Devil - 36

8.1K 433 3
                                    

Rafael bekerja dengan menahan segala rasa perih di tubuhnya. Kini waktunya untuk beristirahat. Biarlah kegelapan menyerap segala kelelahan dan matahari pagi memberikan kekuatan baru.

"Aku harus memulihkan lukaku" pikir Rafael sambil bersandar di kepala tempat tidur.

"Jangan sampai Dina mengetahui bekas luka ini. Biarlah untuk saat ini cuma aku yang tahu" Rafael mulai berbaring.

"Hari ini sangat lelah. Selamat tidur, Dina" ucap Rafael sebelum memejamkan mata sipitnya.

"Selamat tidur, Rafael" seakan Rafael mendengar suara Dina. Rafael pun tersenyum.

Sang bulan menampakkan bentuknya dengan sempurna, ditemani oleh bintang-bintang. Malam yang tepat mengistirahatkan segala lelah.

"Semoga kamu sehat. Firasat buruk tentangmu hanyalah firasat bukan kenyataan" batin Dina.

"Semoga besok kita bertemu. Selamat malam, Rafael" ucap Dina sebelum memejamkan mata.

KRESEEK..

Dina yang telah memejamkan mata kini menjadi waspada. Dia segera bangun dari tempat tidur dan membuka jendela kamar. Iris hijaunya menyala dalam kegelapan mengawasi segala penjuru arah.
Dina mulai menarik nafas dalam-dalam seakan ingin mengetahui keadaan sekitar.

"Aroma yang pernah aku kenal. Tapi siapa?" pikir Dina.

KRAAWKK KRAAWKK...

Melintaslah burung gagak dari pepohonan.

"Burung gagak?!" ucap Dina.

Setelah beberapa lama tidak terjadi kejadian apapun, Dina kembali menutup jendelanya.

"Hampir saja ketahuan. Kak Dina memang hebat!" pikir gadis berambut panjang beriris merah.

"Untuk sementara aku harus menjauh dari tempat ini" ucap Shana.

Shana kemudian melompat dari dahan satu ke dahan lainnya tanpa meninggalkan suara. Iris merah menyala dalam kegelapan hutan.

"Aku harus mencari tahu, siapa itu Rafael" Shana tersenyum sinis.

Kegelapan memang area yang tepat untuk bersembunyi.

"Aroma yang pernah aku kenal" Dina duduk di tepi tempat tidur.

"Apakah ini pertanda bahaya?" pikir Dina.

"Aku harus selalu waspada mulai saat ini" Dina kemudian berbaring kembali.

"Jangan sampe terjadi sesuatu dengan Rafael!" Iris hijau kembali bercahaya.

THE SWEETEST DEVIL [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang