelan.

Tidak ada percakapan yang ada hanya keheningan.

"Tidak semua manusia bisa menjadi sepertiku. Jika manusia tidak kuat menerima racun perubahan, manusia itu akan mati. Aku tak mau itu terjadi!"

Dina menangis di dalam pelukan Rafael. Rafael tertegun, hal tentang ini belum dia ketahui. Tangan Rafael bergerak mengelus punggung Dina kemudian Rafael tersenyum tipis.

"Aku lebih baik mati di tanganmu daripada di tangan Shana atau bangsamu"

Bisik Rafael tepat di telinga Dina. Dina yang mendengar semakin terisak dan Rafael memeluk erat tubuh Dina.

THE SWEETEST DEVIL [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang