Bonus PART

14.8K 552 27
                                    

"Kikooo... Kamu di mana nak?"

Terlihat perempuan muda sedang mondar-mandir di dalam rumah yang berukuran besar.

"Kikooo...."

"Iko di sini, Ma.." sahut anak laki-laki berusia lima tahun di dalam ruangan.

CKLEEK

"Haaahhh"

Ada napas kelegaan ketika berhasil menemukan anak laki-laki yang sedang membereskan mainannya.

"Kamu seperti Papamu yang mandiri..." batin perempuan muda sambil tersenyum, Dina.

"Kiko sudah puas bermain?" tanya Dina lembut dan membantu merapikan ruang bermain. Kiko menganggukkan kepala sambil membawa bola dan memasukkan ke keranjang.

"Ma..." sahut Kiko.

"Iya, sayang" sahut Dina sambil menatap anak lelakinya.

"Mmm... Iko boleh keluarkan sayap Iko?" tanya Kiko.

"Kenapa Kiko mau mengeluarkan sayap?" tanya Dina.

"Kiko ingin terbaangg.." Kiko membentangkan tangan dan mengepakkannya.

"Boleh.. Asal ada Mama atau Papa yang berada di samping Kiko dan gak boleh terlihat sama orang lain" ucap Dina.

"Asyiikk..." sahut Kiko.

Perlahan sayap kecil berwarna hitam muncul dan terkepak. Kiko yang menginjak lantai perlahan naik ke atas sambil cekikikan.

"Jangan terbang tinggi-tinggi. Ini masih di dalam rumah, Kiko" Dina mengingatkan.

Kiko berputar-putar di dalam ruang bermain sambil tertawa.

"Ada yang lagi senang terbang nih..." Ada suara bariton lembut yang berasal dari depan pintu.

"Papaaa..." ucap Kiko dengan riang dan melesat menuju laki-laki yang dia sebut Papa.

Setelah menangkap anak lelakinya, laki-laki tersebut memberikan ciuman bertubi-tubi ke Kiko.

"Hahahahaa...." Tawa Kiko memenuhi ruangan.

"Gelii..." Kiko tertawa kecil menerima ciuman dari Rafael.

"Selamat datang di rumah, Papa" ucap Dina sambil mengambil Kiko dari pelukan Rafael.

"Kenapa Kiko diambil sih, Ma?" protes Rafael.

"Mandi dulu, baru boleh pegang Kiko" ucap Dina.

"Mama minta dicium ya?" bisik Rafael sambil terkekeh.

"Gak tuh!" kilah Dina.

"Kiko tutup matanya" ucap Rafael.

Kedua tangan mungil itu pun terangkat untuk menutup matanya. Tangan Rafael menarik pinggang Dina dan mendekapnya.

"Ssttt..." sahut Rafael menutup bibir Dina dengan jari telunjuknya sebelum terdengar protes dari Dina.

Rafael mendekat dan menempelkan bibir di atas jari telunjuknya yang berada di bibir Dina. Perlahan jari telunjuk bergeser ke samping, kepala Rafael terangkat dan mencium kening Dina cukup lama.

"Iko sudah boleh membuka mata?" tanya Kiko sambil melirik dari sela jemari yang menutupi wajahnya.

"Sudah jagoan..."

Rafael mendekat dan menggendong Kiko lalu membawa keluar Kiko dari ruang bermain. Saat melewati Dina, Rafael terkekeh kecil. Dia suka sekali menggoda istrinya, Dina.

Dina mematung. Jantungnya bertabuh kencang. Meskipun sudah lima tahun hidup bersama Rafael, setiap tindakan Rafael sukses membuatnya tersipu merah jambu.

THE SWEETEST DEVIL [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang