Sorry for typos
Disarankan baca part ini sambil dengerin lagu The story of another us - 5sos
Biar baper hwehwe.
***
"Tidak. Aku mau kita lanjut," Luke menarik tangan Lauren dan membuat pergerakan Lauren yang memang hendak pergi dari situ terhenti.
"Apa maumu? Kau sudah bebas bersama Abby. Pergilah," Lauren melepaskan tangan Luke dan ingin kembali pergi.
"Aku tau aku bodoh. Menyia-nyiakan gadis sebaik dirimu. And to be honest i still love you. Aku janji akan berubah, memperbaiki semua yang sudah ku rusak," ucap Luke ketika Lauren sudah 6 langkah menjauh darinya. Langkah Lauren terhenti. Lauren tidak bisa memungkiri bahwa Ia masih menyayangi Luke dan tidak mau kehilangan Luke. Lauren ingin bertahan tapi rasa sakit dihatinya sudah terlalu dalam.
"Dulu kau pernah berjanji tidak akan menyakiti dan meninggalkanku. Tapi ternyata, it's just a promise. You break your own promise," ucap Lauren lirih.
"Don't you ever make a promise if you can't keep it," lanjutnya sebelum benar-benar melanjutkan langkahnya menjauh dari hadapan Luke.
"Bagaimana caranya mendapatkanmu kembali?" Luke kembali menahan langkah Lauren.
"Just stay away from me,"
.
Ini minggu-minggu pertama Lauren menjalani hari-harinya tanpa Luke. Ia single sekarang. Cukup berat memang. Tapi Lauren harus bisa. Ia tak mau terus-menerus tenggelam dalam kesedihan. Lauren terus menyibukkan diri dengan pekerjaan. Ia mengambil semua job yang datang agar dirinya tidak tenggelam dalam kesedihan.
Tentang Abby, gadis itu masih bekerja di ArtClothes dengan tenang. Lauren tidak memecatnya, ataupun marah padanya. Lauren hanya menjauhinya untuk sementara. Lauren tidak mau melihatnya dulu. Semua pekerjaan yang Abby kerjakan akan diberikan kepada Renata dan Renata lah yang akan memberikannya pada Lauren, agar Lauren tidak bertatap muka dengan Abby.
Sementara berita tentang putusnya Lauren dan Luke sudah menyebar. Media terus memberitakannya. Media social pun heboh dengan berita itu. Beberapa orang menyayangkannya, namun ada juga yang menganggap itu adalah berita bahagia.
Lauren juga sudah memutuskan hubungan dengan Ashton, Bryanna, Mike dan Calum. Mereka berempat tentu saja sudah mengetahui apa yang sudah Luke lakukan pada Lauren. Mereka marah pada Luke. Berkali-kali mereka mencoba menghubungi Lauren namun Lauren tidak pernah merespon.
Hari ini, usai dari Artclothes, Lauren mampir ke salah satu pusat perbelanjaan. Refreshing. Ia berjalan tanpa tujuan. Tak sedikit orang yang ingin meminta foto saat Ia di sana. Saat Lauren hendak menuju toilet, punggung nya ditepuk dari belakang. Ia menoleh.
"Hey bosses," itu Abby. Ia tersenyum menatap Lauren. Sial. Lauren kan tidak mau melihat Abby.
"Hey Ab. I gotta go," Lauren ingin segera pergi namun pergelangan tangannya ditarik oleh Abby.
"Wait..aku tau kau mencoba menjauhiku, L. It's about you, Luke, and me, right?"
"Kalau kau tau, segera menjauhlah. Itu akan lebih baik," kini nada Lauren terdengar sinis. Wajah Abby tidak menunjukkan rasa bersalah sama sekali.
"Aku hanya ingin berterima kasih. Kau sudah memutuskannya. Itu baik,"
"Sudah cukup Abby. Aku butuh waktu sendiri," Lauren kembali berjalan menjauh namun Abby mengikutinya dari belakang.
"Kau membenciku, eh?" Tanya Abby sambil terus mengikuti Lauren.
"Abby, cukup! Can you stop following me?! It's over. Jangan ganggu aku lagi. Kau sudah bebas memilikinya. Sekarang jangan-ganggu-aku!" Lauren menahan air matanya lagi. Ia berbicara sedikit berbisik. Itu tempat umum dan dia tidak mau menjadi bahan gosip. Dengan perkataan Lauren tadi, Abby langsung diam dan menjauh. Namun sebelumnya Ia membisikkan sesuatu kepada Lauren.
"Aku ganti nama. Menjadi Abby Hemmings..bye,"
.
Lauren terus menghitung hari. Menghitung hari seberapa kuat Ia hidup tanpa Luke disisinya. Dan ini sudah 2 minggu. Namun wajah Luke masih terus menghiasi otaknya. Butuh proses untuk melupakannya. Dan Lauren harus bisa.
Hari itu Lauren pulang lebih cepat untuk segera berangkat menuju Paris untuk mengerjakan beberapa job serta mengadakan fashion show besar di sana. Ia akan menetap di Paris untuk 6 bulan dan meninggalkan New York serta kenangan-kenangannya untuk sementara.
"Aku mau kalian bekerja sama selama aku tidak ada tempat ini selama 6 bulan. Aku percaya kalian pasti biaa. Jangan biarkan pengganggu masuk, okay?" Ucap Lauren kepada seluruh staff nya. Setelah memberikan beberapa nasihat, Ia langsung turun ke lantai bawah. Namun matanya langsung tertuju pada seorang lelaki yang duduk sambil menunduk dan menumpukan tangannya di paha.
Tanpa topi, tanpa kacamata, tanpa masker, Lauren dapat dengan jelas mengenali lelaki itu. Luke.
"Lauren, we need to talk," ucap Luke ketika Ia menyadari Lauren sudah dihadapannya.
"Pergilah. We don't need to talk. It's over," Lauren mengusir Luke. Kini Luke sudah mensejajarkan tubuhnya dengan Lauren.
"Larry i want us. Aku mau kita memulai dari awal. I'm a mess without you," Luke bersungguh-sungguh. Selama dua minggu tidak bertemu Luke, Lauren cukup terkejut dengan penampilan Luke. Rambut blondenya dibiarkan acak-acakkan dan matanya merah. Kali ini Luke berbicara dengan mata berkaca-kaca. Luke bersungguh-sungguh.
"Tidak Luke, tidak bisa,"
"Maafkan aku, aku mohon..maaf-" Luke sudah mengalirkan air matanya. Ia benar-benar kacau. Luke tidak peduli akan dibilang lelaki lemah, tetapi Ia benar-benar tidak bisa kehilangan Lauren.
"Aku sudah memaafkanmu dari awal, Luke," Lauren juga kini menahan tangisnya. Ia jarang sekali melihat Luke menangis. Itu membuat hatinya sedikit luluh.
"Kau serius? Jadi..kita bisa mulai dari awal kan?"
"Tidak. Aku memaafkanmu bukan berarti rasa sakit dihatiku bisa hilang begitu saja. You just not broke my heart..you..you destroy it," Lauren menangis.
"Lauren aku benar-benar hilang arah.." air mata Luke semakin deras. Tak bisa dipungkiri Lauren juga hilang arah. Lauren juga mau kembali pada Luke. Tapi Ia belum siap.
"Luke, duniaku gelap tanpamu.." Ucap Lauren lirih. "Aku juga ingin kita bersama lagi. Tapi aku belum siap."
"Aku akan pergi ke Paris.." Lanjut Lauren. Luke terbelalak.
"Lauren jangan..jangan pergi, please.." -luke
"Hanya 6 bulan. Aku ingin meninggalkan luka ku di New York dan berharap luka itu sudah sembuh ketika aku kembali," -lauren
"Aku mau selama 6 bulan kita memperbaiki diri kita masing-masing. Kau juga harus tunjukkan kalau kau benar-benar akan berubah. Dan kalau kita memang ditakdirkan untuk bersama, kita pasti akan dipertemukan kembali. Sama seperti kejadian di Los Angeles,"-lauren
"6 bulan bukan waktu yang singkat, Lauren.."-luke
"Aku tau. Tapi aku harus menyembuhkan rasa sakitnya dan itu tidak sebentar. Butuh waktu. Jika kau bisa menunjukkan bahwa kau berubah dan benar-benar mencintaiku, maybe you can change my mind and we will back together again,"-lauren
"See you 6 months again. Bye Luke,"
***
Banyak yang mewek bacanya? Itu seriusan mewek? Seriusan? Gue juga :')
KAMU SEDANG MEMBACA
iPhone 2 • lh
Fanfiction[Book two of iPhone] Let's see how strong their love after this all. highest rank #92 on Fanfiction Copyright©2015 • -gasolinee
