2

12.3K 789 2
                                    

Alrick merebahkan diri di atas ranjang barunya, semenjak perpindahannya ke Jakarta ia menjadi sedikit sial. Terutama saat pagi tadi, nilai sikapnya C karena gadis menyebalkan itu. Alrick lupa namanya Andini ... atau Adrina ... atau Ardifa. Dia lupa. Yang jelas Alrick tidak menyukainya.

Lebih baik ia menghubungi pacarnya yang sekarang sudah LDR dengannya. "Halo?"

"Halo Rick? Gimana disana? Enak? Ceweknya cantik-cantik ya?"

"Apa sih kamu, nyebelin semua iya. Aku lagi bete, Sya." rengeknya.

"Duh, pacar aku bete kenapa?"

"Nilai sikap aku C gara-gara aku gak sengaja jatuhin ponsel orang."

"Siapa?"

"Gatau, gak kenal. Namanya Adrina apa Ardiana atau Ardifa aku lupa, namanya susah." jawabnya.

"Cewek?"

"Banci."

"Aku serius,"

Alrick terkekeh. "Aku dua rius."

"Yaudah, terserah."

"Iya, iya. Cewek." jawabnya disusul dengan tawanya.

"Cantik gak?"

"Lumayan,"

"KATANYA YANG CANTIK AKU DOANG?!"

Alrick menjauhkan ponsel dari telinganya. "Ya, tapi cantikan kamu."

"Tapi kamu udah bilang dia cantik."

"Ya tapi cantikan kamu Rasya,"

"Kamu baru bilang dia cantik."

"Aku gak bilang dia cantik aku bil—"

"ITU KAMU BILANG!"

"—Lang dia lumayan,"

"Tau ah, terserah kamu."

Tut... Tut... Sambungannya di putuskan secara sepihak oleh Rasya. Harinya semakin sial karena gadis yang tidak jelas namanya itu, setelah nilai sikapnya diubah menjadi C dan sekarang Rasya ngambek padanya karena gadis itu ia sebut can—lumayan.

Rasanya Alrick lebih memilih untuk kembali ke Bandung, kota yang menurutnya lebih baik dari pada ia harus tinggal di Jakarta. Terlalu banyak kenangan yang ia kubur dan tinggalkan disana.

"Rik," panggil Mamanya—Sesilia dari luar kamar. "Makan siang dulu,"

"Iya, Ma."

Alrick keluar dari kamarnya dan menuju ruang makan. Tampak mamanya yang sedang duduk manis mengambil makan siangnya.

"Gimana sekolahnya? Enak gak?" tanya Sesil.

Alrick mengambil makanan dan meletakkannya di atas piring. "Enak-enak enggak,"

Sesil menautkan kedua alisnya. "Kenapa?"

"Enaknya Alrick gampang bergaul, tapi ada cewek yang bikin nilai sikap Arik jadi C." wajahnya menjadi sedikit kesal.

"Hati-hati jodoh lo," celetuk Sesil seraya terkekeh.

A.A.R [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang