t.h.i.r.t.y.f.i.v.e

4K 628 70
                                        

LAST CHAPTER HOPE YOU ENJOY xx

Usai mandi, Luke langsung bergegas menuju Hyde Park menggunakan taxi. Ia penasaran kenapa Lauren tiba-tiba memintanya menuju kesana. Apalagi semalam mereka baru saja terlibat pertengkaran yang cukup besar. Setelah sampai, Ia segera mencari sosok Lauren ditengah keramaian dan menemukannya sedang duduk dibawah pohon. Ia sedang membaca buku sambil mendengarkan musik. Luke langsung mengambil tempat duduk disamping Lauren. Lauren menoleh ketika menyadari Luke sudah disampingnya.

"Hai," Lauren melepas earphone dari telinganya dan tersenyum. Luke hanya membalas Lauren dengan senyuman.

"Mau apa kita disini?" Tanya Luke langsung. Ia benar-benar penasaran.

"Maaf atas—"

"Tunggu. Stop..." Luke menyela perkataan Lauren."Aku mau minta maaf duluan. Aku yang salah."

"Tidak Luke. Aku yang terpancing emosi dan tidak mempercayaimu,"

"Baiklah, baiklah aku malas berdebat. Kita berdua salah," Ucap Luke. "Jadi kau menyuruhku kesini hanya untuk berbaikan?"

"Ehm, nope. Aku ingin mengajakmu kesana," Lauren mengarahkan telunjuknya ke arah timur. Dapat terlihat dari tempat mereka duduk sebuah bianglala raksasa. London eye. Benda raksasa itu memang dekat dengan Hyde park.

"London eye huh? Pagi-pagi begini?" Luke menatap Lauren sarkas.

"Yap. London eye. Kemarin kan kita merencanakan untuk naik London eye saat malam hari. Namun gara-gara kita bertengkar, jadi tidak jadi. Aku ingin menebusnya hari ini," jelas Lauren.

"Kenapa tidak nanti malam saja, L? Bukankah lebih indah ketika malam hari?"

"Aku ingin melihat kota London di pagi hari. Kalau malam hari aku sudah melihatnya kemarin,"-lauren

"Hah? Jadi kemarin kau ke London eye? Sendirian? Ya Tuhan.."-luke

"Ya, tidak sendirian kok. Aku bersama Calum. Tapi jangan marah Luke, aku dan Calum hanya—"

"Iya iya. Aku mengerti. Aku tidak cemburu atau marah kok. Aku malah bersyukur kau tidak berjalan sendirian dan dijaga oleh Calum. Ya sudah, ayo kita ke London eye," Luke dan Lauren bangkit berdiri dan Luke langsung menggenggam erat tangan kanan Lauren. Mereka berjalan menuju London eye.

"Ya Tuhan, itu Luke dan Lauren!!"

"Astaga mereka balikan?!"

"Luren is back, Luren is back!!"

"I want to take a selfie with them!"

Gadis-gadis yang ada di sana seketika berteriak histeris melihat Luke dan Lauren. Mereka terus dicegat untuk dimintai foto. Setelah beberapa lama akhirnya mereka berhasil mengudara dengan London eye. Selama di dalam bilik London eye, Luke bukannya memandangi pemandangan didepannya, Ia malah memperhatikan Lauren yang tak dapat menyembunyikan kebahagiannya ketika melihat kota London.

"Luke kau akan menyesal tidak melihat pemandangan London. Jangan memperhatikanku saja!" Lauren menyadari dirinya diperhatikan.

"Kau lebih indah daripada London,"

Lauren tertawa mendengarnya,"Bullshit. Tukang gombal."

"Aku serius, Larry. Kau lebih indah. Aku akan lebih menyesal jika tidak memandangimu," ucap Luke

"Menjijikan," cibir Lauren. Luke tertawa,"Ya, itu memang menjijikan."

.

"Syukurlah kalian sudah berbaikan. Gara-gaa pertengkaran kalian kami tidak jadi pergi ke London Eye. Sial," ucap Michael lalu menyeruput kopinya. Luke yang duduk disampingnya tersenyum tipis. Lama mereka duduk dalam diam, tiba-tiba terdengar bunyi pintu dibuka. Sontak Luke dan Mike langsung menengok ke belakang. Didapatinya seorang wanita yang hanya dibalut handuk dan rambut yang terurai basah keluar.

iPhone 2 • lhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang