Devil - 24

8.7K 516 0
                                    

Rafael menyentuh sudut bibirnya. Masih terasa nyeri.

"Kamu terlalu manis untuk aku seret dalam masalahku, Dina" batin Rafael.

"Darimana saja kamu?!" seru pria separuh baya.

Rafael menengok ke samping kanan asal suara tersebut.

"Om Hendrawan" sahut Rafael.

"Aku baru selesai istirahat. Ini mau pulang melanjutkan pekerjaan hingga besok seperti syarat dari Om" ucap Rafael.

"Kalau kamu ingin pergi ke pasar malam, bekerjalah dua kali lipat!! Tak ada istirahat untuk besok" Masih terngiang di kepala Rafael persyaratan yang ditawarkan oleh Om Hendrawan.

"Bagus! Kamu ternyata paham. Segera pulang dan lanjutkan pekerjaanmu!" perintah Om Hendrawan.

"Iya, Om.." ucap Rafael.

Rafael pun kembali melanjutkan perjalanannya.

"Aku ini keponakan atau budak dia sih?!" batin Rafael.

Rafael memandang ke langit luas.

"Papa, Rafael kangen..." lirih Rafael.

Rafael kembali melangkahkan kakinya untuk kembali pulang. Setelah sampai di gudang belakang, Rafael kembali bekerja memisahkan barang terbuat dari kayu, plastik, alumunium dan merapikannya. Bahkan sekarang dua kali lipat tak ada waktu untuk beristirahat lebih lama. Sore berganti dengan malam. Malam pun seakan cepat menyapa untuk berganti dengan siang.

"Biasanya saat ini aku menemuimu, Dina. Tak terasa hampir sebulan setiap siang kamu menemaniku di tempat yang baru ini." lirih Rafael.

"Besok malam kita pasti akan bertemu" sahut Rafael dengan senyuman.

Rafael kembali bekerja yaitu membersihkan gudang yang berantakan.

"Rafa tidak datang hari ini kenapa aku mengumpulkan makanan?" lirih Dina sambil menatap buah-buahan yang dia kumpulkan.

"Aku mulai terbiasa bersama kamu" Dina menatap langit yang cerah seakan mengejek keadaan dirinya yang mendung.

"Besok pasti kita bertemu" sahut Dina sambil tersenyum.

THE SWEETEST DEVIL [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang