Devil - 34

7.9K 453 1
                                    

"Rafael!!" seru pria setengah baya.

Rafael yang mendengar seseorang memanggil namanya, segera menemui ke sumber suara.

"Iya, Om Hendra. Ada apa?" tanya Rafael.

"Rumput dan sampah di kebun belakang sudah kamu bersihkan?" tanya Om Hendrawan.

"Belum, Om. Sebentar lagi, ini masih membersihkan gudang belakang" jawab Rafael.

"Kalau hari ini pekerjaanmu belum selesai, besok kamu gak boleh keluar sama sekali!" ancam Om Hendrawan.

"Tapi, Om... Besok ada pesta kembang api. Saya sudah janji untuk mengajak seseorang melihat kembang api" ucap Rafael.

"Seseorang?" sahut Om Hendrawan. Rafael hanya diam.

"Kok mau ya dia itu berteman sama kamu?" tanya Om Hendrawan sinis.

"Kamu kan gak punya apa-apa. Hidup aja numpang!" ucap Om Hendrawan.

Tangan Rafael seketika menggenggam karena emosi yang mulai menyelimuti.

"Ini semua juga karena ulah Om! Harta milik Papa dikuasain diam-diam!!" seru Rafael.

PLAAAAKK...

Tamparan keras di pipi kiri Rafael. Sudut bibir kiri Rafael mengeluarkan darah.

"Kamu bilang apa??!!" seru Om Hendrawan.

BRAAKKK!!

Pukulan yang diterima di perut sangat keras hingga Rafael jatuh ke belakang dan terbentur ke dinding. Rafael memegang perutnya yang terasa sangat nyeri.

AARRGGGHH!!

Rafael memegang tangan Om Hendrawan yang sedang mencengkeram lehernya.

"Sekali lagi kamu mengatakan itu, tak segan aku menghabisimu!! Ingat itu!!" ancam Om Hendrawan.

Om Hendrawan segera melepaskan cengkeramannya dan berlalu dari hadapan Rafael.

"Sial!" batin Rafael menghapus aliran darah di sudut bibirnya.

"Papa sudah lihat kan kelakuan adik Papa sesungguhnya?!!" lirih Rafael.

THE SWEETEST DEVIL [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang