Bukan menjadi dekat, Adiva tampak menjauh dari Alrick. Setelah menyebarnya gosip aneh-aneh Adiva lebih jutek pada Alrick, kalau sebelumnya gadis itu masih bisa sabar, kali ini tidak. Bahkan Adiva lebih songong dari pada Alrick.
Bunyi nyaring bel pulang SMA Angkasa Raya terdengar di seluruh gedung sekolah, waktu pukul tiga sore dan murid-murid yang berada di dalam kelas berhamburan keluar. Ada sebagian murid yang langsung pulang ke rumahnya masing-masing dan ada sebagian yang masih di sekolah.
"Gue duluan ya, Div." Maura mendekat ke arah mobilnya. "Gue mau jenguk sepupu gue, dia sakit." Maura masuk ke dalam mobilnya dan Adiva pergi ke halte dekat sekolah untuk menunggu Ale.
Kakak lelakinya itu biasanya datang 10-15 menit setelah bel pulang berbunyi. Sambil menunggu, Adiva hanya disuguhi pemandangan murid yang menunggu bis di halte.
Sudah hampir setengah jam Adiva menunggu, tapi Kakaknya itu tak kunjung datang untuk menjemputnya. Hari ini adalah hari kamis dan seingatnya tidak ada jam tambahan untuk Ale di kampusnya. Adiva sudah beberapa kali menghubungi ponsel Ale tapi tidak ada jawaban, Adiva berdecak kesal. "Kak Ale mana sih?"
Ponselnya berbunyi.
Aleandra : Gue gak bisa jemput ada jam tambahan mendadak, lo pulang sama Maura aja atau naik bis.
Satu pesan yang membuat Adiva ingin melempar jauh-jauh ponselnya. Maura pasti sudah sampai di rumahnya dan pergi menjenguk sepupunya, tidak mungkin Adiva meminta Maura kembali ke sekolah hanya untuk menjemputnya, itu namanya tidak tau diri. Merepotkan pula.
Sekarang sudah pukul 4 sore, bis yang melewati sekolahnya sudah jarang, bis itu hanya dari pukul 10 pagi sampai setengah 4 sore.
Adiva : Gue nunggu lo aja.
Bukan sebuah bis yang datang melainkan cowok dengan motor ninja berwarna hitam. Alrick berhenti tepat di depan Adiva, cowok tengil yang saat ini ingin ia tendang. Alrick membuka kaca helm miliknya.
"Butuh tumpangan?" tanyanya. Adiva mengabaikan pertanyaan cowok itu. "Woy, gue ngomong sama lo." Alrick turun dari motornya dan melepaskan helm itu dari kepalanya. "Yuk." Adiva tetap diam dan tak menggubris Alrick. "Lo bakal lumutan nungguin Kakak lo disini,"
Aleandra : Gue pulang jam 7 malem, naik bis aja sana.
"Bisnya udah gak ada, lo mau nungguin Kakak lo malem-malem? Gue anterin deh sampe rumah." ucap Alrick sambil menatap Adiva. Dengan susah payah, akhirnya Adiva mengalah dan mengikuti permohonan Alrick.
Adiva menaiki motor ninja hitam itu menuju rumahnya, kalau saja keadaannya tidak seperti ini Adiva tidak akan mau diantar pulang oleh cowok tengil yang membuatnya sial. Perjalanan pulang menjadi 10 menit lebih cepat bila menaiki motor dari sekolah ke rumahnya, lebih tepatnya bila si pengendara mengebut. Cowok itu mengebut di tengah jalan raya, sadar tidak sih dia kalau sedang membonceng seorang gadis? Dan sejarusnya dia sadar kalau ini bukan arena balapan.
Alrick tengah menyusuri jalan Aster yang dimaksud oleh Adiva, dimana gadis itu tinggal. Rumah bertingkat dengan cat biru muda dan pagar putih sudah terlihat.
"Ini rumah lo?" tanya Alrick. Adiva hanya membalas pertanyaan itu dengan dehaman.
"Makasih," ucapnya lalu masuk ke dalam rumah bertingkat itu. Halaman depannya cukup luas, masih dihiasi dengan tanaman hias, juga bangku panjang yang membuat kesan taman semakin terasa.
Mobil berwarna biru datang di hadapan mereka, membuat keduanya menoleh. Sang pengemudi keluar dari dalam mobil, wanita cantik dengan rambut di kuncir bergelombang. "Ada tamu ya?"
Adiva berdecak pelan menatap Aunty Amel yang baru saja pulang, padahal ia berharap kalau cowok menyebalkan itu tidak bertemu dengan Aunty-nya.
"Masuk dulu yuk." ajak Aunty Amel yang langsung menarik Alrick ke dalam rumah.
Adiva yang tampak tidak terima langsung melakukan protes. "Ih, Aunty, Alrick 'kan mau pulang."
"Biarin," sahut Aunty Amel. "Mampir sebentar 'kan gapapa."
"Tapi nanti dia di cariin Mamanya, Ty."
Aunty Amel menatap Alrick. "Gapapa 'kan ya?"
"Gapapa kok Tante," jawab Alrick seraya tersenyum. "Tante Mamanya Adiva?"
"Bukan, Tante ini Tantenya Adiva, gak mungkin kalo anak Tante udah segede ini." Aunty Amel tertawa. "Nikah aja belum."
Alrick pun ikut tertawa. "Pantes masih muda,"
"Iya dong, emangnya Adiva, tua, marah-marah mulu." ledek Aunty Amel. "Tuh, santai dong."
"Ya ampun, ada apa sih berisik banget, Luna ngantuk tau." Luna yang datang dengan wajah yang terkantuk, tapi wajahnya segera ia benarkan ketika gadis itu melihat Alrick. "Eh ada tamu." Luna menyengir lalu menatap Adiva, gadis itu berbisik. "Kenapa enggak bilang Luna kalo Kakak pulang bawa cogan ke rumah? Luna 'kan bisa tepe-tepe dikit. Luna lagi jelek banget tau,"
"Genit."
"Yaudah deh, Tante. Saya pulang dulu," ucap Alrick. Wajah Luna sedikit manyun sedangkan wajah Adiva yang senang.
"Kok Kakak buru-buru sih pulangnya?" tanya Luna. "Baru juga Luna dateng."
"Iya, buru-buru banget. Tante belum sempet suguhin minum loh," ucap Aunty Amel pada Alrick.
"Orang mau pulang juga, biarin aja." Adiva malas untuk bertemu orang seperti Alrick, ditambah kedua orang ini kecantol sama cowok itu.
"Iya, Mama di rumah sendirian, Papa kalo kerja pulangnya malem."
Adiva sedari tadi hanya bergumam tidak jelas. Luna masih menahan Alrick agar tidak pulang. "Nanti dulu Kak pulangnya, lagian Kak Adiv kalo di rumah gak asik."
"Luna!" Adiva menyenggol tangan Luna. "Kakak bilangin Ryan nih!"
Adiknya itu kenapa menjadi genit seperti itu? Siapa yang ngajarin? Ale? Bisa jadi. Sudah punya pacar juga, Ryan yang wajahnya sebelas dua belas dengan Daniel Skye, kadang Adiva gemas melihat Ryan.
"Gak usah, makasih kapan-kapan aja." Alrick berpamitan dan berjalan keluar rumah. Bagus kalau cowok itu mengerti cara menolak secara halus.
Aunty amel dan Luna hanya menyengir tidak jelas saat Alrick pulang. Adiva yang sadar akan mendapat banyak pertanyaan, ia memutuskan untuk segera kabur ke dalam kamarnya.
•••••
[A/N] Hai! Sorry updatenya ke maleman hehe, abis kalo senin sibuk sih. Vomments ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A.A.R [Completed]
Novela Juvenil[#42 in Teen Fiction 29 Desember 2016] "Nama gue Alrick Achazia Radhifa." "Nama gue Adiva Ayska Rafandra." "Inisial nama kita sama jangan-jangan kita jo..." "Mblo." "Sorry, gue gak jomblo gue udah punya pacar." Singkat cerita setelah perkenalan itu...