Devil - 33

8.2K 444 0
                                    

"Aku tidur lama ya di bahumu. Maaf ya" sahut Rafael.

"Aku yang minta maaf, merepotkan kamu" ucap Dina.

"Aku tak merasa direpotkan" Rafael tersenyum.

"Oh ya, besok kita gak bisa bertemu soalnya aku ada pekerjaan. Kita bertemu dua hari lagi ya, seperti tadi aku menjemputmu di perbatasan hutan" ujar Rafael.

Dina sedikit kecewa karena besok tak bisa melihat wajah Rafael. Dina hanya menunduk.

"Dua hari lagi ada pesta kembang api. Nanti kita lihat kembang api, untuk tempatnya aku serahin ke kamu. Bagaimana?" tanya Rafael.

"Kenapa aku?" tanya Dina sambil mengangkat wajahnya.

"Kamu mengenal hutan ini. Jadi kamu tahu tempat yang tinggi untuk menikmati kembang api" jawab Rafael.

"Sebelum itu kita jalan-jalan ke pasar malam. Aku yang menraktir kamu sebagai permintaan maaf" lanjut Rafael.

"Kamu kerja apa?" tanya Dina.

Pertanyaan yang selalu ingin mendapatkan jawaban. Rafael mengangkat tangan kanannya dan meletakkan di puncak kepala Dina.

"Suatu saat kamu akan tahu. Bukan saat ini" Rafael tersenyum. Dina menggembungkan pipinya.

"Kamu semakin manis jika cemberut" Rafael terkekeh.

"Ayok pulang" ajak Rafael sambil menggenggam jemari tangan kiri Dina.

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆

Dina kembali mengingat percakapan dengan Rafael kemarin malam.

"Apakah aku harus mengikuti kamu diam-diam? Supaya aku dapat mengetahui tempat tinggal dan kegiatanmu" pikir Dina.

"Oh ya tempat tinggi untuk melihat kembang api di mana ya?" ucap Dina.

Dina melihat sekitar dan mulai memunculkan sayap hitamnya.

WHUUSTT...

Dina mulai naik ke atas, melewati puncak pepohonan. Iris hijaunya melirik ke kanan dan kiri. Kini posisi Dina bagai diatas awan dapat mengamati dengan mudah.

"Tebing?" pikir Dina.

Dina pun melanjutkan untuk menjelajahi sekitar hutan.

THE SWEETEST DEVIL [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang