Devil - 26

8.6K 509 0
                                    

Rafael menghentikan langkahnya. Senyum yang sudah terpasang di wajahnya semakin melebar.

"Selamat malam, Dina" sahut Rafael.

"Malam" ucap Dina tersenyum. Dina memakai jaket bertudungnya dan celana selutut.

"Sudah siap?" tanya Rafael. Dina menganggukkan kepala.

"Sebentar ada yang kurang" ucap Rafael. Dina hanya heran dan memikirkan apa yang kurang.

Rafael melangkah mendekat, kedua tangan Rafael terangkat ke belakang kepala Dina; mengambil tudung jaket, mengangkat dan menutupinya ke kepala Dina.

"Aroma tubuh yang aku rindukan" batin Dina saat Rafael begitu dekat dengannya.

"Nah, ini baru benar. Ayo berangkat sekarang" ajak Rafael.

"Iya.." sahut Dina.

Sepanjang perjalanan menuju pasar malam, tangan Rafael menggenggam jemari Dina. Dina pun tak setakut awal bertemu manusia di perjalanan. Dia menikmati langit yang penuh bintang, sapaan penduduk desa, dan genggaman tangan Rafael.

"Sepertinya dia yang bernama Rafael" batin Shana setelah Dina dan Rafael hilang dari pandangan.

"Sudah pernah mencoba gula kapas?" tanya Rafael.

"Belum. Apakah enak?" ucap Dina.

"Rasanya manis, semanis kamu" ujar Rafael sambil menatap ke samping. Dina pun tersenyum malu.

"Oh ya adikmu namanya siapa?" tanya Rafael kembali menatap ke depan.

"Kenapa?" tanya Dina.

"Ingin mengenal dia lebih jauh" jawab Rafael menatap ke depan. Dina mengeryitkan alisnya.

"Hahahaha... Becanda. Aku ingin mengenal kamu lebih jauh, mengetahui ceritamu dan keluargamu" ucap Rafael.

"Namanya Shana" jawab Dina. Rafael mengalihkan pandangannya dari depan ke samping.

"Apakah dia punya kekuatan selain mudah emosi?" tanya Rafael. Dina pun tertawa kecil.

"Dia bisa membaca pikiran orang dengan menatap mata orang tersebut" jawab Dina

THE SWEETEST DEVIL [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang