"Kau pacarnya atau bukan sih? Sebenarnya dari mana saja kau?" Bryanna sudah ada dibelakang Luke sambil melipat tangannya di depan dada. Luke yang masih terdiam disamping Lauren pun bangkit berdiri.
"Aku juga kurang enak badan semalam," jawab Luke. Bohong lagi.
"Oh ayolah Luke. Kebohongan macam apa lagi yang kau buat?" Luke tercekat mendengar itu. Bryanna tau kalau Luke berbohong.
Luke menghembuskan napas pelan. Ia mencoba untuk menghindari kontak mata dengan Bryanna, "Aku mohon jangan bahas itu dulu, Bryanna.
"Aku mohon jangan menyakitinya, Lucas.." Ucap Bryanna lirih. Ia menatap Luke lekat-lekat pertanda Ia benar-benar serius.
"Aku akan membelikan Lauren makanan, kau jaga dia," Bryanna menyudahi percakapannya dan segera mengambil tasnya lalu keluar. Kini hanya tersisa Luke dan Lauren. Lauren yang masih tertidur pulas di sofa tanpa sadar kehadiran Luke, sedangkan Luke yang duduk bersila di samping Lauren dan terus menerus memandangi Lauren.
"Maaf sudah menyakitimu. Tak akan ku ulangi. Janji.."bisik Luke meski Ia yakin Lauren tak akan mendengarnya. Lalu dikecupnya kening Lauren. Tak lama notification iPhone Luke berbunyi. Ada sebuah iMessage.
From: Abbs
Good morning giraffe :-) have a nice day xxLuke tersenyum melihat iMessage itu. Rasanya pinguin-pinguin yang ditawannya diperut sedang memaksa keluar melalui pusarnya. Ini moodbooster Luke.
To: Abbs
Morning too, pretty. Wht r u doing?From: Abbs
Nothing. Just laying on my bedzzZzZz.To: Abbs
Tidak ke ArtClothes?From:Abbs
Malas. Bosnya saja sedang sakit.To: Abbs
Hmm ya dia sedang sakit. Dan aku sedang menjaganya.From: Abbs
Huh tidak penting sekali. BYeTo: Abbs
By? Abby?To: Abbs
Baby abby?To: Abbs
Shit.Abby tidak lagi membalas pesan Luke. Ia kesal Luke masih memperdulikan Lauren. Padahal rencana nya untuk mendekati Luke sudah hampir berhasil. Luke kesal. Dan Luke sadar Abby cemburu. Tapi Luke malah merasa senang Abby cemburu. Mungkin dipikirnya cemburu adalah tanda sayang. Dan artinya Abby sayang dengan Luke. Luke mematikan iPhone nya dan kini kembali fokus pada gadis dihadapannya. Lauren bergerak perlahan lalu membuka mata. Luke tersenyum melihat Lauren sudah bangun. Lauren diam menatap Luke.
"Hey, bagaimana keadaanmu?" Tanya Luke sambil memegang kening Lauren untuk merasakan suhu tubuh Lauren. Lauren masih tak bergeming. Ia masih diam menatap Luke datar.
"Baby i know my fault.." Ucap Luke akhirnya. Ia tahu Lauren diam karena Luke telah melakukan kesalahan yaitu berbohong. "I'm so sorry."
"Dimana Bryanna?" Lauren mengabaikan permintaan maaf Luke.
"Sedang membeli makanan. Nanti akan kembali," jawab Luke tenang meski hatinya kini sedang bergejolak. Berharap permintaan maafnya diterima. Lama mereka diam. Tak ada satupun dari mereka yang ingin bersuara. Lauren yang masih dalam posisi tidur hanya menatap ke langit-langit. Sedangkan Luke tak berhenti menatap gadisnya.
"This is the first time you lying to me. Pasti ada alasannya. Bisa kau jelaskan?" Lauren lebih dahulu memecah keheningan. Luke lega akhirnya Lauren mau berbicara.
"I know. Aku...aduh..bagaimana ya.." Luke ragu. Luke tidak mungkin jujur tapi tidak mungkin juga berbohong. Kedua-duanya akan menimbulkan masalah.
"Jangan berbohong lagi Luke. Please.."
Luke memainkan lipringnya. Menimbang-nimbang apa yang memang seharusnya Ia katakan pada Lauren.
"Waktu itu..aku.." Luke benar-benar bingung. Ia mengusap tengkuknya lalu memutuskan untuk jujur,"Aku dinner."
"Dinner? Hanya itu?"
Luke mengangguk pelan. Please jangan tanya aku dinner dengan siapa batin Luke.
"Kau jahat.." Bisik Lauren. Ia bangkit dan duduk di sofa. Luke pun mengambil posisi disamping Lauren. Duduk berdua.
"Dengar, aku benar-benar minta—"
"Kau jahat tapi aku sayang. Aku tidak marah kok," Lauren tersenyum lebar. Luke pun tersenyum mendengarnya. Luke lega gadisnya tidak marah. Dan Ia merasa beruntung memiliki kekasih yang sabar seperti Lauren. Mereka bertatapan lalu berpelukan dengan erat. Luke dapat merasakan suhu tubuh Lauren yang hangat menjalar keseluruh tubuhnya. Tak lama Bryanna datang membawa 3 kotak bubur.
"Masalah sudah terselesaikan eh?" Ucap Bryanma dari ketika masuk dan mendapati Lauren dan Luke berpelukan.
"Sudah teratasi semua," Luke menjawab ceria. Sebenarnya Luke masih merasa mengganjal. Tentu saja karena Ia masih menyembunyikan sesuatu dari Lauren.
.
"Kau cemburu ya?"
"Tidak"
"Jangan bohong."
"Tidak, bodoh"
"Kau sayang padaku ya?"
"..."
"Ayolah. Jangan diam"
"..."
"Aku sayang padamu"
"Bodoh"
"Serius"
"..."
"Hey.."
"Aku sayang padamu, Luke"
Percakapan itu samar-samar menghilang dari pendengaran Lauren. Percakapan yang Ia dengar di koridor apartmennya. Ia menguping percakapan itu. Sial. Lauren seketika merasakan dadanya sakit. Hatinya sakit. Tubuhnya sakit, hatinya juga sakit. Ternyata Luke masih berbohong.
Luke dan gadis itu.
Mereka menusuk Lauren dari belakang.
Kini Lauren tau kebenarannya. Lauren sudah tau semua yang Luke lakukan.
I know i'm not the only one batin Lauren.
***
Short chptr.maaf selalu lama apdet. W [sok]sibuk banget.
KAMU SEDANG MEMBACA
iPhone 2 • lh
Fanfic[Book two of iPhone] Let's see how strong their love after this all. highest rank #92 on Fanfiction Copyright©2015 • -gasolinee